"InsyaAlloh Ifa. Kakak jatuh cinta padanya saat pertama kali mendengar suaranya, kefasihannya melantunkan sholawat menggetarkan hati Kakak dan Kakak merasa tak rela saat dia tidak berada disekitar Kakak." Ziyad mengungkapkan perasaannya pada adiknya.
"Syukurlah Kak..." Ifa lega mendengarnya. Dia pun kembali membantu kakaknya menyelesaikan bungkus membungkus yang akan dibawa besok pagi.
Sudah pukul dua belas malam saat Ifa dan Ziyad selesai. Keduanya pun pergi beristirahat agar besok tidak kesiangan.
"Makasih Ifa, sudah bantu Kakak..." Ifa hanya mengangguk dan masuk kedalam kamarnya. Sementara Ziyad tidak bisa tidur. Wajah kecil nan cantik Kirana menari-nari dalam benaknya, senyumnya binar matanya dan suaranya...ah...Kirana...aku mencintaimu.