Rock de Jong – memiliki sebuah misteri yang sangat melegenda. Misteri itu adalah mengenai apa sebenarnya astral milik Rock? Apa dia seorang Mistral Trainer? Mistral User? Mistral Blessed?
Rock de Jong – dikenal sebagai otot batu karena mampu menahan berbagai serangan tanpa terluka. Ia memiliki pertahanan yang sangat tinggi bahkan jika dia bertarung dengan seorang Mistral tahap spesialis dia tak akan terluka.
Banyak orang yang secara pribadi mengunjungi Rock untuk mengetahui rahasia tersebut. Mereka menyuap dengan uang, wanita, dan lainnya. Namun, Rock tetap tak bergeming.
Karena rahasia yang ia miliki adalah hal yang tak bisa dibanggakan.
Sebuah alasan yang mungkin tidak bisa dipikirkan orang lain.
Mountain Shake Bull.
Sebuah Hewan Astral bintang satu. Satu-satunya kekuatan spesial Mountain Shake Bull adalah memperkuat daging penggunanya.
Namun efeknya tidak terlalu kuat karena hanya mampu menahan serangan orang biasa. Untuk seorang Mistral efek tersebut benar-benar tak berguna.
Rock yang memiliki keluarga kurang mampu mendapatkan Mountain Shake Bull dari hasil jerih payah Ayahnya.
Dulu sekali waktu ia masih sekolah, hampir setiap orang menertawakannya, mencemoohnya. Namun, Rock mengikuti pesan ayahnya untuk tidak menyerah dan bekerja keras.
Rock berlatih fisik setiap ada waktu luang. Sebelum berangkat sekolah dia berlatih. Setelah berangkat sekolah dia berlatih. Sebelum tidur dia berlatih. Sampai kadang-kadang saat dia tidur dia mengigau tentang berlatih.
Hidupnya dipenuhi latihan-latihan dan latihan.
Namun, usaha tak mengkhianati hasil.
Mountain Red Bull bermutasi hingga mampu memperkuat daging Rock hingga sekuat batu.
Tak berhenti disitu.
Hewan Astral itu juga terus memperkuat kemampuannya.
Menjadi sekeras besi. Selanjutnya sekeras baja. Selanjutnya sekeras berlian. Terus menerus memperkuat sampai-sampai Rock tak tahu seberapa keras dagingnya sekarang.
Simpelnya, bahkan ledakan nuklir tak mampu membunuhnya.
Namun, Rock memutuskan untuk menyembunyikan Astralnya karena tak ingin orang mengetahui mutasi yang terjadi pada Astralnya itu.
***
Rock membuka matanya melihat sosok berkudung berdiri tak jauh darinya. Dengan pandangan sekilas ia mengerti bahwa asap yang ia kira beracun ternyata merupakan teknik ruang.
Walaupun tahu ia terjebak Rock tak merasakan takut sedikit pun.
"Apa kau anggota sekte Cthullu?" tanya Rock pada sosok berkudung di hadapannya.
"Rock de Jong, sungguh suatu kehormatan bertemu denganmu. Kau adalah salah satu dari sedikit Mistral tahap Mahir terkuat yang pernah ada," seraya mengucapkan itu, sosok tersebut membuka jubah yang menutupinya.
Di balik jubah itu terlihatlah sosok wanita dengan pakaian ketat yang memeluk seluruh tubuhnya seraya memperlihatkan lekukan indah yang di dambakan setiap pria.
Walaupun begitu, Rock terlihat tetap tenang dan fokus tak tergoda oleh lekukan tubuh wanita itu.
"Sepertinya tekadmu sangat kuat. Mmm aku suka pria yang kuat," ucapnya dengan nada yang terkesan nakal.
"Jangan remehkan tekad seorang suami sekaligus ayah sepertiku," ucapnya sambil memasang kuda-kuda.
"Begitukah ... Kalau begitu aku hanya perlu menaklukan dengan kekuatanku saja. Sebelum itu terjadi izinkan aku memperkenalkan namaku, Aku Venica, kau bisa memanggilku Sister Venica."
Dalam beberapa hembusan nafas. Sosok Sister Venica tiba-tiba menghilang. Rock segera memasang siaga penuh.
'kiri' ucap Rock dalam hati.
Ia memasang pertahanan di kiri tubuhnya. Sedetik kemudian ia merasa seolah tertabrak truk. Rock kemudian terlempar hingga menghantam tembok dan membuat retakan padanya.
Rock tak terluka sedikit pun tapi ia merasa heran bagaimana ia bisa terpental? Ia juga merasakan tembok ini sangat kuat karena normalnya tembok biasa sama rapuhnya dengan kertas di mata para Mistral.
"Apa kau merasa aneh? Itu wajar. Salah satu kekuatan Dewa Agung Cthullu adalah gravitasi. Aku adalah satu dari tiga orang yang menguasai kekuatan gravitasi milik Dewa Agung kami. Seberapa keras pun dirimu, kau sangat lemah di hadapan kekuatan Dewa Agung Cthullu," ucap Venica seraya berjalan pelan menghampiri Rock.
Rock segera bangkit dari tempat dia terhempas.
"Kalian semua para penyembah sungguh gila. Astral ada untuk digunakan bukan untuk disembah," timpal Rock tanpa rasa takut.
Venica tiba-tiba memasang wajah marah. Berbeda dengan ekspresi main-main sebelumnya ia terlihat benar-benar marah saat mendengar perkataan Rock.
"Kau akan merasakan betapa kuatnya Dewa Agung Cthullu!" Venica mengulurkan tangannya dan menghempaskan kembali Rock.
Dibandingkan dengan kekuatan Mistral tahap Mahir lain, kekuatan dan kecepatan Rock tidak begitu mengesankan. Satu-satunya hal yang mengesankan adalah daya tahannya yang abnormal. Namun kekuatan gravitasi Venica secara praktis mengabaikan daya tahan Rock.
Venica kemudian menarik dan menghempaskan Rock pada tembok lainnya. Rock terus menerus terlempar kesana kemari bagaikan bola kasti.
"Mari kita lihat seberapa keras dirimu, Hahaha!" Venica tertawa seperti anak kecil yang sangat senang memainkan mainannya.
"Ini belum seberapa bagiku," ucap Rock yang terlihat tenang.
Venica merasa kesal melihat sikap tenang Rock. Ia kemudian menghempaskan Rock pada lantai.
"Rasakanlah 100× Gravitasi!"
"Apa hanya begini?" ucap Rock dengan santai.
Venica mengerutkan keningnya dan segera memperkuat tekniknya.
"200× Gravitasi!"
"Anakku memijat lebih baik dibandingkanmu," ucap Rock memprovokasi Venica.
"Sialan kau! Kalau begitu rasakanlah 1000× Gravitasi!"
Rock mulai merasakan tekanan, namun tekanan ini terbilang lemah. Ia kemudian terus memprovokasi Venica.
"Inikah batasmu?"
"10.000× Gravitasi!"
Rock kemudian merasakan tekanan. Ia merasa seolah di tindih sebuah pesawat. Ia merasakan sulit hanya untuk menggerakan jarinya saja. Namun entah kenapa ia tetap memprovokasi Venica.
"I-ini tidak cukup untuk membunuhku," kata Rock.
"Bahkan ketika kau hampir mati, kau masih mencoba untuk bertahan ... sungguh keras kepala," Venica sendiri tahu batas kekuatannya. 10.000 gravitasi merupakan batas kemampuannya. Ia sendiri heran bagaimana Rock mampu bertahan pada tekanan yang sangat tinggi seperti itu.
Jadi Venica menggetarkan giginya dengan marah. Ia memutuskan untuk melampaui batasnya dan menggunakan gravitasi yang lebih tinggi.
"20.000× gra ... vitasi!" ucap Venica seraya mengerahkan segala kekuatannya sampai batas.
Kemudian seolah sedang diperas. Darah mulai mengalir dari telinga, mata dan mulut Rock. Pori-porinya membesar dan perlahan mengeluarkan darah.
Venica menghembuskan nafas lega. Saat ini ia yakin Rock sudah mati. Ia terjatuh karena lemas. Rock benar-benar membuat Venica kewalahan. Ia tak menyangka daya tahan Rock benar-benar abnormal seperti yang dikatakan rumor.
Namun saat Venica bersantai. Jari-jemari Rock bergerak perlahan. Tubuh kemudian tangan Rock bergerak. Kemudian Rock perlahan bangkit dengan susah payah. Seluruh tubuhnya hampir tertutup darah.
"T-tidak-tidak mungkin," Venica menatap horor pada Rock yang bangkit.
"Hehe ... Uhk! K-kekuatan tekadku sepertinya ... lebih kuat dibanding kekuatan ... Kepercayaanmu," ucap Rock dengan nada lemah. Dengan langkah yang terbata-bata Rock perlahan mendekati Venica. Sementara itu Venica mundur secara perlahan.
Itu terus terjadi sampai Venica menabrak dinding. Ia melihat bahwa tak ada tempat untuk lari.
Rock yang sudah di dekat Venica segera mencekik leher wanita itu. Venica langsung sekuat tenaga mencoba melepas tangan Rock mamun tak bisa. Cengkraman Rock terlalu kuat.
Sesaat sebelum Venica hendak menyerah. Tiba-tiba Rock melepaskan cekikannya pada Venica dan tumbang begitu saja.
Venica yang baru dilepas oleh Rock segera menghirup udara sebanyak-banyaknya. Ia melihat pada Rock yang terbaring dan bertanya-tanya apakah orang itu benar-benar tumbang?
Ia mendekat dan memastikan bahwa Rock benar-benar tumbang. Gerakan tadi hanya dihasilkan karena adrenalin dan tekad Rock semata.
"Mengerikan ... Kau adalah lawan terkuat yang pernah kutemui. Untuk menghormati tekadmu itu aku akan membiarkanmu disini. Entah kau akan selamat atau tidak, semuanya tergantung pada keberuntunganmu," ucap Venica pada Rock yang sudah tidak sadar.
Ia kemudian dengan bertatih-tatih pergi dari ruangan itu.