Karuna bagun dari tidurnya karena merasakan lapar. Melihat jam waktu menunjukan pukul 11 siang.
Mungkin karena kelelahan akibat aktifitas semalam lala tertidur pulas di pelukan karuna.
Diam-diam keluar dari ranjang, dan menyelimuti lala dengan selimut, karuna turun untuk membuat makanan.
Ketika sedang membuat makanan karuna menginggat bahwa hari ini dia belum menyapa sistem.
"Sistem ambil absen harian"
[Memuat sistem! Selamat kepada tuan rumah mendapatkan paket hadiah]
[Apakah tuan rumah ingin membuka paket hadiah?]
"Ya buka"
[Selamat kepada tuan rumah karena mendapatkan 3 kotak hadiah kemampuan bahasa asing]
"Pfff... apa-apaan ini, sistem jelaskan tentang ini"
[Tuan rumah bisa mendapatkan kemampuan instan berbahasa asing, tuan rumah akan mendapatkan informasi bahasa dan menjadi mahir berbicara dengan bahasa asing]
[Apa tuan rumah inggin membuka acak 3 kotak hadiah bahasa asing?]
"Ya buka"
[Selamat kepada tuan rumah karena mendapatkan bahasa Inggris, Korea, Jepang]
Dan seketika saat sistem memberitahu harus hangat mengalir ke kepala karuna dan banyak informasi yang didapatkan karuna.
Setelah beberapa menit karuna merasa sedikit pusing tetapi merasa senang ketika mengetahui semua informasi kedalam otaknya sekarang karuna bisa menguasai bahasa asing itu seperti dia memang sudah mengerti dari dasarnya.
"Sial aku benar benar berterima kasih dengan sistem telah membuat aku mengerti pelajaran yang paling ku benci yaitu bahasa inggris" kata karuna dengan senyum diwajahnya
"Sekarang guru itu tidak bisa terus membullyku untuk menjawab pertanyaan di kelas dan mempermalukanku"
Setelah selesai memasak karuna kembali kekamarnya untuk memanggil lala.
Memasuki kamar karuna bisa melihat lala yang meringkuk di kasur dengan selimut yang menutupinya.
"Heii lala" kata karuna dengan mencubit pipinya dengan lembut.
Dan lala bangun merenggangkan ototnya sambil mengguap dan menatap karuna dengan senyum menawannya.
"Bangun aku sudah memasak, apa kau sudah baik?"
"Ya sudah baikan tapi masih sedikit sakit, tidak apa"
Menuju meja makan karuna membantu lala berjalan perlahan.
"Apa tidak apa kita bolos sekolah?
"Tidak apa aku sudah memberitahu wali kelas kita"
Karuna makan dengan lala dan menghabiskan waktu di ruang tamu menonton tv hingga malam. Dan tertidur di kamar masing-masing.
...
Satu hari berlalu
Karuna dibangunkan dengan kecupan lembut di pipinya
Membuka mata karuna bisa melihat lala disampingnya membangunkanya.
"Selamat pagi karuna♡"
Kata lala dengan senyum manis seperti biasanya.
"Selamat pagi lala" balas karuna
Bangun dan mandi, makan sarapan yang sudah dibuat oleh lala, karuna bisa merasakan cinta yang di berikan oleh senyum lala saat dia menatapnya.
Berjalan bersama ke sekolah karuna teringat dengan sistem.
'Sistem ambil absen harian'
[Memuat sistem! Selamat kepada tuan rumah mendapatkan paket hadiah]
[Apakah tuan rumah ingin membuka paket hadiah?]
'Ya buka'
[Selamat kepada tuan rumah karena mendapatkan satu set real estate tingkat atas Alamanda ]
'Shit... sistem terlalu baik' pikir karuna
Orang-orang di kota J pasti tau gedung ini, gedung ini menjadi salah tau dari 5 gendung termewah di negara I.
Bagai mana bisa dia menjadi pemilik salah satu kamar termewah dengan fasilitas modern ini
Karuna melihat ruang antarmuka sistem dan menukan deskripsi tentang kepemilikan Alamanda itu beserta kontrak pembelian, kartu akses dan sertifikat real estate itu.
Karuna melihat sertifikat real estate dan memang disutu tertulis dengan namanya
Rumah besar dengan segala fasilitas nomor 1 di gedung tertinggi dilantai 48 dengan 7 kamar dan 3 ruang besar lainya dengan luas lantai mencapai 783 meter dengan harga lebih 50 M. Dipusat kota.
Apakah dia telah menjadi pemilik rumah seperti itu? Ini akan menjadi impian semua orang yang ada di kota J.
Ketika karuna sedang memikirkan itu karuna tidak sengaja menabrak orang di persimpangan jalan.
"Kyaaa!!"
Lalu kami berdua jatuh dan kami berdua jatuh pada saat yang sama.
"Hei hati hati.. apa kau sengaja menabraku"
Karuna melihat gadis yang duduk ditanah menatap marah kearahnya
"Maaf aku tidak sengaja menabrakmu, apa kau baik baik saja?"
"Untungnya aku baik-baik saja hanya rok ku sedikit kotor, apa kau dari sekolah Eta Canis juga?"
"Iya"
"Kalau begitu kau nanti harus meneraktirku makan siang nanti"
"Ehhh... ya nanti aku akan meneraktirmu makan siang".
"Ada apa Aimi?"
Temannya menghampiri dari samping.
"Tidak ada, ayo pergi"
Saat ini Lala hanya menyaksikan dari samping.
"Apa kau baik-baik saja karuna"
"Aku tidak apa"
"Lagi pula apa yang kau lamuni dari tadi"
"Ahhh.. tidak aku hanya sedang memikikan betapa cantiknya kamu lala"
kata karuna mengindari percakapan dan berbicara seperti itu, karena dia tidak bisa memberitahunya soal sistem saat ini.
Ketika lala mendengarnya wajah dia memerah
"Karuna jangan menggodaku"
"Haha..."
Memasuki kelas kami disambut dengan Sona yang berlari dari kursinya
"hei kenapa kau kemarin tidak memasuki kelas?"
"Ah tidak aku hanya sedikit sakit kemarin"
"Apa kau baik-baik saja?"
"Sekarang aku sudah baik-baik saja tidak apa"
"Kau juga Lala kah? Kenapa kau juga tidak memasuki kelas?" Katanya dengan tatapan tajam menatap Lala
"Hmm.. tidak ada, aku ada urusan dirumah" katanya dengan senyum bermusuhan.
Lala sudah dapat menyimpulkan kalau Sona pasti menyukai karuna tapi lala tidak tau alasan kenapa sona menyukai karuna, karena dia begitu kagum dengan karirnya yang memiliki saham di hotel keluarganya.
Pelajaran dilakukan seperti bisa hingga akhirnya bel berbunyi menandakan istirahat makan siang.
"Karuna bagaimana jika kita makan siang bersama" kata Sona menghampiri kursi karuna.
"Ya hari ini aku akan makan dikantin lagi pula aku sudah janji dengan gadis yang tadi pagi bagai mana dengan kamu lala?"
"Aku ikut"
Kami bertiga akhirnya memutuskan makan dikantin sekolah.
Sesampainya dikantin kami melihat 2 orang gadis yang tadi pagi.
"Lambat" ucap gadis yang ditabrak tadi pagi.
"Ah maaf"
"Kalau begitu aku mau makan yang diatas aku tidak tau apa yang ada disana " katanya.
"Ehh.." 2x Karuna & Lala
Ya kantin kami memiliki 2 kantin, kantin bawah sama seperti kantin pada umumnya dan kantin atas seperti restoran bintang 5 dengan segala fasilitasnya.
"Kenapa aku hanya ingin makan diatas apa ada masalah?" kata gadis itu.
Ya 2 gadis itu adalah murud baru di sekolah ini mereka ada di tahun pertama sekolah. Mungkin mereka tidak tau apa yang ada di atas.
"Karuna kau yakin mau makan diatas?" tanya Lala kepada Karuna
"Ok tidak apa sekali-kali kita keatas"
Mereka berlima akhirnya menuju lantai atas.
Saat mereka melihat kantin yang diatas mata mereka berbinar dengan dekorasi yang ada. Bahkan Karuna dan Lala pertama kali makan di kantin atas.
"Hei apa ini tidak berlebihan?" Kata teman gadis itu yang dari tadi diam.
"Ya aku tidak tau kalau lantai atas seperti ini, hei lebih baik kita kembali" ucap gadis itu saat melihat dekorasi mewah yang ada, dia juga sudah membayangkan dengan harga yang ada dengan hanya melihat dekorasi dari luar.
"Apa yang kau bicarakan kembali lebih baik kita makan disini, ayo karuna" kata Sona menarik karuna menuju pelayan yang ada.
"Selamat datang nona apa kau sudah reservasi?"
Kata pelayan itu dengan ramah.
"Tidak bawa kami kemeja dengan 5 orang" kata sona
"Kalau begitu ikuti saya nona"
Akhirnya pelayan membawa kita kemeja kosong di samping jendela.
"Maaf aku tidak tau kalau ini akan menjadi restoran mewah." Kata gadis itu kepada karuna
"Tidak apa, namaku karuna siapa namamu?"
"Ah maaf aku belum memperkenalkan diri nama ku Aimi ini sahabatku izumi, maaf untuk memintamu untuk meneraktir makan"
"Tidak apa"
Akhirnya datang pelayan membawa buku menu.
Ketika melihat yang ada dimenu kami berempat tidak bisa kaget melihat harga yang tertera rata-rata mencapai 200k per porsi.
"Hei karuna apa ini?" Kata lala di yang duduk disampingku.
"Tidak apa hari ini aku yang teraktir, kalian juga pesan apa saja yang kalian ingin kan" Kata karuna kepada lala dan kedua gadis yang tetap menatap buku menu.
Akhirnya kedua gadis itu sadar dari lamunannya dan akhirnya memesan menu yang paling murah ya.. walaupun harganya tetap mahal 190k.
Ketika ingin memesan makan kami melihat 3 orang yang menghampiri aimi.
"Wahh coba kita lihat siapa yang ada disini anak dari orang licik yang kabur dengan semua uang yang dipinjamnya. Aku tidak menyangka kau akan sekolah disini".
Ketika Aimi mendengar ini tubuhnya sedikit mengejang saat dia melihat orang yang paling tidak ingin ia temui.
1 tahun yang lalu ayah meinggalkan hutang dan pergi begitu saja dan ibunya sakit karena terlalu banyak bekerja untuk membayar utang yang membuat ibunya meninggal karena kelelahan, saat ini Aimi tinggal dengan sahabatnya izumi orang tua izumi juga merima Aimi tinggal bersama mereka.
Tapi karena kondisi Aimi saat ini masih sekolah dia tidak bisa membayar kembali hutangnya. Aimi tidak menyangka dia bertemu anak dari orang yang meminjamkannya uang saat ini.
Dia adalah Eriki generasi ke2 kaya, yang saat ini menduduki tahun 3 sekolahnya.
"Apa maksudmu?" kata karuna saat melihat ekspresi takut di wajah Aimi dan mengalihkan pandangannya ke Eriki.
"Apa maksudku? Ayah dia meminjam banyak uang dan melarikan diri entah tau kemana dan saat ini hanya dia yang tersis. Bagaimanan kau akan membayar hutang?". Katanya kepada karuna dan mengalingkan pandangganya ke aimi.
"Aku aku akan membayarnya beri aku waktu." Kata aimi
"bagaimana kau akan membayar utang sebanyak itu, Begini saja bagaiman kau akan menjadi pacar ku dan akan mengabiskan malam bersama ku? Lagi pula tubuhmu bagus dan kau cantik, Aku akan bilang kepada ayahku bahwa hutangnya lunas bagaimana?." Kata Eriki dengan wajah mesum saat dia melihat dada Aimi.
Karuna dan Lala tau bagaimana orang yang bernama Eriki itu dia adalah bajingan yang bermain dengan banyak gadis di sekolah itu
Ketika Aimi mendengar apa yang dikatakan Eriki, Aimi tidak bisa tidak takut bagaimana dia bisa melakukan itu terlebih lagi dia tau eriki hanya mengincar tubuhnya.
"Tidak aku tidak mau menjadi pacarmu"
Kata Aimi putus asa
"Atau kau ingin aku mengambil sahabatmu? Sebagai bayarannya," Kata eriki dengan mengancam Airi.
izumi yang mendengar apa yang dikatakan eriki tidak bisa tidak berkeringat dingin dan bersembunyi di belakang Airi
Aimi menegang mendengar Eriki mengancam untuk mengambil sahabatnya dia tidak mau sahabatnya di hancurkan olehnya, tapi dia juga tidak mau dia diambil sama bajingan ini.
Aimi tidak punya pilihan ia mengertakan giginya ingin meyetujui Eriki, tapi ketika ia ingin menyetujui Eriki ia mendengar suara penyelamat.
"Lepasakan dia aku yang akan membayar utangnya"
karuna melihat wanita yang tidak berdaya dia tidak bisa tinggal diam dan dia berkata.
"Heh siapa kamu? Apa kau bisa membayar hutangnya?"
"Berapa banyak yang dia punya?"
"Hei dengar dia memilki hutang sebanyak 500 juta, bagai mana kau akan membayarnya"
Tak banyak bicara karuna mengeluarkan hp nya "berikan rekeningmu aku akan transfer uangnya"
Ketika lala mendengar ini Lala membuka matanya dengan lebar tidak percaya apa yang dikatakan karuna termasuk dua gadis tahun pertama sekolah itu.