Arda menghentikan mobilnya tepat di depan apartemen, dia bergegas membukakan pintu mobil. Agar sang tuan bisa dengan mudah keluar dengan menggendong sang nona yang masih terlelap.
Elvano berjalan menuju apartemennya, terkadang sesekali melihat wajah Alekta yang masih tertidur. Dia merasa aneh dengan wanita yang ada di dalam gendongannya itu, mengapa tidak terbangun dari hotel hingga ke apartemen.
Apakah pelayannya begitu nyaman sehingga Alekta tidak merasakan ada yang aneh. Dia tersenyum saat kedua tangan Alekta melingkar di lehernya.
Arda melihat sang tuan tersenyum, dia merasa senang melihat semua itu. Dia membukakan pintu apartemen sehingga sang tuan bisa masuk dengan mudah karena sedang menggendong sang nona.
Elvano berjalan memasuki apartemennya, dia melangkahkan kedua kakinya menuju kamar dan merebahkan Alekta di atas tempat tidurnya. Dia tersenyum saat melihat wanita yang sangat diinginkannya itu tidak terbangun meski di pangkuannya.