"Kalau begitu ayo kita menikah!"
Tubuh Diah membeku dan menatap Rifan tidak percaya, ia merasa ada yang salah dengan pendengarannya karena tiba-tiba Rifan mengatakan mengajaknya menikah. Apa yang salah dengan dirinya hingga ia berhalusinasi seperti itu?
"Ah?"
"Bukan apa-apa, kamu pasti salah dengar." Rifan menepuk kepala Diah dan berjalan untuk mendorong troli.
Ia meruntuki dirinya sendiri karena bersikan ceroboh untuk melamar Diah, ia seharusnya paham dengan keadaannya sekarang dia tidak bisa memasukkan Diah ke dalam hidupnya. Ia hanya akan membawanya ke dalam bahaya jika Diah berada di sisinya, sebelum ia berhasil menggulingkan 'mereka' ia harus menahan keinginan pribadinya.