Alekta perlahan membuka kedua matanya, dan berusaha untuk mengubah posisi tubuhnya. Dia mulai melihat sekeliling ruangan, dia pun mengingat kembali apa yang sudah terjadi.
Terdengar suara derap langkah kaki yang semakin lama semakin jelas, Alekta melihat ke arah pintu yang tertutup rapat. Perlahan pintu itu terbuka dan dia melihat seseorang dengan pakaian serba putih dan masih menutup wajahnya.
Sekarang orang itu hanya menutupi kening hingga hidung, sehingga terlihat jelas bibirnya. Alekta menatap orang yang sedang berjalan mendekat ke arahnya. Dia sama sekali tidak mengenali orang itu.
"Di mana aku dan kau siapa?" tanya Alekta dengan selidik.
Alekta menunggu jawaban dari orang itu sebab dia ingin tahu siapa sebenarnya orang yang sudah membawanya dari kastel orang yang menyekapnya. Dia pun yakin jika orang yang ada di depannya itu adalah seorang pria.
"Makanlah sebelum dingin," orang itu berkata sembari menyimpan sepiring makanan dan segelas jus jeruk di atas nakas.