Jantung Sistina, berdegup begitu kencangnya. Dia menatap pemuda itu, sembari tersipu malu. Lama ia menatap, suatu gejolak aneh mulai ia rasakan. Rasa itu seolah mengikis harga dirinya, sebagai seorang Mayor dalam kesatuan. Namun di saat bersamaan, timbul rasa hangat dan nyaman untuk memiliki. Seluruh hasrat yang bergejolak, kini berputar-putar tak jelas dalam dirinya. Sistina mengambil sebuah kunai pada gespernya, ia mengaktifkan listrik bertegangan tinggi pada kunai.
"Jangan bercanda! Mana sudi aku melakukannya dasar lelaki bejat!" bentaknya sembari berlari, menggenggam kunainya.