Chereads / Astral : Seed of Chaos / Chapter 11 - The Big Three

Chapter 11 - The Big Three

Kota Vandrechia secara umum dibagi menjadi lima bagian. Timur, barat, utara, selatan, dan pusat. Pembagian ini terjadi karena struktur perlindungan guardian di setiap kota juga terbagi.

Sebagai contoh, guardian paling berkuasa di kota Vandrechia adalah ketua guardian di kantor pusat. Ketua guardian di kantor pusat memiliki wewenang atas kantor cabang. Kantor cabang sendiri ada di semua bagian kota kecuali kota pusat.

Kota Vandrechia bagian pusat sendiri berada di bawah kuasa Akademi Mistral Vandrechia yang merupakan merupakan pembantu Ketua Guardian. Itu berarti Ketua Guardian Vandrechia memiliki wewenang diatas Ketua Akademi Mistral Vandrechia.

Frans Coupola sendiri merupakan ketua cabang Vandrechia Timur. Karena itu ia melaporkan penemuan sekte Cthullu langsung kepada Ketua Guardian Vandrechia.

Rock de Jong sosok pria yang berjuluk si Otot batu, berusia 48 tahun, memiliki badan luar biasa kekar dengan tinggi diatas rata-rata. Rock de Jong sebagai Ketua Guardian Vandrechia memiliki kemampuan tingkat Mahir. Ia dikenal karena keganasannya dan ... kepala botaknya.

Saat ini di kantor kesayangannya, Rock tengah membaca pesan dari Frans di komputer sembari mengangkat Dumble pada kedua tangannya. Tubuh bagian atasnya tak ditutupi apapun menampilkan otot dada dan perut yang nampak seperti dipahat dengan sempurna.

Wajah sangar dengan bekas luka yang memanjang dari satu sisi ke sisi lain di wajahnya menambah kesan menyeramkan.

"Hmm, tak kuduga ada cecunguk yang bersembunyi di kota ini," ucapnya setelah selesai membaca pesan Frans.

"Bastian!" teriak Rock dengan keras.

Sosok pria dengan rambut pendek rapi segera masuk. Ia memberi hormat pada Rock sebelum bertanya, "Ada apa Kepala?"

*Pergilah ke Akademi Mistral bawa tiga bocah dengan kekuatan Mistral Lanjutan. Kita akan pergi ke kantor cabang timur segera!"

"Baik Kepala, akan segera saya laksanakan," ia memberi hormat lagi pada Rock sebelum meninggalkan ruangan.

Rock berdiri dari kursinya. Ia menggerakkan leher serta tubuhnya meregangkan otot-otot yang agak kaku. Setelah itu ia mencium keteknya dan merasakan bau keringat yang mengganggu.

"Sepertinya aku harus mandi dulu," ucap si Otot batu.

***

Duduk santai di samping lapangan, sosok pria terlihat menikmati waktu istirahatnya. Tubuhnya yang berkeringat dan penampilannya menunjukan bahwa dia baru selesai berolahraga. Dengan handuk yang ditaruh di bahunya, sang pria menatap ke lapangan.

Di sebuah lapangan, terlihat dua orang yang saling berhadapan. Yang pertama adalah sosok perempuan berambut pirang dengan gaya poni tail. Sementara yang kedua adalah sosok pria bertato yang terlihat hanya memakai celana saja.

Handphone di samping pria yang tengah duduk itu bergetar. Pria itu melihat di layar terdapat sebuah nama yang sangat tak boleh diabaikan.

Kepala Akademi, Ragael.

Begitulah nama yang tercantum dalam layar handphone itu. Pria itu lalu mengangkat Handphonenya dan menerima panggilan suara dari Sang Kepala Akademi.

"Halo?"

["Halo, Shou. Ketua Guardian Vandrechia, Rock telah menyampaikan padaku permintaannya untuk membantu dia dalam sebuah misi. Karena misi ini cukup penting, kupilih kalian bertiga untuk menyelesaikannya,"] dengan detail, Ragael menceritakan keperluannya menghubungi Shou.

"Misi? Haah, menyebalkan ... kenapa kau tidak ambil yang lain saja," jawab Shou dengan wajah malas.

["Cepatlah atau nilaimu kukurangi,"] ancam Ragael.

Shou menunjukan wajah pasrah. Ia kemudian berteriak pada teman-temannya yang sedang berada di lapangan.

"Oy kalian berdua! Kita ada misi!"

Sontak teriakan Shou membuat dua orang itu mengalihkan pandangan mereka. Duel yang tengah mereka lakukan segera dihentikan. Mereka berdua berjalan menghampiri Shou.

"Misi kah? Ini pas sekali. Berdiam di sekolah rasanya membosankan apalagi ketika tak ada hal yang kita pelajari lagi," ucap si pria bertato.

"Bosan? Hah ... kau bosan kalah dariku kan?" ejek perempuan dengan poni tail.

"Apa maksudmu kalah? Skor kita seimbanglah," balas pria bertato menyanggah perkataan perempuan itu.

"Aku tak peduli apa yang kalian lakukan. Robby, sang nomor 3 dan Jenny, sang nomor 2 berapa banyak pun kalian saling mengalahkan tetap saja kalian tak bisa mengungguli," ucap Shou, mengungkap fakta bahwa dirinya adalah orang nomor satu di Akademi Mistral Vandrechia saat ini.

Mereka bertiga adalah The Big Three. Tiga orang terkuat di Akademi Mistral Vandrechia.

Shou Kazuma, kelas 2, Mistral User tahap Lanjutan. Sosok paling yang berhasil menarik perhatian secara nasional karena mampu menjadi yang terkuat ketika baru kelas 2 saja. Sering di sebut berlian dari Vandrechia.

"Cih, hanya karena kau nomor satu bukan berarti kau yang terkuat. Ingat! Aku telah mengalahkanmu dulu," kata Jenny jengkel dengan sikap Shou.

Jennifer Hawlink, kelas 3, Mistral User tahap Lanjutan. Mantan nomor satu sebelum dikalahkan oleh Shou beberapa bulan lalu.

"Jenny, kita akan keluar dari akademi ini beberapa bulan lagi. Kupikir tidak masalah jika kita mengakui bahwa Shou yang terkuat di Akademi saat ini," ucap Robby yang memang mengakui Shou lebih kuat darinya. Ia sendiri pernah dihajar habis-habisan oleh Shou beberapa bulan lalu.

"Pengecut sepertimu tak bisa memahami semangat juangku," jawab Jennifer dengan sinis.

Robby merengut kesal, "Aku mengakui Shou bukan berarti aku mengakuimu. Berbeda dengan Shou yang jauh melampuiku kekuatan kita hanya berbeda tipis saja."

Shou bangkit dari kursinya, "Yah terserah kalian. Pokoknya bersiaplah kita akan berangkat ke Kantor Guardian Pusat satu jam lagi."

Setelah mengucapkan itu ia berjalan meninggalkan kedua seniornya.

"Menjengkelkan ... Bocah itu selalu bersikap sombong seolah ia pemimpin," ucap Jenny muak pada sikap sombong Shou.

"Mau bagaimana lagi di era sekarang, kekuatanlah nomor satu. Muda? Tua? Tak ada hubungannya sama sekali. Selama seseorang kuat maka dia akan dihormati," ucap Robby.

"Kau benar ... walaupun begitu tetap saja aku kesal."

"Kalau begitu tahan kekesalanmu."

***

Seberapa besar perbedaan antara satu tahap dengan tahap lainnya?

Secara garis besar dari 10 tahap Mistral yang ada. Mereka dibagi menjadi 3 kategori. Kategori Mistral Bawah yaitu dari tahap pemula sampai tahap lanjutan. Kategori Mistral Menengah yaitu dari tahap Mahir sampai grandmaster adalah menengah. Kategori Tinggi yaitu tahap superior sampai tahap dewa.

Secara teoritis sendiri, walaupun ada perbedaan diantara Mistral pemula, amatir dan lanjutan. Namun perbedaan itu tidak sebesar antara Mistral Lanjutan dan Mistral Mahir.

Setiap orang biasa memiliki kekuatan fisik 1-10 poin.

Mistral Pemula memiliki kekuatan fisik 10-100 poin.

Mistral Amatir memiliki kekuatan fisik 100-1000 poin.

Mistral Lanjutan memiliki kekuatan fisik Antara 1000-100.000 poin.

Jarak yang begitu besar antara Mistral Lanjutan dan Mistral Mahir membuat banyak orang harus berhenti pada tahap Lanjutan karena kurangnya bakat. Menurut data, hanya 3 dari 10 orang Mistral yang memiliki peluang memasuki Kategori Menengah.

Jarak yang begitu besar ini juga yang membuat Mistral Lanjutan dibagi kembali menjadi 10 tahap.

Tahap pertama memiliki kekuatan fisik antara 1000-10.000. kedua memiliki kekuatan fisik 10.000-20.000 dan seterusnya sampai tahap 10 yaitu kekuatan fisik 90.000-100.000 poin.

"Jadi ... Pada tahap berapa kau sekarang, Pak Frans?" tanya Ronald pada Frans yang menceritakan lebih dalam perbedaan antara Mistral Mahir dan Mistral Lanjutan.

"Tahap lima," jawab Frans dengan santai.

Ronald mengangguk paham, "Hmm ... Yuna berapa kekuatan fisikmu?" tanya Ronald penasaran.

"Rata-rata kekuatan fisikku 225 poin. Secara khususnya kekuatanku 189.5, kecepatan 356, dan daya tahan 135 poin," jawab Yuna.

"Hebat sekali. Itu artinya kau sangat cepat kan?"

"Kecepatan meliputi reaksi, kecepatan gerak, kelincahan dan ketepatan. Jadi yah ... Aku cepat."

"Tapi ... Bagaimana kita tahu kekuatan fisik kita?" Ronald yakin ada alat khusu yang mampu mendeteksi kekuatan fisik seseorang.

"Aah kau bisa mengetahuinya di Asosiasi Mistral ketika membuat SIM,"ujar Frans memberitahu Ronald.

SIM?

Ronald memikirkan hubungan antara SIM dan Asosiasi Mistral.

"Maksudnya Surat Izin Mistral," jelas Yuna yang melihat Ronald kurang paham.

"Kau itu ... Apa kau bolos ketika pelajaran berlangsung bocah?" Frans menggelengkan kepalanya.

Ronald kemudian mengingat. Setiap Mistral harus memiliki SIM yang perlu diperbarui setiap kali Mistral bertambah kuat. Ronald kemudian sadar, ia terlalu fokus pada latihan hingga melupakan SIM. Mungkin setelah masalah Sekte Cthullu, Ronald bisa pergi ke Asosiasi Mistral cabang Vandrechia.

Pintu kemudian terbuka tiba-tiba. Serena masuk dengan tergesa-gesa.

"Senior, mereka sudah datang."

Murid-murid top Akademi Mistral Vandrechia dan ketua guardian pusat telah tiba di kantor cabang Vandrechia Timur.