Seperti biasa setelah Diah turun dari lantai 5, ia melihat Rifan yang sudah menunggunya sambil membawa tas bekal. Bu Lia tidak menatap tajamnya lagi karena lelah memperingati Rifan, selama dia tidak masuk ke dalam asrama perempuan, Bu Lia akan menutup mata. Jadi Rifan hanya bisa menunggu di bangku taman sampai Diah muncul.
Diah menyalakan ponselnya dan bernafas lega setelah melihat poin pelanggarannya berkurang, kemarin Pak Eko telah menjanjikannya bahwa jika dia sungguh-sungguh dalam berlatih maka ia akan memberikan poin kontribusi yang akan membantu mengurangi poin pelanggarannya. Pak Eko juga bilang jika dia berhasil memenangkan lomba maka ia akan menghapus seluruh poin pelanggarannya dan ditambahkan dengan reward dari sekolah.