"Tentu saja tidak, Tuan. Kau bahkan datang tepat waktu, setidaknya kau bisa membantu kami mengurus beberapa hal yang perlu diurus. Lagi pula melihat yang selalu menunjukkan kemesraan itu pun tidak akan baik juga, aku benar-benar tidak bisa menerimanya. Aku dan Sean tidak mau merana sendiri jadi kau bisa aku ajak merana bersama,"
Mendengar hal itu James tampak terkekeh, bagaimana tidak, dia sama sekali tak menyangka jika tanggapan dari Marvin akan seperti itu, untuk kemudian dia memandang Nicholas dan Grace yang berada di balkon dengan tampak sangat bahagia satu sama lain, sebuah potret yang tak pernah dirasakan sebelumnya dan kini tampak begitu sangat nyata dan tentu saja James harusnya bahagia dengan hal itu, tapi entah kenapa hatinya terselip kesedihan yang tiada tara. Kesedihan yang tiada duanya yang tak bisa dia lakukan bahkan itu sendiri melainkan bersama dengan semua orang yang ada di sekitarnya.