Chereads / Queen mafia / Chapter 17 - Bab 17

Chapter 17 - Bab 17

Ivana beserta yang lainnya sudah sampai di kawasan Vanscoll. Mereka memarkirkan mobil Sport mereka lebih tepatnya mobil milik Ivana.

Ivana sudah tidak menyamar lagi. Hanya saja identitas dirinya masih di rahasiakan. Ivana hanya mengubah gaya style nya yang dulunya cupu.

"Wahh, darimana culung itu mendapatkan uang untuk membeli barang-barang mewah seperti itu". Gumam Vany yang memandangi Ivana yang baru saja keluar dari mobil.

Terlihat Ivana memakai pakaian dari brand ternama.

"Mungkin dari hasil jalang". Jawab Vian dengan tatapan tidak suka dengan Ivana dll.

"Sepertinya teman-temannya mengubah gaya nya agar kita tidak mengganggunya lagi". Kata Lauren membuka suara.

Vany hanya mendesih." Mau dia berubah seperti apapun aku tetap akan menggangunya". Gumam Vany sambil Smrik.

Disisi lain Ivana dll menuju keruang kelas dan ada yang memanggil mereka dari belakang.

"Ivanaa". Teriak seseorang yang bisa ia kenali suaranya.

Pria itu Mark." Datanglah digudang belakang, Marvel menunggumu". Ucap Mark.

Ivana mengangkat satu alisnya." Ada apa ? Mengapa dia tidak bertemu disini saja?". Tanya Ivana.

"Aku tidak tau? Datanglah dia sudah menunggumu, Aku pergi dulu". Ucap Mark lalu pergi.

Banyak pertanyaan yang terlintas dibenak Ivana. Mengapa Marvel mengajaknya bertemu dibelakang ?

"Mungkin ingin menanyakan sesuatu tentang kemarin". Batin Ivana.

"ada apa ? Mengapa Marvel mengajakmu berbicara dibelakang ? Apa mungkin menanyakan kejadian kemarin ?". Tanya Clara.

"Kalian duluan, aku akan menemuinya terlebih dahulu". Ucap Ivana lalu pergi.

Skip

Ivana sudah berada ditempat yang Mark katakan. Ia tidak melihat siapapun disini." Kemana Marvel ?". Gumam Ivana sambil terus berjalan.

Tiba-tiba ada yang menarik tangan Ivana dan membawanya ke gudang. Pria itu adalah Marvel. Yang menarik Tangan Ivana untuk mengikutinya.

"Apa-apaan ini ?". Gumam Ivana sesudah masuk kedalam gudang. Marvel mengunci gudang itu dan jujur saja membuat Ivana keringat dingin dibuatnya.

"Mengapa harus dikunci ?! Cepat buka sekarang!!". Perintah Ivana.

Marvel mendekati Ivana dan menunjukan Smriknya." Lihatlah kau, seakan-akan kau tidak melakukannya kemarin". Kata Marvel yang mengunci pergerakan Ivana.

Ivana yang dibelakang tembok hanya diam.

"A-aku tidak tau tentang distrik itu, jika kau mau aku bisa mengembalikannya kepadamu". Ucap Ivana gugup.

"Hey, mengapa kau menjadi gugup seperti ini ? Kemarin kau sangat menakutkan. Hm untuk distrik itu aku tidak membutuhkannya karena adikku sudah tidak ada lagi". Ucap marvel tertawa.

Ivana mengkerutkan Dahinya." Lalu mengapa kau menyuruhku kemari ? Jika kau tidak mempermasalakan itu mengapa kemarin kau pergi begitu saja? Dan apa sekarang ? Lepaskan !!". Ucap Ivana.

"Kau tidak tau diri Ivana, bagaimana bisa aku bisa melepaskanmu setelah kau menggodaku?". Jawab Marvel lalu menempelkan dahi mereka.

"A-apa maksudmu !! Aku tidak pernah menggodamu !! Aku bukan wanita pada umumnya apa kau tau!!".

"Justru itu aku menyukaimu karena seperti ini Ivana, kau berbeda". Ucap Marvel sambil menatap bibir Ivana.

Deg

Ivana membeku atas penuturan Marvel."Jadi dia menyukaiku?". Batin Ivana.

Brak

Ivana menyerang Adik Marvel dengan satu tendangan dan membuat sang empu meringis kesakitan.

"Agh!! Apa yang kau lakukan !! Kau melukainya!! Bagaimana jika dia terluka !? Kita tidak bisa memiliki anak apa kau tau!!". Teriak Marvel sambil meringis kesakitan.

Ivana terkejut bukan main. Jadi seperti ini sifat asli Sang leader mafia ini. Sungguh pikirannya kotor sekali.

"Apa ?!! Jangan harap !! Dan ingat jangan melakukan hal seperi ini lagi !! Aku tidak menyukainya dan anggap kejadian ini tidak terjadi dan Aku pergi". Ucap Ivana lalu hendak keluar tetapi Pintunya dikunci.

Ivana menendang Pintu yang terbuat dari kayu dengan satu tendangan.

Brakk

Pintu itu hancur." Selamat tinggal Tuan Marvel". Ucap Ivana sambil memberikan Kedipan ke Marvel.

"Wah wanita itu, aku menyukainya". Gumam Marvel sambil menahan Sakit didaerah sensitifnya.

Ivana berjalan melewati ruang kelas lalu kekantin buat menghilangkan jantungnya yang dari tadi berdetak sangat kencang." Huh, akhirnya aku selamat, apa tadi? Aghh!! Ini membuatku gila". Gumam Ivana sambil mengacak-acak rambutnya terlihat semburai merah dipipinya.

"Jadi dia tidak mempermasalahkan Distrik itu tetapi dia mempermasalahkan diriku, dan itu membuatku prustasi". Gumam Ivana sambil meminum airputih yang sudah tersedia dimeja.

"Yakk!!". Teriak Stella.

"Astaga!! Jangan teriak-teriak!! Kau mau kubunuh?". Ancam Ivana.

"Jadi?? Apa yang kalian bicarakan tadi? Dan apa itu merah dipipimu?? Apa kau menggunakan Make-up ?". Tanya Tasya sambil mengamati wajah Leadernya.

"Diamlah!! Aku tidak mau membahasnya dan sekarang pesanlah makanan!!". Teriak Ivana.

"Hm, mencurigakan". Batin Tasya sambil memandangi sinis Ivana.

Ivana yang menyadari ditatap Tasya lalu memberikan Tatapan tajam kearahnya." Apa !! Kau mau ku tusuk matamu itu!!?". Ucap Ivana.

"Tidak-tidak, hanya saja mencurigakan".

Tidak lama Marvel dan para kurcacinya datang dan lalu duduk.

"Dih, ngapain kalian duduk disini?". Tanya Clara.

"Ingin". Jawab Lorenzo.

Sejak tadi Marvel memperhatikan Ivana yang terlihat tidak suka atas kehadirannya lalu tersenyum.

Ivana yang merasa diperhatikan hanya memutar balik matanya.

"Hey kalian berdua, Zaen sama Tasya pergilah pesan makanan, cepat!!". Perintah Ivana karena jujur saja sedari tadi ia merasa lapar.

"Siapa kau menyuruhku?". Ucap Zaen kemudian mendapatkan tatapan tajam Ivana.

"Apa ? Kau mau melawanku ?". Ancam Ivana.

"Lakukan saja, seperti biasa". Jawab Marvel.

Ia paham dengan apa yang dikatakan Marvel dan

Mereka berdua pergi untuk memesan makanan.

"Eh Vel, apa yang terjadi tadi ? Apa yang kalian bicarakan digudang?". Tanya Mark.

"Tidak melakukan apa-apa, hanya saja dia menyakitiku". Jawab Marvel santai.

Yang lain terkejut." Apa yang kau lakukan Ivana?". Tanya Clara.

"Apa yang menusuknya?". Tanya Clarissa sembarangan.

"Apa yang terjadi ? Dan apa terjadi sesuatu didalam?". Tanya stella ambigu.

"Pasti terjadi sesuatu, kan Marvel orangnya suka Langsung saja". Kata Arkan.

"Tadi aku liat Marvel jalannya terbuka gitu?". Kata Mark.

Penuturan Mark langsung dihadiahi tatapan tajam Ivana dan Marvel.

"Apa maksudmu? Tapi kalau melakukan itu tidak kebalik ya? Masa yang laki-laki yang sakit?". Tanya Stella melebihi batas wajar.

Secara bersamaan mereka melihat kearah Ivana san Marvel secara bergantian butuh penjelasan.

"Apa ?". Ucap Marvel.

Bruk

"Apa yang kalian bicarakan!! Dengar ! Kami tidak melakukan apapun dan mengenai Marvel tidak bisa berjalan itu karena A-". Ucap Ivana terpotong karena Marvel menutup mulutnya.

"Tidak terjadi apapun itu karena celanaku sobek". Jawab Marvel.

"Apa kau mau mempermalukanku". Bisik Marvel ketelinga Ivana.

2orang yang memesan makanan datang." Wah ada apa ini ? Sepertinya kita kehilangan berita penting kawan". Ucap Tasya sambil meletakan makanan di meja.

"Iya kau benar, sepertinya kita sengaja disuruh pergi". Ucap Zaen lagi.

"Apa ?? Kalian menjadi kita ? Prfff". Ucap Stella ketawa.

Zaen dan Tasya memandang satu sama lain.

"Ada yang salah ?". Tanya Zaen merasa bingung apa yang dikatakan Stella.