Selang beberapa hari , keluarga Winata mengadakan makan malam disalah satu restoran dibawah perusahaannya .
Restoran yang dikelola oleh Cellyn ini resmi di buka 2 minggu yang lalu . Menu andalan nya dan akan menjadi ciri khas restoran ini adalah makanan khas Turki . Seperti kebab Turki , iskender kebab , kofte , tobouleh , dondurma , dan masih banyak yang lainnya .
Sesuai dengan namanya , Delicious Restaurant memang tempat makan yang menyajikan makanan enak dan sehat . Gedung yang besar nan elegan itu berhasil membuat pengunjung tertarik untuk masuk dan mencoba makanan yang disajikannya .
Gedung itu jika nampak dari luar terlihat seperti hanya memiliki 2 lantai . Padahal jika kita masuk kedalam nya ada 4 lantai , dimana 2 lantai disebut young city yang artinya tempat yang dibuat khusus untuk para remaja dan 2 lantai lagi disebut family city yang artinya tempat khusus keluarga .
Design ini dirancang oleh Andrea , suami Cellyn sendiri . Sengaja ia buat agar memberi kenyamanan semaksimal mungkin untuk pengunjung nya dan agar tidak mengganggu satu sama lain antara orang tua dan para remaja .
"Wah ! Keren banget restoran ini !" puji Regar . "Design nya sangat luar biasa ." Regar pun serasa jatuh cinta terhadap restoran tersebut .
"Ah , pak Regar bisa aja ! Ini mah gak seberapa ." timpal Bram merendah . "Lagian design nya juga Andrea yang buat ." lanjutnya .
"Papihnya Rachel hebat ya , Dad ? Kita gak salah pilih besan ." Lydia pun ikut memuji .
"Bukan cuma pak Andrea aja yang hebat , semua keluarga Winata itu sangat pintar pintar ." sambung Regar . Semua pun tertawa mendengar pak Regar terus terusan memuji keluarga Winata . Dan mereka berbincang bincang sampai makanan yang mereka pesan tiba .
***
Malam minggu adalah malam yang selalu ditunggu tunggu oleh para remaja . Mereka selalu mengisi malam panjangnya dengan berbagai acara atau kegiatan .
Seperti halnya nongkrong atau cari tempat makan sambil ngumpul bareng teman . Kini Delicious Restaurant bakalan menjadi incaran para remaja setiap malam minggu .
Bukan hanya makanan nya saja yang enak , tetapi restoran itu pun mengadakan diskon 50% setiap malam minggu dengan syarat memiliki member card Delicio atau minimal membeli makanan dan minuman diatas dua ratus ribu .
Pada hari senin , selasa , rabu , kamis dan sabtu , Cellyn membuka restoran dari jam 4 sore sampai jam 10 malam kecuali sabtu . Ia membuka toko sampai jam 12 malam .
Hari Jum'at , Cellyn sengaja membuka toko dari siang hari sampai malam sekitaran pukul 8 malam . Dan membiarkan pengunjung untuk tidak membayar setiap makanan yang dipesannya alias gratis . Dengan syarat mereka diberi waktu 1 jam untuk menyantap makanan yang dipesannya .
Sebab dengan begitu , pengunjung bisa bergantian makan dengan pengunjung lainnya . Karena mungkin pengunjung resto pada hari itu akan lebih banyak dari hari biasanya .
Lalu pada hari Minggu , Cellyn membuka toko dari pukul 8 pagi sampai pukul 4 sore . Agar malam harinya punya banyak waktu untuk beristirahat .
Walau pun terbilang masih baru , restoran Cellyn mampu melayani pengunjung sampai kurang lebih 300 orang pengunjung yang datang dan makan ditempat ataupun dibawa pulang perharinya .
***
Tidak sampai 1 jam , Rachel sudah merasa bosan . Makanan yang ia pesan pun masih tersisa , sebab perutnya sudah tak mampu lagi untuk menampung .
"Ck ! Boring banget anjir !" gumamnya dalam hati . Rachel pun menarik nafas kasar . "Ke rooftop enak kalik yah ?" pikirnya , lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam tas kecil yang ia bawa . Ia pun segera membuka lockscreen dan membuka aplikasi WhatsApp . Kemudian membuat pesan didalam sebuah GC (Grup Chat).
~Pasukan Bikini Bottom~
Rachel : "Oyyy ! K rooftop seru kayaknya ?"
Rafi : "Boleh tuh ."
Rio : "Markicabs !"
Rey : "Aku diajak gak ?"
Rachel : "Caw lah ."
Rey : "Yes !!!"
Rafi : "Nenek Lampir kita gmna nih ?"
Rio : "Itu urusn Rafa lah :)
Rachel : "Lah ? Bg Afa gk buka ponsel anjir :(
Rey : "Bg Rafa lgi sibuk liatin cewek noh..."
Sesaat , semua mata menatap Rafa dan mengikuti kemana sorot mata Rafa tertuju . Semua pun merasa terkejut ketika tahu siapa yang sedang Rafa perhatikan .
Rafa menatap lurus kedepan dengan tatapan serius . Ia tengah memperhatikan seorang gadis berambut sebahu , sedang duduk asyik mengobrol dengan beberapa orang dimeja yang tidak jauh dari meja miliknya .
"Sepertinya gue kenal ?" pikir Rachel seraya mengerutkan kening nya dan menatap lekat lekat gadis itu walau yang terlihat hanya punggung nya saja .
Karena penasaran , Rachel kian berdiri dan beranjak dari tempat duduknya seperti ingin menghampiri gadis itu .
"Rachel ! Kamu mau kemana sayang ?" tanya Cellyn tiba tiba . Semua orang pun teralihkan pandangannya dan langsung memperhatikan gerak gerik Rachel . Namun Rachel mengacuhkannya . Ia terus berjalan mendekati meja disebelah nya .
Sadar akan orang yang sedang diperhatikannya mulai tak jelas dilihat karena sudah terhalangi oleh punggung Rachel , Rafa langsung ijin ke toilet .
Rafi pun mengernyitkan alisnya , tak paham dengan apa yang sedang dilakukan oleh saudara kembarnya .
Sedangkan Rachel tanpa basa basi , ia langsung menepuk pundak gadis berambut sebahu itu .
"Flora !" panggilnya . Gadis itu pun menoleh kebelakang , dan melihat siapa yang sudah memanggilnya . Sejenak gadis itu membelalakkan matanya .
"Rachel ? Elo disini juga ?" tanya senang gadis itu .
"Emmhhh ! Pantesan abang gue anteng , yang lagi diperhatikan ternyata elo ?" ucap Rachel polos .
"Hah ! Maksud lo ?" tanya nya lagi tak mengerti .
"Eh , halo semuanya !" sapa Rachel mengalihkan pembicaraan terhadap orang orang yang tengah duduk bersama gadis tersebut .
"Halo juga Non !" sapa balik laki laki separuh baya . "Sudah lama tak jumpa , bagai mana kabarnya non Rachel ?" tanyanya .
"Eemmpp ? Baik kok Om ." jawab Rachel singkat . "Om Gilang sendiri gimana ?"
"Sehat , alhamdulillah ."
"Chel ! Maksud omongan lo tadi apaan sih ?" tanya gadis itu kembali .
"Laura ? Ajak duduk dong , sayang ." potong Gilang . "Masa ngobrolnya sambil berdiri ?"
"Euh ? Gak usah om , makasih . Saya kemari cuma memastikan saja ." tolak Rachel . "Tapi kalau boleh , saya mau pinjem Fauna nya , eh Laura maksud saya om ."
"Oh ! Silahkan Non !"
Disisi lain , Rafi sedang merasakan sesuatu yang gak jelas dihatinya . Ada rasa yang tak biasa , tapi ia tak tahu apa yang dirasanya .
Terlihat sepintas dari raut wajahnya yang nampak kesal . Tetapi , entah apa yang dirinya kesalkan . Tiba tiba perasaan itu muncul sesaat setelah dirinya tahu siapa gadis yang sedang diperhatikan oleh Rafa .
"Mah , Pah ? Rafi ijin ke rooftop bersama yang lainnya ." ucap Rafi .
"Ya sudah , hati hati ." sahut Adriana .
"Leon nya gak diajak sekalian ?" tanya Rere yang membuat Rafi memutar malas bola matanya .
"Why not ?" singkat Rafi tanpa menoleh , lalu mulai melangkah pergi . Namun Leon menolaknya .
"Oma sayang , ini Laura ! Anaknya om Gilang , manager di kafe mamih ." Rachel memperkenalkan Laura pada Rere . Laura pun memberi salam pada Rere juga yang lainnya .
"Kita lagi gak ada obrolan yang serius bukan ?" sambung Rachel .
"Ck ! Sudahlah ! Gak usah basa basi lagi Rachel , oma sudah tau . Kalau mau pergi , pergi saja ." tukas Rere . Mendengar perkataan seperti itu , Rachel pun terkekeh lalu pamit pada semuanya dan pergi meninggalkan meja makan .
Mereka pun pergi menggunakan eskalator menyusul Rafi dan yang lainnya .
"Nak Leon ? Apa sebaiknya nak Leon menyusul Rachel ?" tanya Rere memastikan .
"Tidak Oma ! Biarkan saja Rachel bersenang senang dengan temannya ." ungkap Leon . "Jarang sekali , lihat Rachel seceria hari ini ."
★★★★★
°°°Hai sahabat SulFam ! Gimana nih ? Udah tertarik belum dengan ceritanya ? Kalau mau ada masukan boleh ya , saya tunggu komentar dari kalian !°°°