Dari awal sampai Grey selesai dirias, Hye Soo tidak sedetik pun berpaling untuk tidak melihat Grey, padahal Grey hanya memakai baju olahraga biasa dengan make up ringan dan topi, tapi mengapa itu sudah sangat berbeda dengan Lee yang dia kenal.
Auranya sangat berbeda, senyum Grey sangat mempesona memikat semua hati tidak terkecuali dirinya, jika dia dalam mode Lee ia akan jarang sekali bicara apalagi senyum tapi jika anak remaja itu sedang dalam mode Grey dia akan cenderung lebih aktif dan banyak tersenyum, mungkin itu yang membuat orang tidak menyadari jika Grey dan Lee adalah orang yang sama.
Begitu banyak orang ingin melihat Grey secara langsung namun tanpa mereka sadari Grey sendiri sudah sangat berbaur dengan mereka tanpa jarak.
Memang benar penampilan menentukan derajat seseorang, ketika ia menjadi Lee banyak orang yang memandangnya dengan sebelah mata, jarang ada yang memperhatikan dan ketika ia menjelma menjadi Grey banyak mata yang memujanya dan enggan untuk meninggalkan.
Hari ini Grey akan syuting untuk iklan minuman soda rasa buah, dan agendanya bermain basket, berlarian dan bersepeda itu semua akan cukup banyak menggunakan tenaga, kali ini Grey tidak sendirian dia akan syuting dengan empat model lainnya.
Berlari mengitari taman dan bermain basket semua berjalan dengan lancar, mereka semua sudah sangat berkeringat, dari awal sampai ahir Hye Soo terus memperhatikan semua hal yang dilakukan oleh Grey dia berkeringat namun itu malah membuat nya semakin cantik, Amna segera datang untuk memperbaiki make up aizha entah perasaan Amna atau hanya apa, Amna melihat jika ke empat model lainnya sangat tidak menyukai Grey itu terlihat dari cara mereka memandang Grey.
Kelima model ini meminum soda itu di atas sepeda mereka, kemudian akan di lanjutkan dengan bersepeda sambil tertawa ringan diwajah mereka.
Grey memang sangat diistimewakan disini, itu yang semakin membuat mereka tidak mempunyai Grey, sutradara itu menegur Grey dengan cara lembut, namun berbeda jika model lain yang melakukan kesalahan sutradara akan terang terangan menegur model itu.
Grey samar-samar mendengar mereka berguncing dibelakangnya.
"Lihatlah sutradara sangat pilih kasih dengan kita!"
"Padahal kemampuan nyasangat buruk masih jauh denganku."
"Aku dengar honornya tidak seperti model yang baru debut, padahal asal usulnya saja tidak ada yang tau."
"Apa mungkin, dia memiliki seseorang dibelakangnya? atau dia masuk dari pintu belakang?"
"Mungkin saja itu bisa terjadi, siapa yang akan mendapatkan cawan emas dengan begitu mudah, jika tidak melalui jalan belakang."
"Lihatlah ini hanya aji mumpung, ketika pamornya habis dia akan jatuh dengan sendirinya. apalagi hanya dengan wajah pasarannya."
Grey hanya tersenyum smike mendengar cacian mereka, mereka tidak tau saja dari kecil cacian adalah makanan pokok sehari-harinya, manusia memang lain didepan dan lain di belakang.
Mereka melanjutkan syutingnya, setelah istirahat sejenak, senyum manis nan menawan namun sayangnya palsu itu. mereka tampakkan untuk menyenangkan sutradara agar syuting ini segera berahir.
Namun sayang kejadian tak terduga datang entah bagaimana kejadiannya, sepeda yang Grey bisa oleng dan membuat Grey jatuh tersungkur, lengannya sampai berdarah.
Banyak cruw segera datang menolong Grey, padahal disampingnya ada empat sosok yang masih bisa dibilang manusia, namun hanya diam saja diatas sepeda meraka dan juga senyuman penuh arti.
Hye Soo segera berlari membantu Grey dan membawanya ke tenda dibantu oleh cruw.
"Mereka sengaja melakukan itu, aku melihatnya, meski tidak terlihat jelas" Hye Soo mengomel sambil membersihkan luka Grey.
"Biarkan saja mereka hanya iri padaku" jawab Grey santai.
"Bagaimana bisa dibiarkan" Amna juga tidak terima jika secara terbuka Grey disakiti di depan banyak mata yang melihatnya.
"Kenapa harus membuang tenaga? mereka cukup bodoh melakukan itu di depan kamera yang sedang on, secara otomatis bukti sudah tersedia dengan sendirinya" Amna dan Hye Soo terdiam, mereka membenarkan perkataan Grey, otak mereka tidak begitu berfungsi dengan benar dikarenakan marah terlebih dahulu, lain dengan Grey otaknya sudah terbiasa dengan pembullyan, jadi otaknya pun masih bisa berjalan dengan lancar.
Tanpa mereka protes cepat atau lambat pihak editor akan menemukan bukti itu.
Amna membantu Grey berganti pakaian merubahnya menjadi Leea dan yang dilakukan Hye Soo hanya memandanginya saja, menjadikannya sebuah pertunjukan.
Lee selesai mengganti pakaiannya dan segera membantu Amna membereskan semuanya meski Amna menolak Lee terus memaksa.
"Biar hari ini aku saja yang membereskan semuanya, kau sedang terluka."
"Jangan biasakan memanjakanku itu tidak baik dalam pandangan orang lain, terlebih luka ini luka kecil itu masih jauh dari nyawa" Hye Soo yang melihat itu juga tidak tinggal diam mana mungkin dia hanya diam saja melihat mereka bekerja dan dia hanya diam saja. dan pekerjaan itu sangat ringan jika dilakukan bersama sama.
"Disini tidak ada orang lain hanyalah kita bertiga, biarkan aku dan Hye Soo yang menyelesaikan ini semua" Amna masih bersikeras dengan pendapatnya.
"Permisi" ketiga orang itu menoleh dari asal suara dan suara itu milik sutradara hari ini.
"Bisakah saya bertemu dengan Grey?" pintanya dengan sopan, mereka bertiga saling memandang satu sama lain dan tanpa diminta Hye Soo segera mengambil inisiatif untuk berbicara.
"Maaf Pak sutradara, Grey sudah pergi dan kami pun juga akan pergi setelah selesai membereskan semua ini" Amna dan Lee saling pandang dan tersenyum ternyata memberi tahu rahasia ini pada Hye Soo sangatlah membantu, jika tahu seperti ini jadinya maka dari awal saja mereka berkomsipirasi.
"Benarkah? kenapa aku tidak melihatnya keluar?" terlihat jelas raut kekecewaan pada sutradara itu.
"Jika anda berkenan saya akan menyampaikan pesan anda pada Grey."
"Tidak perlu saya hanya ingin berbosa basi dengannya dan tadi dia terluka saya sangat tidak enak dengan itu"
"Itu hanya luka kecil dia baik-baik saja namun bisakah anda melihat penyebab dia bisa jatuh? biasanya Grey kami sangat berhati-hati, entah ada apa dengan dirinya hari ini dia bisa begitu ceroboh" pintar Hye Soo dengan sangat sopan yang membuat sutradara itu sangat tidak enak.
"Tentu itu hanya pekerjaan kecil untuk kami, saya akan memberi tahu editor tentang ini dan aku pun juga akan memeriksanya sendiri."
"Terima kasih, maaf sebelumnya karena telah merepotkan anda."
"Jangan terlalu sopan, saya permisi dulu" sutradara itu pergi dan Hye Soo mendapatkan tepuk tangan dari Amna dan lee. Hye Soo tersenyum malu dengan ekting dadakannya.
"Haruskah kita merayakannya?" pinta Lee.
"Untuk apa?" jawab Amna dan Hye Soo bersamaan.
"Bukankah kita punya anggota baru? itu patut untuk dirayakan, bukankah sekarang dan kedepannya manajer Hye Soo akan sangat berkerja extra untukku."
"achh kamu benar Lee" Amna tersenyum lebar.
"Seperti nya mulai hari ini dosaku akan setiap hari bertambah karena akan terus berbohong" Hye Soo sedikit mengeluh tapi dengan tersenyum.
"Sepertinya anda juga perlu kursus berekting juga" Amna menambahkan.
"Baiklah aku akan mentraktir kalian makanan yang bergizi agar otak anda berdua bisa sangat lancar untuk berbohong dan mendapatkan ide-ide gila" mereka bertiga tertawa bersama, rasa kekeluargaan kini sudah mulai terasa.
Namun pada ahirnya mereka makan bersama di restoran milik ayah Lee alasan utamanya hanya untuk memperkenalkan Hye Soo pada Jason.