Chereads / Daily Attendance System / Chapter 7 - 07. Supercar Baru

Chapter 7 - 07. Supercar Baru

Setelah membeli hanphone, beberapa pakayan untuk sona dan makan malam di restoran akhirnya karuna dan temannya memutuskan untuk pulang.

...

Sesampainya dirumah karuna dan lala duduk di ruang tamu menonton tv dan lala meringkuk di saping karuna.

"Hei karuna dari mana kau mendapatkan uang itu" kata lala

"Ehh... ya aku memenangkan loter" karuan hampir saja lupa kalau hari ini dia mengeluarkan banyak uang dan lala mengetahuinya. Dan dia menjawab dengan acak

"Benarkah?" Kata lala dengan semangat, tapi dia masih ragu dengan jawaban karuna. Dan dia menatap karuna dengan pandangan sinis

"Ya sebenarnya aku masih punya banyak rahasia tapi untuk saat ini kau bisa menganggapnya seperti itu" karuna tidak ingin membohongi lala lagi jadi dia berkata seperti itu.

"Ya aku tidak akan menyanyai itu, tapi apa itu kau dapat dari uang hitam?"

"Tidak-tidak ini hasilku sendiri"

"Ouh ya sudah untuk saat ini aku menpercayaimu, tapi jika waktunya sudah tepat kau harus memberitahuku".

"Ya pasti akan ku beritahu la.."

Mereka mengobrol dengan banyak topik sabil menonton tv hingga mereka kembali ke kamar masing-masing. Awalnya karuna ingin tidur dengan lala tapi dia tidak ingin lala mengangap dirinya cabul besar karena hanya mementingkan napsu.

...

Keesokan harinya karuna tidak dibangunkan lala karena hari ini hari sabtu dan sekolah libur, dia bermalas-malasan dirumah

Satu hari berlalu

Karun dibangunkan oleh lala karena hari ini orang tua mereka akan pulang lebih cepat dari yang mereka bayangkan. Tak lupa mendapatkan ciuman hangat dari lala♡

Kemarin dia mengambil absen harian  sistem dan mendapatkan uang 500 jt dan saldo saat ini mencapai Rp. 609.654.289 di rekeningnya

"Sungguh mimpi" kata karuna.

"Sistem ambil absen harian"

[Memuat sistem! Selamat kepada tuan rumah mendapatkan paket hadiah]

[Apakah tuan rumah ingin membuka paket hadiah?]

"Ya buka"

[Selamat kepada tuan rumah karena mendapatkan Lamborghini Veneno Roadster]

"persetan dengan sistem bukannya ini lamborghini edisi terbatas yang hanya di produksi 9 buah di seluruh dunia" kata karuna membuka matanya dengan lebar, karuna juga tau sedikit tentang mobil.

Benar saja karuna melihat antar muka sistem dan ada deskripsi tentang mobil.

Lamborghini Veneno Roadster disebut sebagai hypercar edisi terbatas, Veneno Roadster hanya diproduksi sebanyak 9 unit di seluruh dunia. Dilengkapi dengan mesin V12 6.5 liter, Veneno Roadster mampu melesat dari 0-100 km/jam dengan waktu 2,8 detik. Untuk top speednya sendiri, supercar ini mampu menembus kecepatan 355 km/jam.

Karuna langsung mengambil hp dan mencari harga tentang mobil itu.

Ketika karuna melihat hp karuna tidak bisa tidak kaget dengan apa yang dilihatnya.

Lamborghini Veneno dilepas ke pasaran dengan harga USD 5,3 juta atau setara Rp 64,7 miliar.

Karuna tidak bisa berkata-kata lagi dia terlalu bangga dengan sistem

Mengabaikan sistem karuna Bangun dari ranjang merapihkan diri dan menganti pakaian,

Karuna dan lala menggunakan taxi untuk menjemput orang tua mereka di bandara.

Sesampainya dibandara karuna menunggu orang tua karena pesawat mendarat pukul 10, tak lama karuna dan lala melihat orang tuanya.

"Ayah ibu.." kata lala dan menghampiri orang tua itu.

"Apa kalian membawa oleh-oleh?" Kata karuna

"Tentu saja ayo kita kembali" kata ayah

Mereka memesan taksi untuk pulang kerumah, ketika ingin menghampiri taksi karuna mendengar hp nya berbunyi. Menjauh dengan mereka dan mengangkat telepon.

"Selamat siang apa ini tuan karuna?" Kata orang di ujung telepon.Terdengar seperti pria tua yang bersemangat.

"Iya ini dengan saya sendiri"

"Oh tuan karuna maaf mobil anda sudah sampai di kota J mobil tuan mau dikirim kemana?"

"Mobil...." karuna berpikir tentang mobil? Dan dia teringat mobil yang didapatkan sistem pagi ini.

"Iya tuan Lamborghini Veneno Roadster anda baru saja mendarat di kota J"

Selama berapa saat karuna tidak menjawab telepon dan berpikir untuk penempatan mobil, dirumahnya tidak mungkin nanti ornag tua mereka akan menyakan banyak pertanyaan, dan dia teringat tentang real estate Alamanda di pusat kota.

"Tuan apa kau masih disana?" Kata pria tua di ujung telepon

"Ah iya, untuk pengirimannya tolong kirim ke hotel alamanda di pusat kota" kata karuna.

"Ok akan saya kirim kesana, diperkirakan akan sampai pada sore hari"

"Iya terimakasih" menghelanapas karuna melihat jam menunjukan pukul 10.30. Dan karuna kembali ke pada orang tua dan lala.

"Maaf ibu ayah aku ada urusan dengan temanku jadi kau tidak bisa mengantar kalian pulang" kata karuna

"Oh ya sudah tidak apa masih ada lala yang menemani kami " kata ibu

"Kemana kau karuna?" Kata lala.

"Ada urusan nanti akan ku jelaskan di rumah"

"Yasudah jangan pulang larut" kata lala.

Orang tua memperhatikan tingkah mereka seperti mereka semakin dekat walau pun mereka dekat seperti biasanya mereka masih merasakan ada yang berbeda.

Berpisah dengan mereka karuna memesan taksi dan menuju Alamanda.

Di dalam mobil karuna menelpon petugas properti yang mengurus Alamandanya karena dia pertama kali kesana.

"Halo apakah ini pak fikri?"

"Iya dengan saya ada yang bisa saya bantu?"

"ya ini saya karuna saya akan pergi alamanda sekarang".

"Oh tuan karuna... ok saya akan menunggu anda di lobi"

Tak lama akhirnya taksi sampai di Alamanda

Memasuki lobi karuna melihat pak fikri menunggunya, karuna tau pak fikri karena sudah ada di desktipsi antar muka sistem saat ia melihat di mobil tadi.

Karuna mendekatinya dan menyapa.

"Selamat siang pak, apakah anda pak fikri" kata karuna mengulurkan tangannya.

Ketika pak fikri melihat karuna dia kaget tidak tau bahwa karuna masih semuda ini yang di bayangkan pria dewasa dengan penampilan profesional karena dia adalah pemilik real estate Alamanda  tingkat atas. Tapi dia langsung membubarkan pikiranya dan menjawab dengan profesional.

"Iya ini saya fikri apakah anda tuan karuna" katanya dengan sopan karena siapapun yang memiliki real estate tingkat atas pasti bukan orang bisa, dan latar belakang keluarganya bukan orang yang bisa ia singgung.

Setelah memperkenalkan diri dengan singkat karuna di antar ke ruang tunggu tamu untuk melalukan pembayaran properti Apartment beserta fasilitas yang ada, pemayaran untuk pertahunnya mencapai 50 juta termasuk spa, gym dan lain-lain.

Karuna diantar dengan fikri ke tempatnya di lantai 48, sesampainya di sana karuna tidak bisa tidak takjub dengan fasilitas yang dia punyai.

Ketika memasuki pintu pintu terbuka dengan sendirinya.

"Iya tuan karuna properti yang anda miliki di sini adalah degan teknologi palung maju yang sudah di seting untuk mengenali anda dan juga semua kebutuhan bisa di perintahkan dengan suara."

"Hebat" kata karuna degan semangat

"Kalau ada yang tuan perlukan tuan bisa menghubingi saya, saya mohon maaf untuk mengundurkan diri karena ada hal yang harus dilakukan". Katanya dengan sopan

"Oiya.. nanti akan ada petugas pengiriman yang akan mengantar mobil, kau bisa mengagilku jika mereka sampai" kata karuna

"Iya tuan saya nanti saya hubungi anda". Menjawab karuna fikri keluar dan meningalkan karuna untuk sendiri.

Karuna melihat jam menunjukan pukul 01.

"Nyakan tv"

Begitu karuna berkata tv menyalah dengan sendirinya.

"Haha.."

Karuna terlalu bersemangat dengan teknologi yang dia miliki ini, berkeliling sebentar ternyata ruangan ini memiliki 2 lantai ruang tamu besar beserta ruang keluarga, dapur, 2 kamar, dan ruang kantor di lantai pertama dan 5 kamar di lantai 2 temasuk 1 kamar utama. setelah beberapa saat berkeliling dan  memainkan teknologi yang ada karuna merasa lapar dan memutuakan untuk memesan makan.

Menelpon fikri untuk mengatur beberapa makan dan menungu sebentar sambil menonton tv.

Tidak lama petugas mengantar makan ke ruangnya.

Karuna memakan ayam bakar beserta sup kentang dan jus jeruk. Setelah merasa kenyang karuna memainkan game ponsel untuk beberapa waktu dan karuna mendapatkan telepon dari fikri bahwa mobil nya sudah sampai ke lobi.

Menuju lobi karuna bisa melihat pak fikri dan pria paruh baya yang sedang barbincang. Dan mereka juga melihat karuna menghapiri mereka.

"tuan karuna ini perkenalkan tuan kazuma manager automobil-WNSH di kota J" kata fikri

Karuna menganguk sebagai jawaban dan bertukarsapa dengan kazuma

"Haha... ini dia tuan muda kita yang membeli Lamborghini Veneno Roadster, ahh.. maaf aku terlalu bersemangat" kata kazuma dengan mengulurkan tangannya.

"Tidak apa, bagaimana dengab mobilnya" kata karuna.

"Ya ada didalam, anak-anak keluarkan mobilnya" kata kazuma dan mengalihkan perhatian nya kepada orang yang megurus mobil.

Karuna melihat truk besar yang  mengeluarkan mobil Lamborghini Veneno Roadster hitam.

Ketika mobil Lamborghini Veneno Roadster dimeluarkan banyak yang menarik perhatian termasuk pejalan kaki di depan banyak anak muda yang mengabil foto dari kejauhan.

"Wah bukannya ini Lamborghini Veneno Roadster? Akhirnya salah satu dari 9 keajaiban mobil ini akan ada di kota j kita aku harus cepat mempostinya" kata salah satu pejalan kaki yang menegerti mobil

"Siapa pemilik mobil itu jika aku bisa menaiki racun itu aku pasti bersedia menjadi istrinya" kata gadis kepada temannya,

"Apa yang kau bicarakan, bagai mana kalau yang punya mobil adalah om om bastard apa kau masih mau?"

"Ehhh?"

Karuna melihat mobil Lamborghini Veneno Roadster hitam mendekatinya memeriksa sekeling untuk memaatikan tidak ada yang salah.

Ketika yang lain melihat karuna di dekat mobik kedua wanita itu takjub karena pemilik mobil itu terlalu muda.

"Haha..  ternyata dia generasi ke2 kaya aku akan rela menjadi istrinya" kata wanita itu

karuna menerima kunci mobil dan memasukinya, ketika memasukinya karuna ingat bahwa ia tidak bisa mengendari mobil dan diam terpaku di kursi pengemudi.

"Apa ada yang salah tuan karuna?" Karuna dibangankan dari lamunannya dengan kazuma.

"Ah tidak apa, aku hanya lupa bahwa aku tidak memiliki sim untuk supercar" kata karuna dia tidak bisa berkata bahwa ia tidak bisa mengendari mobil dia tidak bisa malu.

"Hahah... tidak apa jika kau ingin mengendari nya satu putaran"

"Tidak-tidak"

Lalu karuna dan kazuma mengikuti prosedur penerimaan mobil, dan karuna meminta untuk memindahkan mobil ke garasi bawah.

"Huff.." menghela nafas dan pulang menaiki taksi