Chereads / Daily Attendance System / Chapter 2 - 02. Hotel Raffia group

Chapter 2 - 02. Hotel Raffia group

Satu malam berlalu

Setelah karuma bagun hal yang pertama yang dia ingat adalah sistem yang memberinya uang 200 juta itu.

"Sistem ambil absen harian"

[Memuat sistem! Selamat kepada tuan rumah mendapatkan paket hadiah]

[Apakah tuan rumah ingin membuka paket hadiah?]

"Ya buka"

[selamat kepada tuan rumah karena mendapatkan 67% saham Raffia Hotel Group]

Ketika mendengar apa yang yang dikatakan sistem karuna tercengan dan membatu melihat hak kepemikian di ruang sistem.

Karuna Melihat tentang tentang hotel di antar muka siatem Raffia Hotel Corporation adalah sebuah perusahaan perhotelan multinasional yang bermarkas di Beverly Hills, California, Amerika Serikat. Hingga April 2007, perusahaan ini terdiri dari 2.645 hotel dan 485.000 kamar dan beroperasi di lebih dari 80 negara. Didirikan pada tahun 1919 oleh Arnaza Raffia

"Apa yang terjadi ini"

Karuna merasa ketakutan dengan sistem yang memberikan hadiah yang tidak bisa dipercaya ini

Benar saja baru mendapatkan hadiah sistem telepon karuna berbunyi.

Mengangkat telepon terdengar suara pria berumur 40 tahunan di ujung telepon dengan bahasa indo yang buruk.

"Halo! Apakah ini benar dengan tuan karuna?"

"Ya ini saya"

"HAHA.. ah maaf aku terlalu bersemangat, saya baru saja mendapatkan informasi pemilik saham terbesar perusahan yang misterius ini. saya Arza Raffia ketua perusahaan Raffia Hotel Group. Apakah tuan ada waktu untuk bertemu, kebetulan saya baru sampai di kota J sekarang"

Karuna tidak bisa menghela nafas untuk sesaat karena tidak bisa takut dengan sistem ini

"Maaf tuan Arza hari ini aku ada kelas, bagai mana jika malam hari?"

"Oh tentu nanti saya akan mengatur malam ini. Yang ku dengar kau masih sangat muda apa kau masih kuliah?"

"Tidak-tidak aku saat ini di tahun ke 3 sekolah menegah"

Untuk beberapa saat tidak ada suara di ujung telepon

"Apa kau masih di sana?"

"Ah ya.. maaf aku tau kau masih muda tapi aku tidak tau kalu kau masih semuda ini"

"Ah tidak apa-apa"

"Ok kalau begitu aku akan mengatur untuk nanti malam"

Mematikan telepon karuna bisa bernafas lega. Mencuci diri karuna langsung turun dan bertemu semua orang di bawah.

Saat ini lala sedang memperasiapkan sarapan ayah dan ibu sedang merapihkan kopernya di ruang tamu.

"Karuna kenapa kau lambat lagi hari ini?

Apa kau bermain game lagi semalam?" Kata Lala sambil merapihkan makanan di atas meja.

"Tidak aku sudah bangun dari tadi tapi aku baru turun"

"Moo... aku tidak mempercayai mu". Katanya sambil membuat karate ke kepala karuna dengan ringan, tapi menjadi lucu karena tinggi badannya lebih kecil dari karuna.

"Ara.. lihat ini pak ada istri yang memarahi suaminya di pagi hari" kata ibu menutup mulutnya dan tertawa becanda.

"Haha... iya kurasa nanti saat kita kembali akan ada suara bayi di rumah ini haha..

"IBU AYAH..." kata lala dengan suara keras dan wajah yang memerah.

"HAHA.."

"Fufufu.."

"...."

Setelah berbicara sebentar kami makan bersama sebelum orang tua kami berangkat ke kota S.

"Ayah berapa lama kalian akan ke kota S" kata Lala sambil memegang mangkuk makan.

"Tidak lama satu sampai dua minggu".

-ayah

"Ada apa lala apa kau akan kangen sama kami. Ya ini pertama kalinya kalian ditingal sendiran jadi baik baik kalian berdua di sini". kata ibu

"Ya" 2x

Berbicara sebentar dan kami menyelesikan makanan kami.

Mengantar orang tua kami ke mobilnya mereka akan mengunakan pesawat pukul 10.

....

Sampai di sekolah kami bertemu Hira sahabat karuna

"Hei karuna apa kau ada waktu malam ini. Bagai mana kalu kita main ke kafe internet malam ini?

"Tidak ada waktu, aku ada urusan penting nanti malam" kata karuna pura-pura tidak peduli dengannya.

"Urusan penting apa. Pelajaran belum efektif tidak ada PR apa yang ingin kau lakukan?"

"Aku nanti malam akan ke hotel"

"Ehh..." Lala dan Hira.

"Apa kalian ingin buka kamar" kata hira dengan wajah menyeringas kearah karuna dan lala

"....". Lala diam dengan wajah memerah

"Apa yang kau katakan aku ada pertemuan dengan teman ku".

"Tak kusangka kau adalah bajingan." Hira pikir karuna buka ke hotel bersama lala, tapi tidak, malah teman lain.

"Lupakan" kata karuna.

"Heii.. tunggu aku.." Hira mengejarnya.

Bepisah dengan Hira kami memasuki kelas. Tak lama bel berbunyi dan guru memasuki kelas.

"Selamat pagi semuanya hari ini kami memiliki murid baru" menyapa semua murid dan menperkenalkan murid baru yang memasuki kelas.

Terlihat wanita dengan tinggi 163 dengan wajah arogan tapi tidak mengurangi kecantikan hanya saja terlihat dingin saat menatap para murid.

"Sona Raffia salam kenal semuanya"

"Oooyyy..." Teriak murid laki laki pada tau kalau ada murid perempuan baru.

Sesaat kelas menjadi gaduh banyak yang membicarakan tentang murid baru mau itu perumpan atau laki.

"Hei apa dia orang asing" bisik murid 1

"Ya kurasa dia murid pindahan dari luar negeri" murid 2

"Dia sangat sangat cantik aku harus mendapatkannya" murid cowok 1

"Apa yang kau bicarakan itu punya ku" cowok 2

"Tenang semuanya dia sona raffia dari dari Amerika mulai sekarang dia akan bergabung ke kelas ini jadi perlakukan dia dengan baik"

Setelah perkenalan singkat akhirnya pelajaran di mulai

....

Saat istirahat

"Hei karuna kudengar di kelas mu ada murid baru gimana dia?" tanya Hira

"Ya dia wanita cantik asal Amerika tubuhnya sangat bagus dan juga dadanya lumayan besar"

"Cihh aku iri dengan kelas mu mendapatkan murid baru apa lagi dia wanita. Kali ini aku akan mendekatinya jangan menghalangiku karuna" katanya

"Terserah" kataku aku tidak peduli dengannya dan melanjutkan makan

Saat ini aku sedang makan bersama Hira tak tau kenapa hari ini lala sedikit murung mungkin dia sakit.

Berpisah dengan hira karuna kembali ke kelas dan melihat murid baru di kerumuni oleh banyak wanita.

"Bagaimana kau tingal di amerika?" Wanita 1

Kenapa kau bisa pindah ke sini?" wanita 2

Banyak pertanyaan yang di ajukan para murid

Dia menjawabnya dengan cukup ramah dengan wajahnya yang dingan tapi masih ramah terhadap murid perempuan dan ketika ada laki yang menanyainya dia bersikap dingin dan mengabaikannya.

Dan pada hari pertama sekolah dia sudah dijuluki dengan Ice Queen.

....

Setelah jam selesai sekolah.

Aku tidak tau apa yang di pikirkan lala hari ini mood nya tidak bagus tapi kuperhatiakan seperti ada sesuatu yang dipikirkannya

"Lala kau kenapa apa kau sakit" kataku mendekati mejanya dan memegang keningnya dengan tangan kananku merasakan panas tubuhnya"

"Hemme.. tidak aku tidak sakit"

Serelah memastikan tidak demam ketika kembali kekursi aku merasakan ada yang menarik baju ku.

"Karuna... apa yang akan kau lakukan malam ini di hotel?" Katanya dengan wajam menunduk tidak menatap ke karuna

"Ya.. aku hanya ingin bertemu dengan teman ku.."

"Wanita?"

"Tidak ini pria"

"Apa kau?..."

"..."

"Tidak-tidak aku ini lurus. Aku hanya makan malam di hotel dengan beberapa teman ku Bukan menginap".

"Syukurlah..." menghela nafas.

"Kalau begitu aku akan menungumu pulang malam ini"

"Kau sudah seperti istri saja".

"...."

.....

Berjalan pulang bersama tak tau kenapa setelah pulang mood lala sudah kembali seperti biasanya.

Istirahat sebentar dikamar tertidur dan waktu menunjukan pukul jam 7 sekarang.

Membasuh diri dan menggunakan baju yang rapih yah.. hanya mengunakan kemeja dan switer putih dan celana panjang hitam dan sepatu kets hitam.

keluar terlihat lala sedang menonton tv di ruang tamu sambil memakan makanna ringan dan meminum cola.

"Lala aku akan keluar sekarang jaga dirimu sendiri dirumah kunci semua pintu jika terjadi apa-apa kau harus langsung memangil aku"

"Ok.. jangan pulang larut aku akan menungu mu."

"Ya" kataku sambil mengusap kepala lala dan dia tersenyum senang.

Hotel Raffia tidak jauh dari rumah hanya membutuhkan waktu 25 menit naik bus.

Berjalan ke pintu karuna disambut dengan 2 pelayan wanita berseragam.

'Ya hotel ini memang kelas 1' pikir karuna melihat dekorasi yang mewah di lobby hotel.

Mendekati reseprionis karuna melihat wanita wanita cantik mengunakan kacamata menatapnya.

"Maaf ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Ya apa saya bisa bertemu dengan arza Raffia"

Ketika karuna mengatakanya resepaionis itu tercengan mendengarnya tapi dia menutupinya wajah yang professional.

"Maaf ada perlu apa anda dengan direktur arza?"

"Yah aku ada makan malam dengan nya"

"Makan malam!! Ah maaf, apa kau tuan karuna?"

"Iya"

Ketika wanita itu memastikannya dia sedikit bergetar ketika mendengarnya.

"Maaf tuan karuna saya lancang kepada anda. Mohon ikuti saya"

Ya wanita itu sudah diberi tau kalau hari ini akan ada tamu penting bernama karuna yang akan datang tapi tidak disangka dia begitu muda.

Berjalan lift bersama wanita itu. Kami dipandang dengan semua karyawan kantor di sepanjang jalan.

Memasuki lift dan sampai pada lantai atas.

Wanita itu mengetuk pintu dan memberitahu bahwa tuan karuna sudah tiba.

Membuka pintu karuna melihat sederetan meja panjang dengan 10 orang lebih yang duduk di kursi memendanya.

"Kau awal karuna maaf aku tidak menyambutmu di lantai bawah tadi" kata peria paruh baya tinggi dengan hawa bisnis yang kuat. Walaupun bahasa indonya kurang bagus tetapi tidak menggurangi wibawanya.

"Ya tidak apa-apa" kami berjabat tangan dan menguncang nya 2 kali.

"Apa kau tuan arza?"

"Ouh ya... maaf aku arza Raffia"

"Senang bertemu dengan mu tuan arza"

Setelah itu kami duduk di bangku kehormatan di ujung meja menghadap semuanya.

"Maaf semuanya hari ini aku memangil kalian semua kesini untuk mengenalkan kalian dengan pemegang saham terbesar kami dia adalah tuan karuna"

Ketika semua orang yang ada disini mendengarnya nya mereka semua takjub dengan apa yang dikatakan arza merka tidak di beritahu kalau pertemuan ini akan mengungkapkan pemegang saham utama misterius yang di beli 2 tahun lalu saat Raffia hotel group mengalami kekacauan.

"Maaf direktur apa dia yang mempunyai 67% saham bukan orang tuanya?" Kata pemegang saham lain

"Tidak memang dia pribadi yang punya saham itu aku sudah memeriksanya dan jelas dia orangnya"

Mereka semua diruangan itu tidak mempercayai apa yang terjadi di depan mata mereka, mereka tidak percaya kalau pemegang saham terbesar itu masih sangat muda.

"Hahaa... Aku juga terkejut ketika mengetahunya"

Setelah perkenalan singkat ternyata orang diruangan ini adalah para pemengang saham dan juga manager hotel yang berada di kota J.

Arza Raffia memegang saham 25% dan sisanya adalah saham saham kecil dan anak perusahaan

Pertemuan ini membicarakan tentang perusahaan kedepannya sebagai pemegang samah terbesar karuna lah yang membuat keputusan dan masing masing orang yang di ruangan tersebut mengungkapkan ide-ide mereka

"Maaf direktur arza menurut saya, saya rasa direktur masih harus mempimpin raffia group, lagi pula tuan karuna masih terlalu muda." Kata salah satu pemegang saham.

"Iya menurut saya juga begitu kalau dia yang memegang perusahan dia nanti terganggu dengan studi nya" kata orang lainnya

Sebelum arza menjawab karuna memotongnya. "Menurut saya juga begitu saya masih belum banyak pengalaman dari pada tuan Arza jadi kedepan nya saya ingin menyerahkan semua keputusan kepada tuan Arza sampai saya bisa mengurus semuannya. Jadi mohon kerjasamanya kedepan semuanya" karuna bukan tanpa alasan, dia terlalu malas untuk mengatur itu semua, apa lagi dia saat ini masih berada di tahun ke 3 sekolah. terlebih lagi ia tidak mengerti dengan manajeman hotel, setidaknya tidak untuk saat ini untuk mengurus perusahaannya.

Pertemuan itu lumayan lama sekitar 2 jam setelah membicarakan banyak hal perusahaan untuk kedepannya, setelah pertenuan itu semuanya berpisah.

"Huff... aku tidak mengerti apa yang tadi mereka bicarakan" karuna berbicara dengan Arza di lift.

"Haha.. tidak usah dipikirkan lagi pula kau masih muda banyak hal yang harus di pelajari

"Terima kasih karena sudah mempercayakan ini semua kepada saya karuna tidak tuan karuna".

"Ya lagi pula aku tidak pandai mengurus bisnis".

"Haha" kami berdua tertawa

"Perubahan rencana karuna bagai mana jika kita makan malam di rumah ku masih banyak yang ingin saya bicarakan".

"Ok"

Keluar dari lift seluruh mata staff melirik kearah kami. Mungkin karena isu yang beredar soal pemilik saham terbesar perusahaan datang ke hotel ini, para staff bisa menyimpulkan sendiri siapa itu, lagi pula saat ini karuna jalan berdampingan dengan direksi utama perusahan.

Keluar hotel kami disambut dengan mobil BMW 7 series hitam beserta 2 pengawal berjas hitam mengunakan kaca mata hitam.

Memasuki mobil tak lama kami sampai di sebuah vila milik pribadi di pinggir kota.

Vila ini adalah salah satu vila mewah yang berada di kota J diperkirakan harga tanah ini mencapai 50M belum lagi propertinya.