Sudah satu minggu berlalu dan Elvano masih merasakan hal yang tidak biasanya. Dia selalu mual saat mencium aroma makanan yang biasa dia makan, serta tubuhnya menjadi gampang lelah dan sekarang lebih banyak berbaring di atas tempat tidur.
"Sayang, apakah kau mau aku panggilkan dokter lagi?" tanya Alekta pada Elvano yang masih terbaring di atas tempat tidur.
"Tidak perlu memanggil dokter sebentar lagi juga akan membaik," jawab Elvano.
Alekta merasa sedih dengan apa yang terjadi pada suaminya itu, seharusnya yang merasakan semua itu adalah dirinya. Sebab dialah yang sedang mengandung saat ini. Namun, entah apa yang terjadi semenjak mereka bertemu kembali Elvano merasakan hal itu.
Dia pun berjalan mendekat pada Elvano dan naik ke atas tempat tidur, Alekta duduk di samping Elvano. Dipegangnya tangan Elvano dengan lembut sembari menatap wajah suaminya yang terlihat pucat.
"Maafkan aku … seharusnya aku yang merasakan semua itu," ucap Alekta pada Elvano.