Pagi ini, Marvin dan Sean sudah siap menjemput pulang Grace, keduanya tampak sedang membawa koper dan berjalan menuju kamar Grace. wanita itu agaknya telah bersiap, dan bahkan kini telah menyambut Sean dan Marvin dengan senyum cerianya.
Ya, Grace tidak semurung biasanya, dan Grace tidak sesedih biasanya setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Sean sekarang, hingga Sean kini melirik Marvin yang berusaha keras mengabaikan lirikan penuh selidik dari Sean.
"Hay, Ibu, apakah kamu sudah siap untuk pulang? Bertemu dengan Korvin? Sebab aku sudah siap untuk bermain basket dengannya dan Bobby, dan aku juga sudah tidak sabar untuk mengalahkannya,"
"Ya, tentu saja aku siap, aku sangat merindukan Korvy, kau tahu," untuk kemudian Grace menarik sebelah alisnya. "Apa? Bobby? Dia tahu rumah kami yang baru?" tanyanya kemudian. Marvin hanya bisa menghela napas panjang kemudian dia mengangguk.
"Andai kau tahu, kalau rumahmu telah menjadi panti asuhan,"
