Gadis itu sudah mulai menikmati perannya. Menjadi pemimpin perusahaan di usia muda membuatnya cukup kewalahan. Meski begitu, Rosea juga menyukainya. Terlebih saat melihat banyak berita dan pujian yang masuk untuknya.
Novel-novel yang dia tulis kini menjadi best seller dimana-mana. Bahkan, berhasil masuk ke pasar Jerman. Beberapa novel yang dia miliki akan dijadikan film layar lebar. Ini adalah pencapaian yang membuatnya merasa sangat bangga. Lebih dari gelarnya sebagai seorang CEO.
"Morning, My Rose..." Rosea membuka matanya. Sayup-sayup, dia mendengar suara seorang pria yang sangat berat, serak, dan seperti bangun tidur. Gadis itu membuka matanya semakin lebar, terkejut saat dia menemukan dua orang pria bertubuh kekar yang sedang telanjang dada di dalam kamarnya.
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Rosea. Dia duduk di atas ranjang, mengamati Darren dan Alaric yang sedang beradu kekuatan. Mereka bersiap untuk push up, memamerkan otot lengan yang sangat menggugah mata para perempuan.