Chapter 6 - Pergi

Min Yu menyipitkan matanya. Melihat Huo Yao sengaja meletakkan kopernya di hadapannya, kemungkinan besar sudah bisa menebak maksud dari sikapnya ini. Akan tetapi, ia masih perlu memastikannya, "Kamu ingin aku mengantarmu ke mana?"

Huo Yao mengangkat alisnya yang indah dan memberikan jempol kepada Min Yu dengan gerakan yang sangat keren, "Stasiun kereta api."

Kota ini walaupun tidak besar, tetapi posisinya lumayan bagus. Terutama karena adanya sebuah stasiun kereta api kecil yang mampu menghubungkan ke beberapa tempat di daerah sekitarnya. 

Sayangnya, ayah dan ibu kandungnya juga menginformasikan bahwa perjalanan kereta api tidak bisa langsung sampai ke rumah mereka. Jadi di tengah-tengah perjalanan, Huo Yao harus berpindah ke kereta lain untuk sampai ke tempat orang tua kandungnya.

Min Yu mendengarnya, ekspresi wajahnya berubah dan menatapnya dengan tatapan yang aneh, "Hanya dengan ini?"

"Betul." Hou Yao menganggukkan kepala dan melihat ekspresi wajah yang kacau itu. Ia pun berkata lagi, "Tetapi kalau kamu merasa cara membalas budi ini terlalu gampang, jangan khawatir…." 

"Ah, kamu bisa mengantarkan aku ke bandara di dalam kota juga boleh. Dengan hubungan kita sebagai tetangga, seharusnya sudah tidak ada kesempatan untuk bertemu denganku lagi." Tambah Huo Yao.

Kalau pergi ke stasiun kereta api, mereka hanya memerlukan waktu sekitar dua puluh menit saja untuk sampai ke sana. Namun untuk pergi ke bandara dalam kota, maka paling tidak memerlukan waktu tempuh sekitar tiga sampai empat jam.

Di bawah topi lidah bebek itu, ekspresi wajah Min Yu berubah menjadi rumit. Wajahnya yang biasanya sangat tenang itu, bahkan sudah tidak setenang biasanya.

Min Yu sedang memikirkan apakah dia perlu memberitahukan latar belakangnya yang sebenarnya kepada gadis bodoh ini. Kalau tidak, mungkin gadis ini juga tidak akan mengetahui bahwa dirinya akan kehilangan kesempatan untuk bermain dengan anak orang kaya.

******

Setelah 4 jam, mereka sampai ke bandara di dalam kota.

Huo Yao turun dari mobil dan langsung menuju bagasi mobil untuk mengambil koper miliknya. Ia berpikir selama beberapa detik dan berjalan ke depan untuk mengetuk kaca jendela mobil.

Dengan cepat, kaca jendela perlahan diturunkan dan Min Yu menatap Huo Yao. Gadis itu dengan heran mengangkat alisnya.

Huo Yao mengambil sebuah botol kaca kecil yang tidak tertulis apa-apa dari dalam tasnya dan mengatakan, "Ini aku berikan padamu, semoga kedepannya tidak bertemu denganmu."

Setelah selesai mengatakannya, Huo Yao melempar botol kaca kecil itu ke dalam mobil dan tidak menunggu ucapan balasan dari Min Yu. Ia segera menarik kopernya dan pergi.

Min Yu mengambil botol kaca kecil yang dilempar ke samping kotaknya dengan jitu. Ia mengangkat alis matanya dan menatap gadis yang telah pergi jauh dari mobilnya itu. Jari tangan yang ramping itu menyentuh ujung botol itu dan sudut mulutnya seketika tersenyum.

'Ha, kedepan tidak bertemu lagi?'

*****

Di dalam rumah sakit, tepatnya di ruang dokter.

Wajah He Xiaoman tampak berekspresi tidak percaya kepada Si Dokter. Ia pun mempertanyakan maksud dari laporan dokter tersebut, "Dokter, kamu bilang masalah jantung ibuku sekarang sudah baikan?"

Dokter mengambil kertas hasil tes dan menganggukkan kepala lagi, "Iya, kondisi tubuh ibu Anda sekarang sangat bagus. Hanya saja, jangan sampai membuatnya terlalu emosi. Hal itu memungkinkan penyakit jantungnya akan kambuh lagi."

He Xiaoman tampak bingung, merasa dokter ini tidak bisa diandalkan. Selain itu, ia sangat yakin bahwa jantung ibunya sudah sangat lemah selama sepuluh tahun terakhir. Ia pernah memeriksakan ibunya di beberapa rumah sakit yang besar dan menyatakan bahwa kondisi ibunya sangat parah.

"Oh iya, aku ingin bertanya kepada Anda Nyonya He, apakah ibu Anda pernah mendapat pengobatan di rumah sakit yang lain? Atau telah minum obat lain?" Tanya dari dokter itu.

Dokter ini adalah dokter yang sering memeriksa Yang Qiuhua. Setiap kali penyakit jantung ibunya kabuh beberapa tahun ini, dokter ini yang merawatnya. Namun sudah hampir satu tahun ini He Xiaoman sudah hampir tidak pernah datang ke rumah sakit ini. Dengan hasil tes hari ini, tentu ia merasa sangat terkejut.

He Xiaoman dengan bingung menggelengkan kepalanya, "Tidak ada, ibuku selalu di rumah. Aku telah beberapa kali mengajaknya untuk pergi memeriksakan diri ke rumah sakit, tetapi dia tidak ingin pergi. Apalagi melakukan pengobatan yang lain, tentu tidak mungkin. Namun mengenai obat…."

Pada saat ini tidak tahu penyebabnya, He Xiaoman seketika mengingat cairan yang ada di dalam gelas yang diberikan Huo Yao kepada ibunya.

Dokter melihat He Xiaoman tidak melanjutkan perkataannya. Merasa penasaran dengan cerita keluarga pasien ini, ia pun bertanya, "Nyonya He?"