Saat beberapa waktu yang Savira terdampar di suatu pulau kecil yang nampak seperti pulau yang sangat indah tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia di damanya yang ada hanyalah hewan liar dan juga pepohonan rindang serta bunga-bunga yang indah.
"Bagiamana mungkin tempat seindah ini tidak ada penghuninya." ucap Savira yang baru saja terbangun setelah menemukan dirinya yang tidur diatas rerumputan hijau yang empuk.
Dunia ini layak seperti dunia dongeng hanya saja tidak ada kehidupan manusia disini, Air sungai yang mengalir begitu deras bening dan terdapat juga berbagai jenis hewan air yang indah didalam.
"Ya Tuhan ku..... Air ini rasanya sangat segar dan manis." ucap Savira yang merasakan air sungai itu sangat tidak biasa tapi Savira sangat menyukai nya.
"Bagiamana ada manusia di tempat ini dan lihat dia meminum air kehidupan kita, jika memang dia manusia biasanya yang dilihatnya hanyalah pinggir jurang dan ratusan ular berbisa?" ucap salah satu mahluk mungil yang merupakan seorang laki-laki yang memiliki sayap seperti kupu-kupu tapi sayap mereka bisa berubah warna sesuai dengan yang diinginkan.
"Itu berarti manusia cantik itu bukan manusia biasa...., dia juga bisa melihat pulau kecil kita ini seperti surga yang menandakan bahwa dia memiliki hati yang suci, sedang seseorang yang memiliki hati yang kotor dan tamak mereka tidak akan pernah mendekati pulau kecil ini yang terkenal dengan pulau ribuan ular berbisa dan mahluk buas." ucap mahluk mungil yang sama seperti sebelumnya hanya saja berjenis perempuan.
Savira dapat mendengarkan dengan jelas seperti ada yang sedang membicarakannya, Savira yang penasaran mencari sumber suara setelah selesai minum air sungai yang manis dan membersihkan wajahnya.
"Apakah kalian yang sedang membicarakan ku?" tanya Savira yang takjub dengan keberadaan mahluk mungil seukuran ibu jarinnya dan mahluk tersebut terlihat unik dan mengemaskan bagi Savira.
"Bagaimana dia bisa mengerti bahasa kita?" ucap mahluk mungil perempuan tersebut dengan kaget bahkan dia sangat yakin telah menyatakan tubuhnya telah menyerupai pohon saat ini.
"Sepertinya dia memang bukan manusia biasa....," ucap mahluk mungil laki-laki itu yang tampak sangat meneliti seseorang yang asing dan tidak biasa menurut nya terlihat sangat cantik.
"Kalian sangat kecil, imut dan menggemaskan...., bisa aku berteman dengan kalian...., aku sangat kesepian di pulau ini...." ucap Savira dengan wajah memelas.
"Tentu saja aku akan berteman dengan mu... kamu adalah manusia yang berhati suci yang berhasil memasuki dunia kami.... nama ku Adlan, seorang peri pohon tampan dari dunia peri...," ucap Adlan yang memperkenalkan diri dengan ramah.
"Wah.... kalian memang terlihat seperti seorang peri.... aku baru ingat.... kisah dongeng yang dulu sering ku baca." ucap Savira yang takjub menatap kearah dua peri mungil diharapkan nya.
"Iya kami memang bangsa peri.... perkenalkan Nama ku Via..., aku adalah peri bunga...," ucap Via yang memperkenalkan diri.
"Kamu adalah mahluk mungil yang terlihat sangat cantik....," ucap Savira yang kagum dengan kecantikan peri mungil tersebut yang tidak lain adalah Via.
"Tidak dia sini semua peri perempuan memang terlihat seperti ini dan mereka juga lebih cantik dari ku... tapi kurasa diri mu ini adalah yang tercantik... siapa nama mu wahai manusia?" tanya Via penasaran tapi Via berkata jujur jika Savira memang sangat cantik.
"Iya selain memiliki hati yang suci kamu memang sangat cantik....." ucap Adlan yang memang dari tadi tampak sangat terpesona pada Savira.
"Jaga mata...., jika dia telah memiliki pasangan mungkin kamu akan di penggal hidup-hidup oleh pasangannya." ucap Via yang sebenarnya merasa jengkel dengan sikap playboy dari Adlan.
"Kamu sangat mengemaskan Via..., aku hanyalah manusia biasa yang tersesat. Aku ingin kembali ke dunia ku....,. apakah kalian bisa membantu ku?" tanya Savira.
"Negeri manusia maksudmu manusia bagian kekuasaan dari kerajaan King Wolf?" tanya Adlan yang hanya mengetahui satu tempat yang memang ada manusia.
"Manusia bumi... aku dari Bumi. Apakah sekarang aku masih di dunia infortal?" tanya Savira.
"Bumi?" ucap Via dengan heran karena belum pernah mendengar ada dunia lain bernama bumi.
"Tapi aku belum pernah mendengar ada nama tempat seperti yang kamu sebutkan Savira." ucap Adlan yang berusaha mengingat pelajaran tentang kehidupan yang selalu di berikan oleh Ibu ketua peri.
"Mungkin Ibu ketua peri bisa membantu mu...." Via yang mendapatkan sebuah ide.
Via dan Adlan membawa Savia bermu dengan Ibu ketua peri, tidak hanya itu bahkan Savira dengan ramah tersenyum pada peri-peri mungkin yang di lewatinya. Para peri tersebuat sangat terlihat indah dan mereka terbang depan sayap yang indah yang ada di punggung mereka.
Para peri terlihat sangat kagum dengan kancantikan manusia yang datang di dunia peri.
"Apakah dia seorang manusia setengah malaikat.... dia terlihat sangat cantik..." ucap peri cantik lainnya yang bertanya pada Via saat mereka sudah berada dihadapan rumah Ibu ketua peri.
"Keyla... apakah Ibu Ketua Peri ada didalam?, kami ingin mambantu teman kami yang tersesat." ucap Via.
"Ada... kalian bisa masuk ibu Ketua sedang tidak sibuk sekarang." ucap Keyla yang mempersiapkan Via, Adlan dan Savira masuk.
Karena negeri pergi terkenal dengan kemakmuran dan kedamaian, serta sangat baik hati dan maka tidak heran jika para peri sering berbagai jenis mahluk yang tersesat tapi kali ini Savira adalah jenis mahluk yang paling cantik dan suci yang pernah mereka temui karena Savira bisa melihat wujud peri dalam kondisi sadar.
"Ibu Ketua Peri... teman kami yang merupakan manusia cantik ini... sedang tersesat, bantu dia untuk keduanya..." ucap Via.
"Iya Ibu Ketua Peri... tapi izinkan kami untuk mengajaknya jalan-jalan... kami baru sja berteman setidaknya biarkan kami memperkenalkan dunia peri yang indah ini pandanya." ucap Adlan yang tidak ingin teman barunya tersebut sebuah pergi secepat mininggalkan mereka. Begitu juga dengan Via yang mengangguk menyetujui apa yang dikatakan oleh Aslan.
Ibu Ketua Peri yang melihat sebelumnya tadi membaca beberapa surat dari anak-anak langsung menghentikan aktivitas nya dan berusahalah mefokuskan kacamatanya agar dapat melihat siapa sebenarnya manusia yang terlalu sesat yang di maksud oleh Via dan Adlan.
"Yang Mulai Putri..... Cahaya...." ucap dari ibu ketua peri tersebut yang tiba-tiba menangis haru dan mendekat kearah dan menatap Savira dengan penuh haru dan suka cita.
"Yang mulia Putri cahaya...?" ucap Adlan dengan bingung bagaimana seorang manusia biasa seperti Savira ternyata adalah kerutan Ratu Peri yang selama ini di tunggu-tunggu kedatangannya.
"Maafkan saya jika membuat anda bersedih Ibu Ketua Peri... tapi saya tidak paham maksud Anda....," ucap Savira yang kebingung.
"Anda adalah Pengganti Ratu Eliana yang merupakan Ratu Peri yang sebenarnya telah meninggal karena peperangan dengan kaum Vampir dan Wolf." ucap Ibu Ketua peri memberikan Penjelasan pada Savira.
"Maksud Ibu Ketua Peri, Apakah aku juga memiliki salah satu orang tua yang berasal dari dunia infortal ini?" tanya Savira yang penasaran.
Savira berda'o dalam hatinya semoga saja Ibu Ketua peri tersebut mengatakan tidak dan ibu ketua peri tersebuat hanya salah paham, tentunya Savira akan sulit keluar dari dania infortal ini jika sampai hal ini terjadi. Dan James entah sejak kapan Savira merasa teramat merindukan James yang tentunya pasti saat ini pasti sedang marah besar di kerajaan Wolf saat ini setelah menyadari dirinya yang menghilang.