Chereads / SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard / Chapter 45 - KEBERSAMAAN DIHARI MINGGU

Chapter 45 - KEBERSAMAAN DIHARI MINGGU

Keesokan paginya , Rachel terbangun sebelum mentari menyapa . Usai menunaikan ibadah shalat subuh , ia tak tidur kembali . Rachel telah rapi dengan pakaian jogging nya , ia bersiap siap untuk melakukan olahraga pagi .

Rambut panjangnya telah ia kucir bagaikan ekor kuda . Sneakers putih sudah terpasang dikedua kakinya . Tak lupa dengan handuk kecilnya , dan sebotol air mineral .

Waktu menunjukkan pukul 05.55 WIB , Rachel pun segera turun kelantai bawah .

"Rachel ! Kamu mau kemana ?" tanya Marissa yang baru saja keluar dari kamarnya .

Langkah Rachel pun terhenti tepat dilantai 2 saat mendengar namanya dipanggil . "Eh tante ! Guten morgen . Rachel mau jogging tan , mau ikut ?" jawabnya sekalian mengajak Marissa .

"Nggak ah , tante lagi malas ." timpal Marissa sambil tertawa kecil .

"Oke ! Kalau gitu , Rachel pergi dulu ya ." ucapnya dan kembali melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga .

***

Pagi yang indah , mentari mulai menyapa seseorang yang tengah berlari kecil mengitari komplek rumah menuju taman .

Headphone favoritnya terpasang diatas kepala dan menutupi kedua telinga Rachel . Sambil mendengarkan musik dan lagu kesukaan nya , ia berlari seorang diri . Tanpa ditemani ketiga saudaranya .

Sesampainya ditaman , ia rehat sejenak dengan duduk dibangku taman sembari meneguk air mineral yang dibawanya . Lalu melanjutkan kembali dengan sedikit melakukan pemanasan , seperti menggerakan atau memutar kepala ke kiri , ke kiri , ke kiri , ke kiri dan ke kiri , ke kiri manise . Sekarang kanan yee , dor manis putarlah ke kanan , ke kanan , ke kanan , ke kanan dan ke kanan , ke kanan manise .

Cut ! Cut ! Cut ! Kenapa jadi nyanyi thor ? Sudahlah , back to Rachel .

Sesekali ia merentangkan tangan dan menggerakkannya juga pada kaki secara berulang , agar otot ototnya tidak kaku . Selepas itu , ia kembali istirahat dan duduk ditaman dengan menjulurkan kakinya ke depan . Sambil melihat pemandangan dan mendengarkan lagu .

🎶Arrive at seven the place feel good

No time to call you today🎶

Lagu yang dipopulerkan oleh Band asal luar negeri ini menjadi lagu favorit karena isi lagu nya hampir mirip dengan apa yang selalu dirasakan oleh Rachel .

🎶I call your number , the line ain't free

I like to tell you come to me

A night without you seems like a lost dream

Love I can't tell you how I feel

Always somewhere...

Miss you where I've been

I'll be back to love you again🎶

Ketika sedang menikmati udara pagi , tiba tiba seorang cowok telah menarik ikatan rambut Rachel . Rachel pun langsung menengok ke belakang dengan rambut yang terurai tetapi agak kusut .

Terkejutlah ia saat tahu siapa yang telah iseng terhadapnya .

"Elo ? Ngapain disini ?" tanyanya ketus .

"Emang lo pikir , ini tempat punya nenek moyang lo ? Terserah gue dong mau ngapain ." timpal cowok itu .

"Balikin gak ikat rambut gue ?"

"Gak !" Cowok itu pun melangkah pergi .

"ES BATUUU ! Jangan pergi lo ." teriak Rachel lalu beranjak berdiri dan mengejarnya .

"ARGH ! Lihat nih , rambut gue jadi berantakan . Balikin sini !" ucap Rachel kesal . Namun ucapannya tak dipedulikan . Dia terus berjalan tanpa henti .

"JASOOONNN !" panggil Rachel dengan menyebut nama asli nya . Rachel mengejarnya dengan sedikit berlari , tanpa memperhatikan jalan . Sampai kakinya tersandung batu .

Ketika mendengar nama dirinya disebut dengan jelas oleh Rachel , ia mendadak berhenti melangkah dan membuat Rachel yang akan terjatuh mendarat tepat dipunggung Jason hingga menyebabkan keduanya terjatuh .

"AAAHHHH...!!!"

BRAK !

Dengan cepat , Rachel langsung membangunkan badannya dari atas punggung Jason .

"IIHHH ! Elo ngapain sih pake acara rem dadakan segala ." gerutu Rachel .

"Heh ! Masih mending lo jatuh kena punggung gue . Kalau pengen peluk , bilang . Gak usah pura pura jatoh kaya gitu ." kata Jason seraya beranjak berdiri .

"Idih ! Najis gue , pelukan sama beruang kutub kaya lo ." timpal Rachel semakin kesal . "Udah deh , balikin ikat rambut gue ." lanjutnya meminta kembali ikat rambut yang dibawa oleh Jason .

"Gue gak mau ."

Tanpa basa basi , Rachel langsung menonjok bagian perut Jason . Sampai dia meringis kesakitan karena pukulan Rachel yang cukup keras .

"Aw !"

"Rasain lo ! Makanya jangan macam macam ."

Jason pun terjatuh lalu pingsan . Membuat Rachel menjadi panik karena ulahnya .

"Lho , kok pingsan ?" ucapnya . "Es batu ? Bangun lo !" panggilnya sembari menggoyangkan tangannya . Namun tak ada reaksi apa apa .

"Waduh ! Gawat nih . Kalau dia isdet gimana ? Mampus gue ." sambungnya . "Aduh , ini gimana dong ? Es batu ? Bangun ! Ayo bangun ! Jangan bikin gue panik dong ."

Kepanikan pun semakin menjadi , Rachel tak tahu harus berbuat apa . Tanpa berpikir panjang , ia merogoh ponsel didalam saku celananya . Kemudian berinisiatif menelpon ambulan .

📞"Halo , ambulan !"

Mendengar itu , mata Jason seketika terbuka lebar lebar . Lalu beranjak berdiri membuat kekagetan yang hakiki terhadap Rachel .

"Kok bangun sih ? Baru juga mau panggil ambulan , udah bangun aja . Kagak seru lo !" gerutu Rachel sambil tertawa .

Jason pun membalikkan badannya dan segera pergi dari hadapan Rachel .

"Eehhh...! Main pergi aja tu bocah .

***

Sampai dirumah , Rachel dikejutkan oleh kehadiran Laura . Ia tak habis pikir , entah bagaimana Laura bisa sampai dirumahnya .

"Good morning , Rachel !" sapa Laura yang tengah duduk bersama keluarganya dimeja makan .

"Fauna ! Ngapain dirumah gue ? Heh ! Itu siapa yang nyuruh lo duduk disitu ? Tempat gue itu . Minggir gak ?" ucap Rachel nyeroscos .

"Ih , galak amat sih ! Gue disini , ya karena gue diundang ."

"Diundang ? Dalam rangka apa ngundang makhluk asing kayak lo ?"

"Sudah , sudah !" lerai Rere . "Cepatan kamu duduk , Rachel ." titahnya .

"Awas ! Minggir lo !" Rachel pun menarik tangan Laura . "Elo pindah ? Atau gue gak bakal nganggap lo lagi ." kecamnya .

"Ish ! Iya , iya gue pindah ."

Mereka pun segera menyantap sarapan paginya . Hari minggu memang selalu menjadi hari favorit untuk keluarga Winata . Karena bisa berkumpul bersama walaupun hanya dirumah saja . Bagi mereka keluargalah nomor 1 .

"Jadi , siapa yang sudah ngundang dia kesini ?" tanya Rachel seraya menunjuk Laura .

"Oma yang ngundang ." jawab Rere .

"Itu artinya , oma....?"

"Ya ! Oma ijinkan kalian berteman dengan siapapun ." potong Rere . Ucapannya membuat Rachel dan yang lainnya senang .

"Maaf oma ! kalau boleh tahu , kenapa oma pilih saya ?" tanya Laura penasaran .

"Sudah beberapa kali , oma lihat kamu sedang bersama Rachel . Kamu juga sudah pernah bantu keluarga kita sewaktu Rafa diculik . Dan oma pernah dengar cerita kamu dari Cellyn ." jelas Rere . "Jadi , oma pikir kamu boleh berteman dengan Rachel . Kasihan juga cucu oma , gak punya teman untuk bermain boneka ."

"Aih ! Kalau temannya kayak dia mh , mending gak usah oma . Rachel udah cukup kok dijadikan ratu oleh abang abangku tersayang ." ujarnya iseng . "Bisa bisa ni yah , kamar Rachel dijadikan toko atau istana boneka tuh sama dia ."

Semua orang pun tertawa bersama . Terlihat jelas dari wajah Rachel , ia sangat bahagia sekali . Akhirnya ia mempunyai teman dekat juga . Yang bisa dipercaya oleh keluarganya , terutama oleh sang oma .

Usai makan , para cucu sultan bersantai di halaman belakang . Sambil bercanda ria , saling bercerita dan masih banyak yang mereka lakukan .

Berbeda dengan orang tua mereka yang berkumpul diruang keluarga . Mereka bercengkrama sambil menonton televisi .

"Pih ! Apa barang barang dan semua keperluan sudah dikemas ?" tanya Cellyn pada Andrea .

"Sudah dong ." jawabnya .

Perbincangan Cellyn membuat yang lainnya bertanya tanya .

"Lho , kalian mau pergi ?" tanya Haris . "Kemana ?"

"Iya nih mas . Cellyn ada acara , dia di undang di Festival Istanbul City ." terang Andrea .

"Wah , keren banget !" puji Marissa .

"Gara gara buka resto dan menu khas nya makanan Turki tuh ." timpal Adriana . Cellynpun tertawa mendapat pujian seperti itu .

"Mbak ! Menu khas Turki diresto itu bukan bagian dari rencana aku ." ungkap Cellyn . "Pengelola daging dan ikan di Turki lah yang memberikan ide itu . Dan pada hari Rabu besok , ia menyelenggarakan Festival di Istanbul ."

"Istri kamu memang hebat , Ndre . Salut aku ." ujar Andrian . Dan pujian pun terus didapat oleh Cellyn .

"Kapan kalian berangkat ?" tanya Marissa .

"Besok pagi ."

"Lah , kok sama ?"

"Memangnya , mbak mau pergi juga ?" tanya Cellyn .

"Iya , mas Andrian ada dinas diluar kota ." jawabnya .

"Aku juga mau pergi besok ." kata Haris .

"Ada pekerjaan didaerah Batam ." sambung Adriana .

"Wah ! Kenapa bisa barengan gini ya ? Apa anak anak gak papa kita tinggal ?" ujar Andrian .

"Memangnya berapa lama kau akan pergi , Andrian ?" tanya Adriana .

"Kurang lebih satu bulan sih ."

"Ebuset ! Lama amat ."

"Aku sih palingan cuma seminggu ." kata Cellyn .

"Kalau kita gak tahu ." timpal Haris .

"Mungkin gak papa kali yah , ninggalin anak anak dirumah ? Lagian kan masih ada Papih sama mamih ." kata Andrian .

"Gak bisa !" sanggah Rere .

Semua orang pun menatap Rere saat dirinya masuk ke ruangan keluarga . Dan berpikir , kenapa Rere menolak .

★★★★★