" gua udah biasa kaya gini, dulu sebelum gua pindah ke sekolah ini, gua sering bolos, telat, dan ya tentunya sering dihukum seperti ini.." jelas jihan
Surya mengangguk menandakan mengerti yang di ucapkan jihan.
" lu gak Laper,, pesen makanan sana biar gua yang bayar." tawar surya.
Jihan hanya melihat ke arah surya yang sedang minum.
" apa.?" tanya surya.
Jihan menggelengkan kepalanya lalu kembali minum. Selesai minum ia menyodorkan tangannya kearah surya. " mana uangnya. " ia meminta uang untuk membeli makanan.
Jihan tidak menolak tawaran surya karena dulu ia sering nongkrong dengan teman lelakinya dan banyak dari dia selalu mentraktirnya.
Surya yang melihat tingkah jihan langsung mengodok kantong sakunya untuk mengambil dompet, ia mengeluarkan selembar uang yang berwarna merah dan memberikannya kepada jihan. " gua sekalian beliin baso ya,, Laper.. Dan kembalian nya ambil aja. "
Jihan mengambil uang itu dan dengan santai meninggalkan surya menuju tempat jualan baso.
Surya menunggu sambil memainkan ponselnya.
Tak lama jihan datang dengan 2 mangkuk basonya yang di ikuti mbak-mbak yang membantu membawakan minuman milik mereka berdua.
" terimakasih mbak" ucap jihan.
" sama-sama non. " mbak itu lalu pergi
Surya menyimpan ponselnya dan mulai menyantap basonya, jihan yang melihat hal itu merasa kalau surya terlihat berbeda,, kini ia banyak bicara dan gaya makannya sama sekali berbeda,, ia berpikir bahwa apakah ini sikap aslinya.. Tapi ia tidak memperdulikannya lagi dan kembali menyantap basonya.