Marshal berkata pada orang tuanya Ika saat mereka sudah berada di luar ruangan. "Pa, Ma. Aku minta maaf. Sebelum Papa dan Mama masuk ke dalam, aku ingin memberitahu dulu sesuatu. Kondisi Ika sudah lebih stabil. Hanya saja, sepertinya Ika mengalami lupa ingatan. Dia tidak mengingat siapa pun. Hanya nama Wage saja yang ia ingat."
"Apa?!" seru ayahnya Ika. Ibunya Ika mendesah sambil meringis dengan wajah yang sedih. Tangannya didekap di dada.
"Aduh, Ika. Kenapa hal ini bisa terjadi?"
"Tapi, tidak ada salahnya jika Papa dan Mama mencoba untuk berbicara dengan Ika. Mungkin dia mengenal orang tuanya dan hanya melupakan aku saja," ucap Marshal dengan berbesar hati.
"Baiklah kalau begitu."
Ayah dan ibunya Ika masuk dengan wajah cemas. Saat mereka melihat kondisi Ika yang babak belur dan dipasang perban di kepala, ibunya Ika langsung menangis. Ayahnya merangkul bahu istrinya sambil mengusap-usap tangannya.