Yudistira menyeringai tajam. Memandangi kota Jakarta dari rooftop perusahaannya. Dia sudah tahu dimana keberadaan Adeeva. Gadisnya yang selama ini disembunyikan oleh kakaknya ada di Manhattan. Dugaannya tidak salah sama sekali. Pasti Adenia menyembunyikan Adeeva di salah satu tempat kekuasaannya. Tempat di mana bisnis fashionnya melejit.
"Wait for me, Baby." Gumam Yudistira dengan senyuman di bibirnya yang terpatri.
Hanya melalui sebuah lukisan saja dia tahu dimana keberadaan kekasihnya. Keberadaan orang tercintanya. Lukisan itu, Yudistira berjanji akan memajang lukisan itu di lobi salah satu hotel miliknya.
Ponsel yang berada di genggamannya dia angkat, lalu ditempelkannya di telinga. Dia menghubungi seseorang.
"Suruh siapapun untuk membuat kekecauan di hotel cabang Manhattan. Aku tidak peduli apakah kita harus membakarnya atau harus mengorbankan seseorang untuk..." Yudistira menggantung kalimatnya. Dia menemukan sebuah ide menarik.