"Ini buku yang bagus untuk refrensi." Rifan mengambil sebuah buku dan memberikannya kepada Diah.
Diah menatap buku yang di pilih Rifan dengan dahi berkerut karena tidak menyangkan ia akan memilih buku yang benar. Dia kira Rifan akan mempermainkannya dan tidak melakukan kegiatan ekstra sebagaimana mestinya. Dia tidak memiliki banyak harapan terhadapnya, dia hanya ingin agar Rifan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk 'menggertaknya' di ruangan sepi.
Penjaga perpustakaan sudah pergi sejak tadi dan tentu saja pintu terkunci, tetapi dia sangat terkejut saat Rifan dengan santai mengeluarkan sebuah kunci dan membuka perpustakaan ini. Bagaimana bisa Rifan mendapatkan kunci cadangan? Apakah dia merampoknya dari kepala sekolah?
Tebakan Diah hampir benar tapi sangat meleset. Memang kepala sekolah yang memberikan kunci tersebut kepada Rifan agar dia bisa mengakses seluruh ruangan dengan bebas. Lagipula ini adalah sekolah miliknya, jadi dia memang berhak memiliki kunci cadangan.