Bau disenfektan yang khas dari rumah sakit membuat dahi Rifan berkerut, ia mengerjapkan matanya namun segera menutupnya kembali karena cahaya lampu yang menyilaukan. Ia mengerang saat mencoba menggerakan tubuhnya, ia merasa sakit terutama pada bagian perutnya.
Merasakan pergerakan di dekatnya membuat Diah terbangun, ia melihat dahi Rifan berkerut dan terdengar erangan dari mulutnya. Rasa kantuknya segera menghilang dan melupakan rasa sakit tubuhnya karena tidur dalam posisi duduk, yang ia pedulikan sekarang hanyalah Rifan karena ia sangat khawatir dengan keadaannya.
"Rifan," panggil Diah.
Mendengar suara familiar yang memanggilnya, Rifan segera membuka mata dan melihat Diah, hatinya terasa sakit karena telah membuat Diah khawatir terhadapnya. "Diah," balasnya lemah.
"Bagaimana dengan keadaanmu? Apakah ada yang sakit?" Diah mengulurkan tangannya dan menyentuh dahi Rifan, ia bernafas lega karena panasnya sudah turun sebab kemarin tubuhnya sangat panas hingga membuatnya ketakutan.