Sekarang Nara, Kinan dan juga Adelia berada di kantor polisi karena mereka benar-benar membawa kasus keributan yang disebabkan oleh Nara tadi ke pihak kepolisian.
Nara memang sama sekali tidak merasa takut sedikitpun karena dirinya merasa bahwa apa yang tadi dia lakukan itu tidak sepenuhnya salah mengingat ucapan dari Kinan itu begitu menyinggung perasaannya.
Yang dilakukan oleh gadis itu hanyalah insting dari dirinya sendiri untuk melakukan pembelaan ketika dirinya sedang direndahkan oleh orang lain.
Lalu, apa yang salah dengan semua itu? Tidak ada kan?
Nara mendengus. "Tolong biarkan aku menelepon seseorang sebagai pihak dariku!"
Polisi yang duduk di hadapan menatap Kinan. Seakan meminta persetujuan. Respons Kinan mengangguk, tidak peduli dengan tatapan tajam dari Nara.
"Silakan, kamu bisa menggunakan telepon umum."