Didalam kamar pengantinnya Syauqi dan Shania sedang berbaring diatas ranjang.
Wajah mereka saling berhadapan beradu pandang,pandangan saling mendambakan.
Syauqi menahan kedua sikunya pada sisi kepala Shania,jarak bibir mereka begitu dekat,Syauqi segera mencium bibir Shania dengan lembut dan mesra.
"Persiapkanlah dirimu,sayangku.....!" bisik
Syauqi dengan suaranya yang sexy.
Shania hanya menganggukkan kepalanya tanpa bersuara,dirinya menahan debaran debaran dalam jatungnya yang semakin kencang dan tidak lagi beraturan.Syauqi tersenyum senang mendapatkan sinyal dari istrinya yang masih belia tersebut.
Syauqi mengecupi bibir Shania berulang kali,melumatnya dengan rakus bibir sexy dan ranum Shania yang menjadi candu bagi dirinya.Lalu Shania membalas ciuman Syauqi,bibir mereka saling bertautan dan saling memagut dengan gairah cinta yang yang menggelora.Mereka saling bertukar saliva,berselancar memainkan lidahnya.
Ciuman Syauqi yang menggairahkan makin lama semakin dalam dan menurun hingga ke leher jenjang milik Shania,Syauqi sudah tidak dapat menahan hasratnya,juniornya
mulai mengeras dan berteriak meminta diperhatikan lebih.Syauqi melucuti pakaian istrinya,matanya menatap tajam ketubuh indah Shania yang polos tanpa ada sehelai benang pun yang melekat ditubuhnya.
Kemudian Syauqi melepaskan pakaiannya sendiri dan melemparkannya kesembarang tempat.Syauqi menjelajahi seluruh tubuh Shania dengan sentuhan lembut bibirnya dengan gairah cinta yang bergelora dan membuat tubuh Shania menggelinjang hebat.Syauqi dan Shania tenggelam dalam alunan cinta yang membuncah,desahan demi desahan dan erangan manja dari bibir Shania telah berpadu menjadi satu simponi indah yang bergema menghiasi suasana kamar pengantin dimalam itu.
Mereka menghabiskan malam hari dengan penyatuan tubuh dan cinta yang membara,
merasakan kenikmatan surga duniawi yang amat dahsyat dan membuat tubuh mereka tergolek lemas.Wajah sendu Shania tampak sedikit meringis,tetapi Syauqi yakin sekali kalau ringisan Shania adalah ringisan dari sebuah rasa kenikmatan.Entah berapa kali mereka melakukannya,hingga pagi datang menjelang.Syauqi mendekap tubuh Shania yang masih polos tanpa sepotong pakaian,
lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh Shania dan tubuhnya.Kedua pengantin itu tidur terlelap dengan sangat nyenyaknya saling berpelukan,terbuai kedalam mimpi yang indah bersama sama.
Esok harinya Shania bangun kesiangan,dia merasakan seluruh tubuhnya hancur luluh.
Seluruh bagian inti dari kewanitaannya terasa perih dan berkedutan seolah olah masih tersisa milik Syauqi yang menancap didalam liang kenikmatan.Shania bergegas menuju kekamar mandi dengan terhuyung,
Syauqi yang baru saja bangun dan melihat Shania yang berjalan tertatih tatih segera membobong tubuh ramping istrinya dan membawanya masuk ke kamar mandi.
"Sayang,kenapa tidak membangunkan aku saja?Maafkan aku ya,gara gara aku kamu menjadi kesakitan begini"Ucap Syauqi
"Tidak mengapa kak....nanti juga sembuh sendiri"sahut Shania sambil melingkarkan tangannya dileher Syauqi dengan manja.
"Jadi tidak kapok nih!berarti kita akan bermain lagi setelah ini?"gurau Syauqi.
Shania tersipu malu,mendengar gurauan dari suaminya itu,pipiya merona merah.
"Kakak mesum deh"sergah Shania cepat.
"Halal sayang....!boleh kan kalau mesum sama istri sendiri?"balas Syauqi dengan penuh percaya diri.
"weeww....!!!"Shania menjulurkan lidahnya menggemaskan,membuat Syauqi semakin mabuk kelimpungan dan membangkitkan kembali junior kecilnya.Akan tetapi Syauqi sadar kalau mereka belum melaksanakan sholat subuh,dengan susah payah pemuda itu menahan dirinya agar tidak menggauli Shania didalam kamar mandi.
Waktu sudah menunjukkan pukul lima lebih tiga puluh menit,mereka pun mandi dengan cepat dan berganti pakaian,lantas mereka melaksanakan sholat subuh bersama.Usai sholat subuh dan berdoa,Syauqi membaca AlQur'an dengan suaranya yang sangat merdu,Shania terkesima mendengar suara suaminya melantunkan ayat suci Alqur'an yang dibacakannya dengan sangat merdu.
Untuk pertama kalinya Shania mendengar dan melihat suaminya membaca AlQur'an dengan baik dan fashih,hatinya bergetar dan dari sudut mata hitamnya berlinangan butiran airmata.
Shania tidak pernah menyangka jikalau dia mendapatkan suami yang pandai membaca AlQur'an,itu adalah impiannya sejak masih kecil.Shania berharap kelak suaminya akan mengajarinya bacaan yang lebih baik dari AlQur'an tersebut.Bu Halimah tak pernah bercerita kepada Shania tentang Syauqi sebelumnya,bahwa Syauqi pernah menjadi juara satu MTQ tingkat Nasional sewaktu dia bersekolah di Sekolah Menengah Atas.
Yang diketahui oleh Shania adalah Syauqi lulusan dari salah satu pesantren terbaik di Jakarta.
"Sayangku....ada apa denganmu?"Syauqi
bertanya kepada istrinya dengan heran, melihat Shania menghapus air matanya sendiri.Syauqi khawatir Shania teringat akan almarhumah ibunya lagi.
"Aku terharu mendengarkan suara kakak" jawab Shania cepat sambil sesenggukan.
"Ohhh kirain...."Syauqi menggantung kata katanya sengaja menggoda Shania,tidak melanjutkan kalimatnya lagi.
"Kirain...apa kak?"Shania balik bertanya.
"Kirain kamu marah,menunggu kelamaan."
goda Syauqi sambil mengedipkan matanya.
"Memangnya kita mau pergi kemana kak?"
Shania bertanya lagi dengan lugunya.
Syauqi tidak menjawab pertanyaan Shania
akan tetapi pemuda tampan itu langsung melumat bibirnya dengan sangat rakus, lalu menggendong Shania dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang dengan berhati hati.
Shania berpasrah diri ketika jemari lembut Syauqi mulai mengabsen setiap inchi lekuk tubuh indah Shania tanpa mau melepaskan ciuman bibirnya.Syauqi sangat mengagumi kecantikan alami yang dimiliki oleh Shania,
meskipun tanpa riasan.Bibir Shania yang ranum dan rasa manisnya itu benar benar sangat menggoda hasrat dalam dirinya,
dan membuat kejantanan Syauqi meronta. Shania terbakar gairah,gadis itu meracau dan mendesah lalu Shania membenamkan kepala suaminya lebih dalam menyesapi kedua gunung kembar Shania yang masih mengkal seperti buah pepaya.
Pergumulan sepasang pengantin baru itu semakin lama semakin panas,keringat pun jatuh bercucuran melebur menjadi satu.
Rintihan dan erangan manja dari Shania terdengar seperti sebuah nyanyian elegi dipagi hari menggema ditelinga Syauqi.
Rintihan manja Shania terdengar oleh ibu Halimah yang akan mengetuk pintu kamar
Shania,bu Halimah mengurungkan niatnya untuk berpamitan pada Shania dan Syauqi.
Ibu Halimah tersenyum penuh makna,lebih baik dia menunggu aktivitas panas mereka saja,dan tidak ingin mengganggu mereka.
Setelah menyelesaikan olahraga pagi yang sangat menguras banyak tenaga,Syauqi
merebahkan dirinya diatas ranjang dan membiarkan Shania berbaring disamping
dirinya,Syauqi tidak membolehkan Shania beranjak dari pembaringannya.Lalu Syauqi menutupi tubuh istrinya dengan selimut dan mengecup mesra keningnya, kedua mata Shania terpejam meresapi kecupan lembut dari suaminya itu.
"Terimakasih sayangku...."ucap Syauqi
"Sama sama kak...."balas Shania lirih
"Beristirahatlah sayangku...kamu pasti kelelahan!"tegas Syauqi kepada istrinya sambil menuju kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.Syauqi sudah dua kali mandi sepagi ini,sepertinya pemuda gagah dan perkasa itu akan mandi berulang kali dan akan menghabiskan waktunya hanya berdiam diri dirumah saja dengan Shania.
○○☆○○
Haiiii.....
Selamat sore para pembaca Webnovel.....
Jangan lupa baca karya pertamaku ini ya?Kritik dan saran yang membangun selalu saya tunggu ya,dan jangan lupa kasih batu kuasanya agar penulis semakin semangat dalam berkarya...
Salam Cinta
Azzahra071