Suara adzan subuh dan kukuruyuk bunyi suara ayam jantan itu saling bersahutan,
memecah kesunyian dan menembus hingga keliang telinga Shania.Gadis itu terbangun dan mulai menggeliatkan tubuhnya sambil merentangkan tangan kekanan dan kekiri,
matanya terbelalak kaget melihat ada pria asing yang sedang tertidur disampingnya.
Hampir saja Shania berteriak,akan tetapi dia menyadari kalau dirinya telah menikah dengan pemuda tampan itu.Shania masih ingat semalam dia sedang duduk berdua di sofa dengan suaminya,dan tertidur dalam pelukan Syauqi yang telah memindahkan tubuhnya ke tempat tidur.
Shania segera beranjak turun dari tempat tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi,
setelah selesai mandi dan mengambil air wudhu,Shania membangunkan suaminya untuk menunaikan sholat subuh bersama.
"Kak....maafkan aku ya,semalam aku ketiduran!"ucap Shania dengan rona wajah yang memerah.
"Tidak mengapa sayangku.....!"ucap Syauqi lembut sambil menatap wajah istrinya.
"Mari kita sholat dulu!"lanjut Syaqi.
Mereka berdua pun melaksanakan sholat subuh dengan khusu'nya,setelah itu Syauqi membaca doa memohon kepada Allah agar mendapatkan kehidupan yang berkah,rezki yang berlimpah,dan menjadikan rumah tangganya rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah dambaan bagi setiap umat manusia.Shania mencium punggung tangan suaminya dengan takzim,kemudian Syauqi melakukan hal yang sama.Pemuda itu mencium punggung tangan istrinya dan mencium kening Shania dengan mesra dan sepenuh asa.
"Subhanallah,kamu sangat cantik sayang!"
Syauqi memuji istrinya dan memandang wajah Shania yang bening dengan takjub.
Syauqi mengangkat tubuh Shania lalu dia merebahkannya diatas tempat tidur dan mulai membuka satu persatu pakaian yang dikenakan Shania,Gadis itu hanya pasrah dan membiarkan tangan Syauqi bergerilya menyusuri setiap lekuk tubuh Shania yang mulus dan merasakan kulit lembut istrinya.
Syauqi terdiam dan kembali memandang wajah Shania,lalu mendekatkan wajahnya kepada wajah Shania dan mengecup kening Shania,beberapa detik kemudian ciuman Syauqi pun berpindah tempat,dari kening turun kepipi yang mulai kemerahan,lantas merambah pada bibir mungil Shania yang manis bagaikan madu.Beberapa kali Syauqi mengecupi bibir merah delima milik Shania, dirinya sangat menikmati ciuman pertama kalinya dengan gadis pujaan hatinya itu.
Jantung Shania berdetak dengan kencang,
tubuhnya gemetar dan jemari tangannya berkeringat dingin.Ini merupakan ciuman pertama Shania,masing masing diantara mereka memang belum pernah berciuman.
Syauqi memperdalam ciuman dibibirnya dengan intens,lidahnya mulai menari nari memasuki rongga mulut Shania.Sementara tangan kanannya mulai menjelajahi tubuh indah Shania,gadis itu belum berani untuk membalas ciuman dari bibir suaminya yang semakin lama semakin panas membara.
Bibir Shania berkedut dan terasa tebal,
dihujani oleh ciuman yang bertubi tubi dari suaminya.
"Sayangku...bolehkah aku menjamahmu?" Syauqi berbisik lirih ditelinga istrinya itu,
hasratnya mulai menggebu dan tidak bisa dihindari lagi,Syauqi sangat ingin berbaur meleburkan dirinya menjadi satu dengan tubuh Shania dan memiliki gadis yang ayu itu seutuhnya.
"Emmm....mmm....terserah kakak saja!"
jawab Shania sambil mengerjapkan kedua bola matanya yang indah bagaikan kerlip bintang kejora,sentuhan lembut Syauqi meluluh lantahkan gelora dalam jiwanya.
"Bismillah,Allahumma jannibnassyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa....
Dengan menyebut namaMu,Yaa Allah... jauhkanlah kami dari (gangguan) syetan dan jauhkanlah syetan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami"
Setelah membacakan doa tersebut,syauqi segera beraksi dan mengeksplorasi tubuh istrinya dengan sepenuh jiwa dan raganya. Shania mulai menikmati sentuhan mesra dari suaminya itu,meskipun masih sedikit malu malu dan bersikap kaku tetapi Shania
sangat merindukan sentuhan hangat akan cinta dari Syauqi seorang.
Hujan diluar sangat lebat dan rasa dingin yang menyeruak menusuk hingga kedalam tulang sumsum,diringi dengan suara isak tangisan dan rintihan manja yang keluar dari bibir mungil Shania.Syauqi mendekap erat tubuh istrinya dengan penuh cinta dan kasih sayang,kesucian Shania memberi sejuta rasa bahagia dalam dirinya.Shania bagaikan sekuntum bunga mawar yang sedang mekar merekah,bau keharumannya semerbak mewangi memabukkan diri tapi menentramkan sanubari.
Syauqi melakukan pelepasannya beberapa kali,menembus batas impian dan harapan, memberikan kepuasan lahir dan bathin untuk dirinya dan juga istrinya yang amat didambakannya.Suara rintihan,desahan dan erangan antara kedua insan itu saling bersahutan dan menghangatkan kamar pengantin mereka yang kini menjadi saksi abadi dari cinta mereka berdua.Merekapun terlelap kembali dengan tubuh yang masih menyatu setelah pergumulan panjang dan sangat melelahkan.
Sementara itu diluar rumah pak Amir,para pekerja sedang membongkar tenda dan panggung,sedangkan para kerabat lainnya bahu membahu membersihkan pekarangan rumah dengan sangat kompak.Walaupun hujan gerimis,mereka tetap bersemangat menyelesaikan pekerjaan mereka masing masing.Ibu Halimah dan Shakila pun masih sibuk didapur menyiapkan masakan untuk makan siang bersama keluarga pak Amir.
Sampai waktu menunjukkan pukul sebelas siang,Shania dan Syauqi masih mengurung diri didalam kamar pengantinnya.Tak ada seorangpun yang berani mengusik ataupun membangunkan sepasang pengantin baru tersebut termasuk bu Halimah yang biasa sibuk mondar mandir ke kamar Shania.Bu Halimah sengaja membiarkan sepasang pengantin baru itu saling berduaan dan memadu cinta dan kasih sayang diantara mereka berdua.
Shania membuka matanya perlahan lahan, dan berusaha bangun dari tempat tidur.
Tetapi dia merasakan perih pada bagian inti kewanitaannya,Shania tidak mampu berdiri dan kembali duduk ditepi ranjang.
Syauqi yang baru saja membuka matanya melihat wajah Shania yang agak meringis seperti menahan rasa sakit.Syauqi duduk disamping Shania lalu dia memeluk erat istrinya
"Maafkan aku sayang.....kalau perlakuanku
agak kasar"ucap Syauqi lembut.
"Tidak kak...."sahut Shania menggelengkan
kepalanya sambil tersenyum manis kepada suaminya.
"Ayo sayang kita mandi dulu,sudah siang!"
ajak Syauqi yang langsung membopong tubuh telanjang Shania dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.
"Awww..." teriak Shania pelan tapi manja.
"Kenapa sayang?"goda Syauqi
"Tolong lepaskan aku kak....!"
"Ada apa?"tanya Syauqi lagi
"Aku malu...."jawab Shania tersipu
"Kenapa...?aku sudah melihat semuanya, Shania sayangku...." ucap Syauqi
Kemudian mereka mandi berdua dengan sangat mesranya,Syauqi mulai menyabuni seluruh tubuh Shania dengan sangat hati hati.Seolah olah Shania itu adalah seorang anak kecil yang sedang dirawatnya.Ada kehangatan yang menyelimuti perasaan Shania tatkala Syauqi membilas tubuhnya dengan penuh kasih sayang,lantas Syauqi membalut tubuh Shania dengan handuk.
Hati Shania dibuat meleleh oleh perlakuan manis suaminya yang sangat baik hati itu.
Setelah keduanya sudah memakai pakaian dengan rapi,Shania mengajak suaminya keluar menuju meja makan yang berada didekat dapur.Semua hidangan lauk pauk disajikan dengan baik oleh ibu Halimah dan Shakila,selagi masih hangat.Perut Shania sudah mulai berbunyi keroncongan,begitu pula dengan Syauqi yang sudah merasakan lapar sejak bangun tidur tadi. Shania mulai mengisi sepiring nasi dengan beberapa lauk pauknya untuk Syauqi.Kemudian dia mengisi piring untuk dirinya sendiri,namun Syauqi mencegahnya.Syauqi hanya ingin makan sepiring berdua dengan istrinya itu,
akhirnya mereka berdua saling menyuapi secara bergantian dengan mesra.
○○☆○○