"Alisha ...." panggil Adrian dari depan laptopnya. Seketika membuat urat syaraf Alisha menegang.
"Ya?" jawab Alisha, berusaha menjawab dengan tenang. Menahan ekspresi wajahnya agar tidak terlihat gelisah.
"Sini, temani aku kerja." Adrian menoleh. Melihat Alisha masih sibuk membereskan perlengkapan makan mereka.
Alisha merasa lega. Sepertinya Arya bekerja dengan baik. Sejurus kemudian Alisha sudah duduk di sebelah Adrian. Menemani suaminya bekerja.
Jelang malam, sudah tidak lagi menjadi momen yang menakutkan bagi Alisha. Perlahan mulai membiarkan dan mengijinkan Adrian memeluk dan menciumnya, sesuka Adrian. Tidak ada lagi keributan karena Alisha menolak perlakuan Adrian terhadap Alisha. Hanya sebatas itu. Adrian paham. Lagi pula, Alisha masih dalam periode siklus haidnya.
Keesokan harinya, saat Adrian menjalankan ibadah Jumat, Alisha mempergunakan waktu itu semaksimal mungkin untuk meretas laptop Adrian dengan dipandu Arya.