Mieda yang menarik kuping di mana aku dan Mielda memang sudah bersahabar sejak kecil, aku pun mengata kan kepada Mielda untuk tidak menarik ku ku kepada Mielda, lalu Mielda pun berhenti untuk menarik kuping ku lagi, dan kami pun menuju ke kastil pemberian buku mantra, karena orang – orang yang sudah berusia tujuh belas tahun akan mendapat kan buku mantra pertama dan terakhir mereka, buku – buku ini akan memberi kan kekuatan tambahan kepada pemilik nya dan biasa nya menyesuai kan dengan atribut alami sang pemilik, seperti Mielda yang memang kelahiran dari keluar penyihir kelas empat dan memiliki garis keturunan sihir es menengah ke atas dan juga membuat mereka di juluki pemimpin pasukan tempur tertinggi di negeri kami.
Mielda memang sudah terlahir cukup dari keluarga yang besar, dan hal itu juga lah yang membuat Mielda dengan mudah nya mendapat kan kekuatan yang juga cukup besar, namun dia sangat rendah hati dan suka sekali berteman dengan ku sejak kecil, dan memang sahabat ku satu – satu nya adalah Mielda dia orang yang selalu menyemangati saat aku berlatih mengeluar kan sihir ku, namun memang tidak ada sihir yang keluar sama sekali.Dari dulu hingga sekarang Mielda memang selalu menyemangati ku dengan mengatakan kalau atribut ku adalah sebuah atribut paling langka dan misterius yaitu tanpa atribut, dia adalah orang pertama yang percaya pada kekuatan ku, terkadang aku malah tidak percaya kalau aku memiliki sihir dan aku merasa aku berada di kelas nol.
Di dunia ini memang sihir adalah sebuah hal yang sangat besar dan juga menjadi senjata atau juga pertahanan di setiap negara, membuat kami saling bertarung dan memperebut kan negara sihir terbaik di dunia.
Kota yang aku tinggali saat ini adalah sebuah kota besar yang sering memngirim kan penyihir – penyihir kelas atas, di mana bahkan raja negeri kami berada di kota ini, kota ini adalah pusat pemerintahan negara di mana semua orang dari seluruh penjuru negeri kami akan datang ke kota ini untuk mengambil buku mantra setiap tahun nya, dan karena itu lah banyak yang terlahir menjadi penyihir – penyihir kelas lima yang berasal dari kota kami.
Sedikit sekali penyihir – penyihir besar yang datang dari luar kota, karena biasa nya sangat sedikit orang – orang yang berada di luar kota yang menjadi penyihir tingkat tinggi, paling hanya ada satu orang berbanding dengan seratus orang yang ada.
Aku sendiri juga merupakan seseorang yang tidak mengetahui orang tua kandung ku, karena sejak bayi menurut cerita orang tua angkat ku aku sudah di temukan dalam sebuah keranjang bayi di depan pintu rumah mereka, di mana kebetulan sekali mereka juga tidak bisa memiliki keturunan, menurut ku orang tua angkat ku memang orang yang sangat beruntung.
Karena bahkan mereka pun bisa menjadi pelayan raja walaupun mereka hanya lah seorang penyihir dari kelas dua, dan mereka sendiri tidak memiliki sihir yang tinggi dan juga kemampuan mereka sangat lah rendah dan juga tidak memiliki kemampuan yang besar sama sekali, dan ya mereka memang cukup beruntung karena di saat mereka tidak memiliki keturunan mereka mendapat kan aku sebagai anak mereka, dan aku cukup senang bisa menjadi anak dari mereka.
Mereka juga merupa kan pelayan raja, yang mana itu adalah sebuah kehormatan besar bagi para penyihir yang bisa menjadi pelayan bagi raja dan juga merupakan sebuah hal yang cukup bagus bisa mendapat kan pekerjaan seperti itu, karena dengan mereka bekerja seperti itu membuat kami bisa memiliki kecukupan dalam kehidupan sehari – hari kami.
Dan aku sendiri juga cukup senang dengan keadaan tersebut, karena dengan begitu lah kami bisa mendapat kan banyak sekali makanan – makanan enak, sejak aku kecil bahkan mereka menghabis kan banyak uang untuk menyekolah kan ku di sekolah sihir tinggi di mana aku bersekolah dengan Mielda sejak aku kecil, dan ya memang mereka lebih menghabis kan uang nya untuk keperluan ku saja, mereka benar – benar manyayangi ku, karena itu lah aku menganggap mereka seperti orang tua kandung ku sendiri.
Meskipun sampai sekarang meskipun aku berlatih berkali – kali aku tidak merasakan apapun yang mengalir dalam diriku, sedang kan Mielda sejak kecil sudah bisa membekukan benda – benda di sekitar nya, kemungkinan dia akan mendapat kan sebuah kekuatan yang unik dan juga membuat diri nya akan menjadi calon generasi emas selanjut nya yang akan menyandang sebuah kehormatan menjadi penyihir kelas lima nanti nya, karena dia memiliki bakat bawaan dan juga memiliki sebuah hal yang sangat spesial dan juga unik yang jarang di miliki oleh orang – orang yang ada di sekitar ku.
Dan aku pun bisa memberi kan kemampuan yang memiliki semua hal yang membuat ku bisa mengerti kalau Mielda memang lah memiliki bakat yang unik dan akan wajar saja kalau dia dengan mudah nya untuk menjadi penyihir kelas lima nanti nya.
Di tengah perjalanan ku ke kastil aku berhenti sejenak dan menatap ke langit lalu aku mengata kan sebuah janji kepada Mielda "Mielda, suatu hari nanti, aku akan menjadi penyihir nomor satu di dunia ini, dan aku akan membuat seluruh dunia dalam kedamaian tanpa perang lagi, aku juga akan menghapus kesenjangan kesetaraan di antara semua penyihir" Aku yang mengata kan kepada Mielda bahwa aku akan memberikan semua hal yang bisa ku lakukan untuk bisa mencapai apa yang aku ingin kan, karena aku ingin membukti kan dan mengubah dunia yang gelap ini menjadi sebuah dunia yang lebih terang dalam perdamaian.
Mielda pun tertawa kepada ku "Hahaha, aku percaya kamu memiliki sihir yang hebat namun kalau kamu tidak berusaha dengan keras, bahkan orang yang tidak memiliki sihir pun jika dia berusaha dengan keras dia akan mengalah kan mu loh" Ucap Mielda yang terus menyemangati ku dan juga tersenyum kepada ku.
Kami pun melanjut kan kembali perjalanan kami menuju ke kastil untuk mendapat kan buku mantra pertama kami, di mana buku ini adalah sebuah jalan yang akan membawa kami menuju ke sebuah tempat yang akan membuat kami menjadi penyihir – penyihir hebat nanti nya.
Karena di tempat ini lah kami akan mendapat kan buku pertama kami dan juga membuat kami akan mendapat kan sebuah energi sihir yang bisa kami gunakan untuk membuat kami mendapat kan sihir kami nanti nya dan kami bisa mengeluar kan nya untuk membantu kami dalam banyak hal yang bisa kami gunakan.