Raut wajahnya yang pucat, kedua tangannya gemetar menatap kosong pada sebuah piring kotor di depannya. Bajunya yang kusut, berlubang dan kotor membuat gadis berambut silver terlihat sangat kacau. Kedua matanya yang sembab, memancarkan penderitaan yang selama ini ia alami. Roki dan Aciel, menatap gadis itu dengan raut wajah prihatin. Prisai pelindung sel telah menghilang, pintu sel pun mulai terbuka secara perlahan. Kemudian, mereka bertiga masuk ke dalam menghampiri gadis tersebut.
"Hei Mona, ada yang ingin bertemu denganmu," kata Tuan Livian kepada Mona Si Gadis Berambut Silver.
Gadis itu menoleh pada mereka bertiga, lalu Roki menepuk pundak Aciel yang kekar sebanyak tiga kali. Dia menatap lelaki bertelinga runcing, sembari menjulurkan tangannya pada gadis itu. Aciel pun tersenyum lalu menghampiri gadis berambut silver. Namun, Tuan Levian berdiri tegap sembari melipat kedua tangannya. Lelaki itu tanpa malu menatap mereka berdua.