Mereka semua lalu kembali ke kamar masing-masing dan mengurungkan niat mereka untuk menanyai kelanjutan hubungan Marvel dan Ivana.
Sedangkan Di lain tempat, Ivana dan Marvel sudah berada di salah satu kamar untuk menghabiskan waktu mereka bedua. Tidak ada hal menakutkan yang terjadi.
Keesokan harinya mereka semua berkumpul di ruangtamu. Ivana yang baru saja turun dengan Marvel. Terlihat jelas wajah Marvel yang bersinar layaknya bulan sabit. Sedangkan Ivana memasang ekspresi seperti hari-hari biasa. Datar dan dingin.
"Wahh. Pasangan baru kita sudah datang". Ucap Zaen terlihat antusias.
"Kenapa dengan wajah mempelai wanitanya ? Terlihat sangat tertekan". Ucap lorenzo lalu tertawa.
Marvel yang mendengar itu sontak memalingkan wajahnya untuk melihat wajah kekasihnya itu ." Kenapa dengan raut wajahmu itu ? Ubahlah sedikit".
Ivana lalu menatap sinis ke Marvel ." Yaa! Memang seperti inilah wajahku!". Teriak Ivana kesal diwajah Marvel.
Sedangkan yang lainnya melihatnya tertawa. "Duduklah. Hari ini aku membuat kue atas peresmian kalian berdua menjadi sepasang kekasih". Ucap Stella.
"Bagaimana kalian tau?". Tanya Marvel.
"Apa sih yang tidak kami ketahui". Jawab Arkan lagi.
"Nah. Duduklah". Ucap Gibrella.
"Seharusnya tidak usah melakukan ini. Kita akan pergi berbelanjaa!!". Teriak Ivana Antusias.
Sedangkan Marvel dan Dll yang mendengar dibuat terkejut. "Dia mudah sekali berubah". Gumam Marvel yang terus saja memfokuskan matanya melihat Wajah Ivana yang tersenyum cerah.
Ia sangat jarang melihat Ivana seperti ini. Meski, mereka sudah sama-sama akrab satu sama lain. Ivana yang sangat jarang menunjukan ekspresi bahagianya melainkan hanya dengan keluarganya.
Wanita yang sangat berbeda.
_
-
_
_
_
Skip
Disuatu tempat Alena yang selalu memikirkan Marvel dan membuat konsentrasinya terganggu saat bekerja.
Ia sekarang melakukan pemotretan sehari sebelum berangkat ke amerika dan melanjutkan pekerjaannya dinegara itu.
"Kenapa kau tidak fokus akhir-akhir ini ? Ini bukan diri kau sebenarnya". Tanya Managernya.
"Kau tau kenapa Tuan Marvel tidak datang kesini ?". Tanya Alena.
"Owh. Kau mencari tuan Marvel ? Aku juga tidak tau. Tetapi jika kau ingin menemuinya bisa. Saat di amerika. Kita bakal sering keperusahaannya".
"Hmm. Baiklah". Jawab Alena sedikit kesal.
"Kau menyukainya ?". Tanya Menagernya karna boss nya ini sangat jarang menanyakan tentang pria kepadanya.
Alena tidak menjawab. Ia hanya mengacuhkan bahunya dan kembali melakukan pekerjaanya.
_
_
_
_
_
Dan berbeda dengan sang adik. Ducsha yang sudah beberapa hari pergi untuk mengurus urusan bisnis disetiap Kota. Tidak lupa ia harus mengurus beberapa masalah di perusahaanya sendiri.
Bayangkan saja ia harus mengurus 2perusahaan sekaligus.
Perusahaan yang dimiliki ayahnya yaitu Nikolai.
Ayahnua itu tidak melakukan apapun. Ia hidup hanya untuk bersenang-senang dengan jalangnya. Sedangkan Ducsha yang harus berusaha keras untuk kemajuan perusahaan itu.
"Agh! Jika seperti ini terus. Aku, akan mengambil alih semuanya!". Teriak Ducsha sedikit depresi.
Ducsha yang berniat untuk merebut perusahaan Ayahnya yang ia sendiri bekerja ekstra keras. Ia beranggapan seperti seorang babu yang terus saja di paksa untuk menghasilkan uang untuk ayahnya.
"Dimana dokumen itu ?! Aku akan mengambilnya darinya!!". Gumam Duchsa ingin mengambil dokumen perusahaan dan menjadikannya miliknya sendiri.
Ia juga akan membaginya dengan sang adik. 25 persen saham untuk dirinya dan sisanya untuknya.
Alena yang sebenarnya tidak tertarik dengan pekerjaan yang dilakukan kakaknya dan lebih memilih menjadi model.
Duscha tetap memberikan saham kepada sang adik karna ia beranggapan. Menjadi model tidak akan bertahan selamanya. Jika kau mempunyai saham itu akan berguna. Meski dalam bisnis itu sering sekali kerugian akibat saham menjadi turun.
Duchsa yang terlelap dalam pikirannya tiba-tiba teringat akan Sosok Ivana. "Kenapa aku memilirkannya ? Apa yang terjadi padaku ?". Gumamnya untuk dirinya sendiri.
"Agh. Sudahlah". Ucapnya lalu memejamkan matanya.
Saat memejamkan matanya. Bayangan wajah Ivana kembali lagi dan membuatnya lalu bangun ." Apa yang terjadi padakuuu?!! Kenapa aku selalu memikirkan wajahnyaa!!".
"Ahh. Mungkin ini akibat kurang istirahat. Tapi, kenapa wajahnya selalu terlintas dipikiranku ? Ah sudahlah. Sebaiknya aku pergi". Ucapnya lalu beranjak meninggalkan kamarnya dan menuju kesuatu tempat.
_
_
_
_
Sedangkan Ivana membawa seluruh sahabatnya pergi kepusat berbelanjaan. Tidak lupa juga mereka membawa para lelaki untuk membantunya membawa beberapa belanjaan nanti.
"Kalian para lelaki. Pergilah. Kami semua ingin menghabiskan waktu". Usir Gibrella.
"Oke. Kita bebas sekarang. Btw kita seperti orang suruhannya saja. Bisa-bisanya kita menuruti semua perkataan mereka". Ucap Lorenzo tiba-tiba tersadar dengan apa yang terjadi selama ini.
Marvel menganggukan kepalanya dan menatap Ivana lalu tersenyum. "Ingatlah. Hati-hati. Hm". Ucapnya sambil mengusap kepala Ivana.
"Ya". Ucap Singkat Ivana.
"Baby cepat kesini". Panggil Zaen menyuruh Tasya mendekatinya.
"Aaaaaa. Telinga kita ternodai". Teriak Arkan.
Sedangkan mereka semua memasang ekspresi ingin muntah mendengar Zaen memanggil Tasya seperti itu.
Tasya mengangkat sudut alisnya bingung ."apa ?!". Jawab Tasya dingin.
"Jangan boros ya".
"Lah. Aku beli pakai uang Ivana juga. Apaan sih?!". Jawab Tasya sinis.
Sedangkan Yang lainnya tertawa. Mereka terlihat puas dengan jawaban yang diberikannya ."makanya Zaen. Tidak usah coba menirukan Marvel dengan Ivana. Kau mencari bahas pembicaraan saja susah". Ucap Lorenzo tertawa sambil mengelurkan air mata .
"Sudah-sudah. Cepat kita berpencar". Ucap Clarissa terlihat tidak sabar.
"Kita bertemu lagi disini sekitar 2jam lagi".
"Oke".
Ivana yang membawa mereka pergi kesuatu toko perbelanjaan. Tetapi mereka terlihat menolak." Kenapa ? Apa kalian tidak menyukai barang-barang ini?". Tanya Ivana.
"Bukan seperti itu. Kami ingin makan terlebih dahulu". Ucap Gibrella sambil tertawa.
"Hm. Baiklah. Lagipula aku juga merasa lapar". Ucap Clarissa.
"Okeyyy. Kita makan apa ya ?! Hm". Ucap Ivana tampak berfikir.
"Aku ingin makan Omurice".
"Apa ada disini ?". Tanya Clarissa lagi.
"Kita bisa membuatnya saat berada dihotel! Itu terlalu mudah". Ucap Clara.
Omurice adalah makanan yang berasal dari negara jepang. Paduan antara nasi dan telor yang cukup mudah dibuat saat berada hotel. Tidak lupa dengan saus tomat yang melengkapi makanan itu.
"Apa kalian tidak ingin makan Beef Stroganoff ?". Tanya Ivana.
"Kau benar! Beef Stroganoff! Kita sudah lama tidak memakan itu! Aku sudah membayangkan potongan-potongan daging tebal. Wah. Bibirku bergetar saat membayangkannya memasuki mulutku". Ucap Gibrella antusias.
"Okehh! Berangkat". Ucap Ivana bersemangat.
Saat mereka ingin menuju restorang untuk makan. Tasya tidak sengaja menabrak seseorang pria.
Brakk
Ponsel Tasya jatuh bersamaan dengan ponsel pria itu. Tasya lalu mengambil ponsel miliknya sama hal nya dengan Pria itu.
"Ais! Aku baru saja membelinya". Ucap pria itu yang masih fokus melihat layar ponselnya yang pecah.
Ivana lalu melirik pria itu." Wajahnya tidak asing bagiku". Gumam Ivana yang terus saja mencoba melihat pria yang Tasya tabrak tadi.
"Aahh. Tuan Ducsha ?". Kata Ivana.