Chereads / Queen mafia / Chapter 12 - Bab 12

Chapter 12 - Bab 12

"Sayang sekali, pria sialan itu sudah tidak ada lagi, Prff". Kata Saen sambil tertawa, ia bahkan menepuk tangan.

Ivana yang mendengar pernyataan Saen membuat nya marah. Dan membuat Aurora muncul. kemudian mendekati Saen lalu menendangnya.

"Berani sekali kau menyakiti Arkan Leonard". Kata Aurora dengan suara beratnya.

Brakkk

"Agh !! Dasar gila !!". Teriak Saen menahan sakit di bagian perutnya karena tendangan Aurora barusan. Saen kemudian bangkit sambil memegangi perutnya.

Marvel yang menyaksikan itu di buat heran dengan perubahan suara Ivana. Saat Ivana sibuk memukuli Saen para anggota Killerangel dan para panglima datang.

"Dia bukan Ivana". Gumam Clara saat melihat Aurora memukul Saen dengan membabi buta.

"Berani sekali kau menyentuh Arkan Leonard !!". Teriak Aurora sambil melayangkan beberapa tembakan ke tembok.

"Apa maksud mu ?". Tanya Marvel di buat bingung.

"Lihatlah warna bola mata nya, dan dengan suaranya, dia adalah afterego Ivana yaitu Aurora". Ucap Clara.

Marvel mengamati mata Ivana dan benar saja bola mata Ivana berubah menjadi ungu pekat di sertai tatapan tajam pembunuh.

Dreattt

Alvian is calling..

"Dimana Ivana !! Mengapa dia tidak menerima pesan ku !!". Ucap Alvian terdengar nada suara Alvian yang gemetar.

"Ivana, Ahh tidak maksudku Aurora muncul, dia sekarang sedang bertarung dengan Saen anak dari Dhani william". Jawab Gibrella.

"Cepat hentikan Aurora !! yang lebih penting sekarang adalah keluarga Leonard. Mereka mendatangi Villa saat aku tidak ada !! Mereka semua membawa ibuku dan Monica, mereka membawa mereka ke Markas Roseblood !!". Kata Alvian.

"Apa !! Bagaimana bisa ?! Villa itu hanya di ketahui oleh kami saja !!". Teriak Gibrella yang langsung di dengar oleh Aurora.

Aurora kemudian mendatangi Gibrella sorot matanya memancarkan kemarahan.

"Apa kau bilang ? Apa yang terjadi ? Cepat katakan !!". Bentak Aurora sambil mencekik leher Gibrella.

Yang lainnya berusaha melepaskan tangan Aurora dari leher Gibrella.

Saen kemudian tertawa." Kau hanya membuang waktumu saja di sini, karena aku berhasil menculik seluruh keluarga mu saat berasa di tempat terpencil yaitu Villamu sendiri". Ucap Saen sambil tertawa.

Aurora melepaskan genggamannya di leher Gibrella dan menatap Saen tajam. Ia kemudian mengambil pisau yang terselip di rambutnya dan melemparnya ke arah Saen.

Srett

Pisau itu berhasil menancap tepat di kaki Saen. Ia sedang meringis kesakitan.

Aurora kemudian mendekati Saen." Kau sudah berani menculik seluruh keluarga Leonard, akan ku hancurkan Roseblood". Ucap Aurora sambil tersenyum smrik.

"Aku tidak akan membunuhmu disini karena aku akan membakar tubuhmu di markas Roseblood". Ucap Aurora.

Para anggota KillerAngel dan panglima hanya bisa diam melihat tindakan Aurora. Begitupun Marvel yang kagum dengan sosok Ivana.

"Cepat bawa brengsek ini, kita menuju markas Roseblood". ucap Aurora pergi dahulu di ikuti yang lainnya.

"Sialan kau !! Aku akan menghancurkan keluarga Leonard !! Kita lihat saja nanti !!". Teriak Saen.

"Cepat bawa dia". Ucap Marvel ke Zaen dan Mark.

_

_

-

Ivana meminta Aurora untuk keluar dari tubuhnya karena Ivana ingin ia sendiri yang menghancurkan Roseblood karena sudah menculik keluarganya.

"Kau dimana sekarang !! Mengapa kau sampai kecolongan !! Kenapa mereka bisa menculik dady dan sekarang momy dan Monica !!". Kata Ivana menelpon kakaknya Alvian.

"Maafkan aku, aku sedang mencari tau keberadaan Dady dan tiba-tiba aku mendapatkan kabar bahwa anggota Roseblood menyerang dan membawa mereka". Ucap Alvian dari seberang sana.

"Baikah, aku menuju ke markas Roseblood sekarang".

"Hati-hati".

"Hmm".

Ivana mematikan telponnya." Apa kalian membawa obat yang aku berikan ke kalian waktu itu ? Berserta dengan bom yang kau selesaikan". Tanya Ivana ke KillerAngel.

"Yaa, kami membawa semuanya". Ucap Tasya.

"Dengarkan aku baik-baik, kalian pasang bom itu di setiap sudut markas Roseblood tanpa ketahuan saat aku bertarung, dan gunakan obat itu saat mereka mengeluarkan gas beracun". Kata Ivana.

"Baiklah, tapi bagaimana dengan rahasia yang kau tutup selama ini dari ayah dan ibumu saat mereka melihat dirimu sebenarnya?". Tanya Clarissa.

"Mereka akan melihat diriku sebenarnya, aku tidak peduli asalkan mereka semua selamat tanpa ada luka sedikitpun". Jawab Ivana.

Mereka semua berada di mobil menuju markas Roseblood. Marvel dan yang lain nya berada di mobil yang berbeda.

"Aku penasaran mengapa Pria itu ah maksudku Saen sendiri yang berada di pabrik itu ? Sedangkan dia yang menculik Keluargamu? Ini sangat membingungkan". Tanya Clara.

Ivana menghela nafas kasar." Hmm pasti ada orang lain yang membantunya, karena ini sangat aneh. Tidak mungkin jika Saen sendiri yang melakukan ini. Pasti ada pihak lain yang membantunya". Ucap Ivana.

"apa dia sengaja mengulur waktu?". Tanya clara lagi.

"Kau benar ! Jadi menurutku dia sengaja melakukan ini untuk mengulur waktumu untuk bisa menculik ibu dan adikmu ? menurut pendapatku Saen ingin menghancurkan keluarga Leonard dan bantu oleh seseorang ? Apa menurutmu orang yang membantu Saen itu dari kalangan Mafia atau bisnis ?". Ucap Gibrella.

"kita akan tau jawabannya, mengapa dia melakukan itu, tapi yang pasti Saen memiliki dendam dengan keluarga Leonard dan ingin menghancurkan DOM.

tapi Saen tidak mengetahui kalau aku adalah Leader DOM, apa ada orang yang mengambil kesempatan dari Saen untuk menghancurkan ku ?".ucap Ivana.

Yang lainnya pun sependapat dengan apa yang di katakan Ivana.

"Kau benar ! Jadi kita harus mencari tau siapa dalang di balik ini". Ucap Clarissa.

"tapi mengapa mereka membawa ke markas Roseblood ?". Tanya Tasya lagi.

"Kita pikirkan lagi, saat ini kita harus fokus untuk menyelamatkan Keluargaku". Ucap Ivana di angguki yang lainnya.

Mereka sudah sampai di dekat markas Roseblood. Terlihat banyak penjaga yang mulai berdatangan untuk menjaga gerbang.

Marvel dan dkk sudah berada di dalam mobil yang sama dengan Ivana, dan Saen berada di dalam bagasi mobil.

"Jadi bagaimana ? Apa yang harus kita lakukan?". Tanya Zaen.

"Tentu saja kita menghabisi mereka". Jawab Tasya.

Zaen mengkerutkan dahinya sambil menatap Tasya.

"kita habisi penjaga di luar gerbang, menggunakan bom asap". Usul yang di berikan Mark.

"Tidak semudah itu, alarm akan berbunyi dan para musuh akan berdatangan, itu akan membuat kita kelelahan di awal". Ucap Clarissa.

"Itu benar, para panglima bisa mengalihkan perhatian mereka semua dan membawa mereka menjauh dari gerbang, hanya ada beberapa yang akan berjaga". Ucap Marvel.

"aku suka pendapatmu Marvel, jadi kalian semua mengerti apa yang harus di lakukan bukan ?". Kata Ivana.

-

-

-

-

- disisi lain Arkan dan Celina beserta Monica sudah berada di dalam ruangan gelap yang hanya ada satu pencahayaan yang menerangi mereka bertiga.

Arkan leonard di ikat di kursi dengan kaadaan memperhatinkan. Banyak luka di wajahnya dan tubuhnya.

Sedangkan Celina dan Monica tergeletak di lantai dengan kaadaan tangan dan kaki di ikat.

"ku harap polisi segera menemukan kita". Gumam Celina.

"semoga ada bantuan yang datang". Ucap Arkan kesakitan karena luka yang di buat oleh seseorang.