"Kenapa dengan wajahmu?" Tanya Alaric saat melihat Rosea datang dengan wajahnya yang terlipat. Dia terlihat kesal, penuh amarah dan cemberut.
Rosea tidak membalasnya. Dia meletakkan tasnya secara asal, naik ke atas ranjang Alaric dan berbaring di sana. Tak lupa, gadis itu juga mengambil alih remot televisi dari tangan Alaric, menguasai benda persegi panjang yang tertempel pada dinding depannya.
"Ada apa dengannya?" Darren baru saja keluar dari kamar mandi. Hal pertama yang dirasakannya saat keluar adalah aura tidak enak di sekitar sana. Seolah ada seseorang yang sedang marah.
Tentunya, pandangan Darren tertuju pada orang yang baru saja datang, Rosea. Gadis yang dia cintai sejak lama. Rosea tidak menjawab ucapannya sedikitpun. Dia hanya memberengut kesal, memperlihatkan betapa buruknya suasana hati gadis itu saat ini.
Darren mendekat, duduk di ranjangnya sembari menatap Alaric, meminta penjelasan.