Chereads / Za For Zo / Chapter 9 - Bagian 9

Chapter 9 - Bagian 9

"Suka?"

Kenza tidak menjawab, ia mendesah saat kedua tangan Kenzo memainkan putingnya.

"Jawab sayang!" Kenzo menggigit puting Kenza gemas.

"Ahh, Kenza suka." Kenza menjawab meski cukup sulit.

Kenzo terus memainkan kedua benda kenyal yang menjadi favoritnya setelah bagian bawah milik Kenza. Ia dengan rakus menghisap puting Kenza sampai keluar air susu didalamnya. Beberapa hari yang lalu, Kenzo membuktikan ucapannya dengan membawa Kenza ke dokter untuk suntik hormon. Dan ini kali pertama asi Kenza keluar. Ini semua berkat tangan Kenzo yang setiap malam tak pernah absen meremas kedua bukit kembar milik Kenza agar air susunya cepat keluar, semua Kenzo lakukan dengan senang hati sesuai perintah dokter.

"Enak, aku suka." Ucap Kenzo saat air susu itu menembus tenggorokannya. Sudah lama sekali ia tidak meminum susu langsung dari sumbernya.

"Sama susu yang tiap malem Kenza minum enakan mana?" Tanya Kenza menatap polos kearah Kenzo.

"Enakan ini!" Jawab Kenzo jujur.

"Kenza mau coba!"

Kenza menggeleng, tanda jika ia tidak membolehkan Kenza untuk mencobanya.

"Kenapa?" Kenzo cemberut.

"Inikan susu Kenza." Lanjutnya lirih.

"Nggak boleh ishh! Ini punya Kenza!" Kenza menutupi kedua payudaranya ketika Kenzo mencoba mendekatkan mulutnya kembali pada puting berwarna pink tersebut.

"Kenza!"

"Dengerin aku sayang, susunya ini cuma boleh aku yang minum. Nggak boleh buat yang lain."

"Kenapa cuma Kenzo yang boleh minum? Kenza pengen nyobain!"

"Terus gimana caranya kamu mau minum?"

"Nenen kamu ada disini," ucap Kenzo sambil meraba dada Kenza yang kini sudah tidak ditutupi.

"Mulut kamu ada diatas!" Diam-diam Kenzo tersenyum penuh kemenangan saat gadisnya itu terdiam tidak berkutik.

"Iya ya Kenza nggak bisa minumnya." Cengir Kenza memperlihatkan senyum polosnya.

"Inget! Cuma aku yang boleh pegang dan mainin. Ini milik aku semua." Ucap Kenzo posesif.

"Iya! Kenza ngerti kok!"

"Kenzo nenen lagi. Kenza suka!"

Tanpa membalas perkataan Kenza, Kenzo kembali menurunkan kepalanya tepat pada payudara Kenza yang makin hari terlihat makin besar. Ini semua tak lepas dari remasan tangan Kenzo.

Kenzo mulai memasukkan kembali puting Kenza yang menegang kedalam mulutnya dan mulai menghisapnya, sesekali ia menggigitnya membuat Kenza mendesah.

"Ngghh, Kenzo!" Kenza semakin tak karuan saat Kenzo menggesekkan miliknya pada vaginanya dibawah sana.

"Kenzo mau ngapain?" Kenza meremas rambut Kenzo yang masih setia minum asi.

"Issh penis Kenzo nusuk-nusuk tempat pipis Kenza."

Kenzo tidak menjawab, ia semakin mempercepat gerakannya dibawah sana. Hanya ditempel dan digesekkan begini saja rasanya sudah seenak ini, apalagi jika dimasukkan kedalam. Shit, membayangkannya saja ia sudah tegang. Dasar burung murahan!

"Kenza mau pipis."

"Nggak papa. Keluarin aja sayang!" Tangan Kenzo turun kebawah, mencari klitoris Kenza dibawah sana dan mulai menggeseknya dengan cepat yang semakin membuat Kenza tak bisa membendung sesuatu yang mendesak ingin keluar.

"Ahh, ngghh..mau pipis!"

"Bareng sayang...ahh!" Desah Kenzo diiringi dengan cairan keduanya yang menyembur keluar.

Napas Kenza terengah, rasa nikmat dan lega bercampur jadi satu.

"Makasih sayang!" Kenzo mencium bibir Kenza sekilas lalu berganti mencium kening gadisnya cukup lama sebagai ucapan terimakasih karena sudah memberikannya hal yang luar biasa. Cukup ini, ia tidak akan memanfaatkan kepolosan gadisnya lebih jauh lagi. Ia mencintai Kenza bukan karena tubuhnya, tapi karena ia memang mencintai semua yang ada pada diri Kenza.

Meski mamahnya mendukung untuknya berbuat iya-iya, tapi ia tidak akan melakukannya. Kenzo akan melakukannya saat mereka sudah menikah nanti. Walaupun ia sanksi. Toh, lihat saja nanti.

"Kenza ngompol."

"Nggak, ayo aku mandiin."

Kenza mengerutkan dahi, "Tadi Kenzo bilang nggak ada kamar mandi." Ucap Kenza merentangkan kedua tangannya.

"Aku boong!" Jawab Kenzo tanpa beban.

Melampiaskan rasa kesalnya, Kenza dengan kekuatan penuh menggigit bahu Kenzo. Namun hal itu tidak membuat Kenzo kesakitan melainkan keenakan. Terbukti adik kecilnya ikutan tegang dibawah sana.

"Ihh, penis Kenzo nusuk-nusuk."

"Hehhh lambemu!"

_______

TBC