"Selamat datang di Restoran Analine." Seorang pelayan berseragam rapi menyambut Rifan dengan ramah.
"Ruangan atas nama Reynaldi." Sebelum datang ke sini, Rifan telah meminta Reynaldi untuk memesang ruangan dulu sebab ini adalah restroran eksklusif.
"Tunggu sebentar tuan." Pelayan tersebut berjalan menuju meja resepsionis untuk mengecek daftar tamu yang sudah memesan ruangan.
"Silakan tuan ikut saya." Setelah mengetahui ruangan yang di pesan, pelayan tersebut mengantarkannya ke lantai tiga.
Rifan berjalan dengan tenang mengikuti pelayan tersebut dan sesekali melirik desain interior restoran. Ia mengerutkan dahinya saat melihat warna emas dimana-mana seolah-olah restoran ini di lapisi oleh emas asli, ia mencibir Reynaldi yang memilih restoran seperti ini untuk tempat pertemuan mereka, seleranya sangat buruk.
"Ini adalah ruangan anda Tuan." Pelayan tersebut membukakan pintu untuk Rifan.