Happy reading (≧▽≦)
***
"Se.... selamat pagi ra....ratu." ucap para dayang dengan suara lirih karena takut.
"Jika kalian mau memberi hormat pada seorang Ratu, seharusnya tidak terbata bata. Paham!!." Ujar seorang wanita yang di sebut sebagai Ratu itu.
"Ba...baik Ratu." Ujar para dayang itu lagi dengan terbata. Bagaimana mau berucap dengan benar jikalau orang yang ada di depannya ini adalah seorang Ratu yang begitu jahat dan kejam, sungguh malang nasib para dayang itu.
Di lain tempat
"Selamat pagi kaisar." Ucap para pengawal dan datang secara bersamaan dengan membungkuk. Lalu kaisar itu mengangguk kan kepalanya sebagai balasan. Semua orang yang berada di ruangan itu terdiam, tak lama kemudian datanglah seorang wanita yg di sebut sebagai Ratu aka Permaisuri dengan langkah anggun dan tegasnya.
"Selamat pagi Permaisuri." Ucap para pengawal dan dayang secara bersamaan dengan membungkuk. Lalu Permaisuri mengangguk kan kepalanya dan berjalan menuju singgasananya. Setelah Ratu menduduki singgasananya terdengar kegaduhan dari luar. Dan datanglah seorang dayang yg lari dengan tergesa-gesa menuju kaisar.
"Ka..... kaisar, se...selir Chan Fang.... Dia....." Ucap dayang itu tak kala mendengar seruan kaisar.
"Apa yang terjadi dengan selir Chan?." Suaranya terdengar marah sekaligus khawatir.
"Yang mulia, selir Chan Fang dia pingsan di kamarnya yang mulia." Ucap dayang itu dengan suara ketakutan sekaligus sedih. Tidak menunggu lama kaisar beranjak dari singgasananya dan di ikuti oleh yang lain termasuk permaisuri, semua orang lantas berjalan mengikuti sang kaisar, setelah sampai di kediaman selir Chan kaisar tidak dapat menyembunyikan ekspresi terkejut nya tak kala melihat keadaan kediaman itu, tidak hanya kaisar semua orang yang mengikuti nya terkejut tak kala melihat apa yang terjadi, setelah bangun dari keterkejutannya kaisar lantas menyuruh beberapa prang untuk memanggil tabib. Setelah tabib datang dan menyampaikan apa yang terjadi dengan selir Chan, lagi lagi semua orang terkejut dengan apa yang mereka dengar.
"Bagaimana selir Chan bisa keracunan?." Tanya kaisar dengan nada khawatir.
"Soal itu saya tidak tau yang mulia, yg pasti sebaiknya kita menunggu selir Chan bangun yang mulia." Ujar tabib yg baru mengobati selir Chan. Selang beberapa saat selir Chan akhirnya siuman dan kaisar mulai bertanya apa yang terjadi dengannya
"Bagaimana anda bisa keracunan, selir Chan?." Ujar kaisar dengan tegas.
"Itu...,yang mulia saya tidak tau setelah saya memakan makanan yang di beri oleh permaisuri saya tidak tau apa yang terjadi selanjutnya."
Semua orang yang berada di sana terkejut tak kala mendengar apa yang di katakan selir Chan, walaupun mereka tau bahwa permaisuri itu kejam tetapi mereka tidak pernah membayangkan bahwa dia tega meracuni selir Chan yang baik hati itu.
"Apakah benar apa yang di katakan oleh selir Chan, Permaisuri?." Ucap raja dengan nada yang begitu mengerikan.
"A....apa!?." Ucap permaisuri dengan nada tak percaya.
"Yang mulia, saya memang membenci selir Chan, tetapi saya tidak mungkin melakukan hal seperti itu, yang mulia percayalah pada saya." Ujar Permaisuri dengan sedikit ketakutan, pasalnya saat ini aura yang melingkupi kaisar begitu kelam dan menakutkan.
"Terserah apa yang mau anda katakan, tetapi anda sudah mengakui bahwa anda membenci selir Chan, benar?." Ujar kaisar dengan nada yang tidak mengenakkan.
"Benar yang mulia, tetapi..." Belum selesai Permaisuri berucap, kaisar telah menjatuhkan hukuman padanya.
"Hukum penggal dia." Ujar kaisar dengan penekanan di setiap kalimatnya.
Setelah kepergian sang Permaisuri, kaisar mengangkat selir Chan Fang sebagai Permaisuri baru.
The end
-----------------------------------------------------------
"Apa apaan ini!?, Bagaimana mungkin selir Chan Fang di angkat sebagai pengganti Permaisuri?!." Keluh seorang gadis cantik dengan kacamata bulatnya.
Gadis itu adalah segelintir orang yang dapat membaca novel VIIP 'King of the north', yang begitu populer saat ini, karena cerita itu merupakan cerita yang di buat langsung oleh perusahaan yang begitu terkenal, oleh karena itu hanya segelintir orang yang dapat membacanya, sudahlah kembali dengan gadis itu aka Fang Xiao Hong, atau lebih akrab dipanggil dengan Xiao Hong, dia sibuk dengan keluh kesah nya karena sang Permaisuri yang mati dan di gantikan oleh selir yg begitu licik, dia terlalu serius dengan keluhannya hingga ia tidak sadar bahwa tepat di punggungnya terdapat pisau yang dapat menusuk sewaktu waktu jika ia lengah, dan benar saja orang yg membawa pisau itu lantas berteriak
"MATI SAJA KAU DASAR, WANITA MUNAFIK!!!!!!!!." Teriaknya dan....
Jleppp!!!!.
"Ukhhh!??, A.....apa yang ter.....terjadi?." Ucapnya dengan terbata bata akibat tusukan yang tepat pada jantungnya itu. Tak lama kemudian ia memejamkan matanya dan menghela nafas terakhirnya.
"Huh, akhirnya kau mati dasar wanita murahan." Ucap gadis yang baru menusuk Xiao Hong.
*~~~~~~~~~~*~~~~~~~~~~~*
"
Ukhhh??, Apa yang terjadi dengan ku??." Ucapnya dengan nada serak.
"Hah!?. Bukankah seharusnya aku mati???." Ujarnya dengan bingung, pasalnya dia baru saja di tusuk tepat di jantung, dan sekarang ia tidak merasakan apa-apa kecuali kepalanya yang pusing. Setelah kesadarannya kembali ia bangun dari tempatnya dan mencari cermin, betapa terkejutnya dengan apa yang ia lihat.
"A...apa ini, bukankah ini adalah Permaisuri Fang Xiang Xiu, bagaimana bisa aku menjadi dia???." Ucapnya dengan bingung.
"Ataukah...aku hidup kembali menjadi dia???." Fang Xiao Hong
"Arrrggggghhh!!!!!?????, Bagaimana mungkin." Ucapnya dengan frustasi.
"Ra...ratu a....apa terjadi sesuatu??." Tanya seseorang dari luar.
"Hm???, Sebaiknya aku membereskan ini dan pergi keluar." Ucapnya dengan meyakinkan diri. Setelah beberapa saat kemudian ia akhirnya berjalan menuju keluar kamar. Setelah sampai di depan pintu kamar yang masih tertutup ia memejamkan matanya dan menghela nafas panjang
'huuuuuuuufffhhhh, baiklah aku pasti bisa." Ucapnya dengan percaya diri.
"Se.... selamat pa...pagi Ratu." Ucap para dayang dengan ketakutan, pasalnya tadi tanpa sengaja salah satu dari mereka membangun kan sang Permaisuri.
"Selamat pagi juga untuk kalian." Xiao Hong.
Semua orang yang berada di sana terkejut dengan perilaku Permaisuri yang tiba tiba menjadi baik, mereka saling pandang dan akhirnya bersujud karena ketakutan, mereka mengira sang Permaisuri bersikap baik dan setelahnya mereka akan di hukum.
"MA...MAAF KAN KAMI PERMAISURI." Ucap mereka dengan kompak karena ketakutan. Xiao Hong di buat terkejut oleh mereka ia akhirnya mengerti mengapa mereka bersujud, ia telah membaca bahwa sang Permaisuri tidak suka di ganggu pasalnya bagi siapa saja yang menganggu pasti akan di jatuhi hukuman yang begitu berat. Setelah mengingat hal itu tiba tiba hatinya terasa teriris, hingga tanpa sadar air bening telah jatuh di pipinya yang putih.
"Hiks...maaf selama ini hiks.....pasti kalian menderita kan...." Ucapnya di tengah tangisannya
Semua orang yang berada di sana terkejut dengan apa yang terjadi. Secara refleks mereka berdiri.
"Per... Permaisuri apa yang ter....terjadi dengan anda??." Tanya seorang dayang yang kalau tidak salah bernama Qixuan.
Setelah beberapa saat xiao hong, akhirnya berhenti menangis.
"Maaf kan aku, selama ini pasti kalian menderita." Ucapnya dengan lirih. pasalnya kalau tidak salah Permaisuri Xiu itu begitu kejam dengan bawahan nya. Oleh karena itu dia menangis karena kasian.
Para dayang yang ada di sana lantas heran dengan apa yang terjadi oleh Permaisuri mereka tetapi akhirnya mereka memaafkan apapun yang pernah Permaisuri mereka lakuka.
Kediaman Lie
"Apa!?." Teriak seorang wanita atau bisa di sebut selir Chan Fang.
Kalau di lihat sekilas, memang dia terlihat lugu tetapi belum tentu dia lugu. Dia adalah seorang wanita yang terlihat cantik di luar busuk di luar. Dia merupakan putri dari pejabat Chan dan putri dari nona Lin Yao. Dua orang itu adalah orang yang cukup terpandang, apalagi di tambah putrinya merupakan selir istimewa kaisar, haahh keluarga yg terpandang. Kembali ke cerita tadi.
"Apa!?, Jadi sekarang Permaisuri telah berubah!?." Tanya Chan Fang pada dayang mata matanya.
"Ia yang mulia, bahkan dia meminta maaf pada semua dayang dayang yang berada di kediaman nya dengan menangis nangis." Ucap dayang tersebut aka dayang Tao.
"Huh, lihat saja aku pasti kan apapun yang terjadi kaisar tetap akan menjadi milikku." Ujar Chan Fang.
*----------------*------------------*----------