Chereads / Queen mafia / Chapter 40 - Bab 40

Chapter 40 - Bab 40

Ivana membeli beberapa hadiah untuk keluarganya.

Hari ini adalah hari terakhir mereka berada di kota ini dan akan kembali ke amerika mengurus beberapa bisnisnya.

Mereka semua sudah berkumpul ditempat tadi lalu pergi meninggalkan pusat pembelanjaan itu dengan membawa beberapa barang.

_

_

_

Mereka semua sudah bersiap-siap untuk pergi kebendara dan menaiki pesawat pribadi. "Apa kalian membawa semuanya?". Tanya Ivana.

"Semuanya sudah siap Van". Jawab Clarissa.

"Dimana yang lainnya ?".

Mereka semua sudah sampai dibendara dan menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak ? Mereka menggunakan mobil mewah dan tidak lupa dengan gaya fasion mereka.

Lebih tepatnya mereka memperhatikan gaya pakaian yang dikenakan Ivana. Ivana memakai pakaian tertutup dari atas kepala dan kaki. Ia menggunakan pakaian serba hitam yang menutupi tubuhnya.

Ivana tidak memperdulikan mereka yang sedari tadi melihatnya. Sedangkan Marvel menggunakan kemeja putih dengan memakai Tas besar di belakangnya. Tidak lupa menggunakan kacamata hitam dan topi sebagai aksesoris.

"Mereka berdua sangat keren!!". Bisik orang-orang yang dapat Ivana dengar.

Sedangkan yang lainnya memakai pakaian casual. "Eh. Van. Selama kita disini tidak ada hal yang serius berhubungan dengan Nikolai". Ucap Tasya.

"Kau benar. Kita aman-aman saja".

"Apa ada sesuatu ?".

"Tidak usah memikirkannya. Itu baik untuk kita semua". Ucap Marvel.

Sedangkan Ivana ia hanya diam dan memainkan ponselnya. "Hm". Dehem Ivana.

"Kenapa kita tidak masuk sekarang ?". Tanya Arkan.

"Ivana menunggu Jackson". Jawab Clara.

"Untuk apa ?". Tanya Marvel tiba-tiba.

"Ada yang ingin kukatakan. Karna ini mendesak".

"Tapi kita bisa menunggunya di dalam".

"Kalian bisa masuk dulu. Aku akan menunggunya disini". Ucap Ivana menyuruh mereka untuk masuk terlebih dulu kedalam.

"Masuklah. Bawa barang-barang ini masuk. Aku akan menemaninya". Ucap Marvel di angguki yang lainnya.

Mereka semua lalu meninggalkan mereka berdua yang sedang menunggu Jackson untuk mengatakan sesuatu hal yang bisa dikatakan penting.

Ivana yang sedang duduk dikursi lalu Marvel yang sedang menemaninya membuat mereka menjadi pusat perhatian orang-orang disekitar mereka.

"Apa kau terganggu Baby. Kita menjadi pusat perhatian sekarang". Ucap Marvel lalu merangkul Ivana.

"Bukan kita. Kau yang disukai hanyak wanita itu". Jawab Ivana.

"Kau juga diperhatikan para lelaki itu sayang". Jawab Marvel juga.

"Aku tidak peduli". Jawab Ketus Ivana.

"Aku juga tidak peduli". Ucap Marvel juga.

Tidak membutuhkan waktu yang lama. Jackson sudah datang dengan berlari. Terlihat jelas keringat membasahinya dan nafas yang naik turun.

Bersamaan dengan Datangnya Jackson. Para pria betubuh besar mengikutinya dari belakang.

Seisi bendara lalu terkejut dengan kedatangan pria bertubuh besar yang dipenuhi tato ditangan mereka.

"Kenapa kau membawa mereka ?!". Tanya Ivana marah.

"A-aku harus m-embawa mereka. Untuk pengamanan tas ini!". Ucap Jackson lalu memberikan tas hitam.

"Apa ini ?".

"Kau harus menjaganya ! Didalam ini berisi dokumen penting yang diincar beberapa kelompok boss mafia! Jika dokumen ini jatuh ketangan orang yang salah. Sudah dipastikan negara ini bakal hancur!". Ucap Jackson terlihat gelisah.

"Apa ini dokumen itu ?! ".

"Kau benarr! Seseorang memberikannya kepadaku kemarin malam. Ini sangat berbahaya Van!". Ucap Jackson.

Sedangkan Marvel hanya diam dan melihat sekeliling untuk berjaga-jaga. Saat mendengar perkataan Jackson.

Jackson lalu mendatangi Marvel dan memegang pundaknya ." Kau harus membantu Ivana untuk menjaga dokumen ini ! Karena ini berhubungan tentang distrik Namja! Kau tau semuanya bukan ?!". Tanya Jackson.

Ada beberapa polisi yang mendatangi mereka ." Selamat pagi tuan. Nyonya".

"Cepat kalian pergi !! Kami bisa mengatasi ini!! Dan Queen aku harap kau bisa mempercayaiku menangani masalah ini".

"Jika seperti ini maka, kalian semua harus kuat!! Hadapi mereka!! Tidak ada kata ampun untuk mereka !!". Ucap Ivana lalu memeluk pria yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri.

"Pergilah!! Kami akan menyusul seberapa!". Ucap Jackson.

Ivana dan Marvel lalu beranjak pergi dan meniggalkan mereka. Ia harus menjaga Dokumen-dokumen yang menjadi incaran para petinggi negara itu. Bukan hanya mereka. Para boss mafia juga mengincar dokumen itu.

Mereka berdua memasuki Jet pribadi milik Ivana. "Ada apa ? Apa yang kau pegang itu?". Tanya Gibrella.

"Kita akan membahasnya saat sudah sampai". Ucap Ivana yang terus saja memegangi Tas yang baru saja di berikan Jackson kepadanya.

"Kenapa dia memberikannya pada waktu tidak tepat seperti ini! Agh!". Gumam Ivana.

Marvel lalu teringat akan perkataan Jackson untuk menjaga dokumen itu yang berhubungan dengan distrik namja.

"Apa itu dokumen yang selama ini hilang ?". Tanya Marvel ke Ivana untuk memastikan.

Ivana lalu menatap Marvel." Ya. Semua kejadian beberapa puluhan tahun lalu semuanya berada disini". Gumam Ivana.

Marvel lalu memejamkan matanya. Bayangan-bayangan yang membuatnya tiba-tiba meneteskan air mata saat mengingat hal tragis yang menimpa orang tuanya.

Ivana lalu mengambil ponselnya dan memberi pesan ke Jackson untuk berhati-hati. Ia cukup khawatir tentang para anggotanya.

Ia tidak menduga bahwa Jackson akan tiba-tiba memberikannya sesuatu barang yang bisa membahayakan semua orang ini. Barang yang ia pegang saat ini adalah saksi tragis kejadian beberapa puluhan tahun yang lalu yang terjadi kepada penduduk didekat pabrik Minyak meledak dan menewaskan puluhan penduduk desa yang memiliki tempat tinggal didekat pabrik itu.

Kejadiaan yang cukup tragis yang menewaskan penduduk desa tersebut. Hanya karena para pemimpin-pemimpin yang haus akan kekuasaan. Dan mengorbankan anak-anak dan bayi yang baru dilahirkan didunia dan mereka harus mencium udara kotor yang sudah tercemari akibat ulah serakah para manusia yang haus akan uang dan kekuasaan.

_

_

_

_

_

Mereka semua sudah mendarat dengan aman di bandara Internasional John F. Kennedy Amerika.

Ivana sudah menyiapkan beberapa anggotanya untuk mencemputnyq dari bandara.

Ivana menyuruh mereka untuk memakai pakaian Formal untuk tidak ada yang mencurigai mereka.

Ivana berserta Marvel langsung memasuki mobil yang sudah disediakan untuk mereka. Sedangkan yang lainnya memasuki mobil yang berbeda.

Ada 7mobil yang menjemput mereka dan 3 mobil pengawal untuk menjaga.

"Jika kau seperti ini kau akan terlihat lemah Ivanaa". Ucap Marvel yang melihat kekasihnya terlihat gelisah.

Ivana mengatur nafasnya. Detak jantungnya berdetak sangat cepat. "Tenanglah. Aku bersamamu". Ucap Marvel lalu memberikan pelukan untuk menenangkan Ivana.

Ivana menerimanya dan memeluk Marvel dengan sangat erat. Ia tidak melepaskannya saat diperjalanan." Tetap seperti ini". Gumam Ivana.

"Hmm". Dehemnya sambil mengusap-usap Ivana untuk tenang

Mereka semua sudah sampai dimasion Ivana . Ia sengaja untuk tidak pergi kemasion orang tuanya dan memilih mengirimkan hadiah saja.

Dalam kondisi seperti ini Ivana hanya membutuhkan banyak menyendiri untuk membuatnya jadi lebih baik lagi untuk menangani kegugupannya. Meski ia dikenal dengan sang ratu dalam dunia gelap. Tetap saja ia hanya seorang manusia biasa yang memiliki rasa ketakutan yang sama dengan orang lain pada umumnya.