Bertubuh tinggi dengan pinggang ramping, cuping telinga panjang ke atas dan bola mata berwarna biru, ada tanda klan elf diantara alisnya dia memakai satu anting panjang di sebelah kiri, yang semakin membuatnya terlihat tampan.
Dengan senyum kecil yang menghiasi bibir tipisnya, meski itu hanya sebuah gambar yang bisa bergerak namun kualitas game ini cukup bagus, tapi bisa juga karena S9 memiliki tempat tersendiri di hati Nine yang membuatnya seperti terpesona melihat karakter itu.
M4 sangat terpesona dengan karakter elf yang ada didepannya, S9 memakai jubah besar menjuntai berwarna coklat muda dan didalamnya jubah tipis berwarna coklat namun lebih gelap.
Di punggungnya terdapat busur panah dan dipinggang rampingnya yang terlilit ikat pinggang berwarna putih, terselip pisau kecil yang panjangnya hanya 30cm itu slalu digunakan oleh S9 untuk pertarungan jarak dekat, dan S9 menggunakan busurnya untuk pertarungan jarak jauh.
M4 slalu terbius dengan cara S9 bertarung yang sangat elegan dimatanya, rambut panjang berwarna blonde dimainkan oleh angin disela-sela S9 menarik busurnya itu adalah adegan yang sangat indah dan sayang sekali jika dilewatkan.
Nine menepuk jidatnya sendiri agar dia terbangun oleh kekagumannya pada S9, dia segera fokus kembali dengan para monster di depannya, M4 mengayunkan sepasang pedang miliknya untuk melawan para monster monster itu, namun entah mengapa dia seperti terkena magnet, dia kembali lagi memandang mahluk tak nyata itu.
Jangan sampai ia benar-benar jatuh cinta pada anime ini, jika pemilik S9 mengetahui apa yang sedang difikirkan oleh Nine entah apa yang akan terjadi, kemungkinan terburuknya adalah S9 tidak mau lagi berteman dengannya.
Laki-laki mana yang tidak akan risih jika ada laki-laki lain menaruh perasaan padanya, namun perhatian dan kehangatan hati S9 ke orang lain pasti akan membuat orang salah mengartikan, kecuali jika S9 adalah seorang gay.
Entah itu laki-laki atau perempuan, meski itu hanya sedikit pasti siapapun akan menaruh hati padanya minimal akan merasa nyaman berada didekatnya.
"Astaga Nine sadarlah, sejak kapan kau mulai belok, percayalah jari lentik para wanita itu lebih menawan dari pada sosok gagah dan tampan dilayar leptop ini" Nine bicara pada dirinya sendiri.
Namun didalam hati kecil Nine masih tidak bisa berbohong, bahwa dia sangat nyaman dengan S9.
"Apa kau sedang melamun" sebuah pesan dari S9 terlihat dilayar Nine, namun tidak ada balasan.
S9 mengetik disela-sela ia bergulat dengan para monster-monster itu, S9 naik ke atas pohon memanah dengan elegan dari atas, ia melihat M4 hanya terpaku ditempatnya yang disekelilingnya banyak sekali monster, M4 sama sekali tidak merespon meski para monster itu menyerang.
S9 sedikit kerepotan membunuh para monster itu bukan karena jumlah atau kuatnya mereka melainkan karna jika dia meleset sedikit saja anak panah itu pasti akan mengenai M4 yang sedari tadi masih belum berniat beranjak sama sekali.
Hp milik M4 tinggal 20% dan ia masih asik sendiri dengan dunianya.
"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya S9 setelah sudah selesai menghabisi para kawanan monster itu, S9 turun dari pohon menghampiri M4 yang masih berdiri tegak.
"Apakah jaringannya buruk?" Lee bertanya pada dirinya sendiri, ia menendang M4 untuk memastikan, M4 terjatuh ketanah, padahal S9 hanya menendangnya pelan tanpa menggunakan skill apa pun.
"Apa benar jaringannya buruk?" S9 memandang M4 yang tersungkur di tanah dan tak lama kemudian di atas kepalanya tertulis game over dan dua detik selanjutnya sosok summoner itu menghilang.
S9 memandang sekeliling, tempat ini sangat sepi hanya tinggal dirinya sendiri, di peta wilayah hutan rimbun ini hanya menyisakan dirinya, semua penghuninya sudah dia musnahkan dengan M4 namun di detik-detik terakhir entah apa yang terjadi hingga M4 game over.
S9 melompat ke pohon besar disampingnya kemudian dilanjutkan ke pohon satu ke satunya lagi hingga dia keluar dari wilayah hutan rimbun, dengan santai ia berjalan menuju danau dibawah gunung sang, suasana disini sangat menyegarkan mata.
Satu menit kemudian ia mendapatkan pemberitahuan dari operator bahwa dia mendapatkan sebuah bonus yang berisi buku keterampilan, S9 tidak mengklik untuk menyimpan,hanya membiarkannya menggantung tak jauh darinya.
Meski di dunia nyata sekarang sudah menunjukkan pukul 21:17, namun didalam game masih seperti pagi dan ini tidak akan berubah, S9 duduk di rumput sendirian menikmati kesendiriannya, meski di dunia nyata di belum sempat berlibur namun perasaannya sekarang seperti sedang berlibur meski sendirian.
Di lain tempat, sebuah leptop ditutup dengan keras setelah menekan tombol itu, Nine sangat gugup setelah membaca pesan-pesan dari S9 yang dia abaikan karna sedang asik dengan pemikirannya sendiri.
Nine tersadar dari lamunannya, mendapati karakter miliknya sedang berbaring di tanah dan di sampingnya S9 sedang mengawasinya, pada awalnya Nine sangat binggung apa yang sedang terjadi, namun setelah membaca chat yang menumpuk dari S9 baru dia menyadarinya jika dia sedang melamun dan tidak fokus pada permainan mereka.
Karna sangat malu dan gugup Nine mematikan komputernya tanpa berpamitan dengan S9, Nine melemparkan tubuhnya keranjang menenggelamkan kepalanya dibawah bantal, mencoba menjauh dari komputer miliknya, ia merasa bahwa komputer itu adalah S9.
"Aku sangat malu ...," nine berteriak dibawah batal, dia tidak habis fikir apa yang terjadi padanya hingga ia bisa hilang kendali dan melamun sepanjang permainan, dia tidak tau apa yang dipikirkan oleh S9.
Nine beranjak dari ranjangnya dan segera menuju kamar mandi tanpa menoleh ke leptop yang ada di atas meja, tanpa melepas pakaiannya Nine memutar kran dan selanjutnya air itu mengalir deras ke sekujur tubuhnya.
"Pikiran kotor ini semoga saja bisa cepat hilang dari otakku" batin Nine, dia sedang berfikir keras apa yang harus dia katakan jika bertemu dengan S9 lagi.
"Apakah aku sangat lebay? bukankah dalam hidupku tidak kekurangan kasih sayang kenapa aku bisa sangat baper kepada S9? sepertinya aku akan gila" Nine berbicara dengan gambarnya sendiri didalam cermin yang berada didalam kamar mandi.
Mungkin sudah hampir 50 menit Nine berada didalam kamar mandi, kulitnya sudah memucat seperti ayam rebus, dia keluar hanya menggunakan jubah mandi langkah nya terhenti tak jauh dari meja itu, dengan ragu ia menuju laptopnya yang masih dengan tenang berada di atas meja.
Nine menghembuskan nafas beratnya memberanikan dirinya untuk membuka laptopnya, dengan susah payah Nine menelan air yang ada di mulutnya.
Tangan indah itu memasukkan kata sandi pada laptopnya yang sudah menyala dan segera logo nama game online itu muncul, Nine memantapkan hatinya untuk menekan karakternya dan mengklik pencarian temannya dan menemukan orang yang selama ini ia tanpa sadari sudah mengisi sudut hatinya.
Dia masih online dan itu sangat membuatnya semakin merasa bersalah karna pergi dengan tiba-tiba.
"Kamu dimana?" m4 mengirim pesan pada S9 dan segera mendapatkan balasan.
"Di danau dibawah gunung sang" M4 segera menuju tempat teleportasi dan sesaat kemudian dia sampai di danau yang disebutkan oleh karakter Elf itu.
M4 segera ikut duduk di rumput bersama dengan S9, dan pertama kali yang diucapkannya adalah kata permintaan maaf karna pergi begitu saja.