Hanya sebatas waktu yang tak ingin berkhianat pada taqdir. Dan hanya sebatas andai yang tak pernah bertemu dengan kenyataan.Lebih kurangnya, izinkan aku menamainya dengan angan...
Disini, aku hanya ingin bertanya, bagaimana cara kau merindukan kenangan, yang mustahil akan kembali kau dapatkan?
Bukan,,,
Dia bukan imajinasi yang tak pernah pasti. Dan bukan jarak jauh yang tak dapat kusentuh, bahkan dia dekat namun tak terlihat. Dia ada namun tak terasa. Sekarang bantu aku untuk mendefinisikan nya.
Dan ini tentang semesta, yang selalu merindukannya tertawa.tentang angkasa yang tak ingin melihatnya terluka. Salahkan masa lalu yang tak pernah mengenalinya.
Naqueen_Zhea.
Alzhea pov.
Aku tak pernah menyesal akan semuanya, tentang dunia baru yang pasti bisa mengubah masa lalu ku. Scenario tuhan memang lebih indah dari pada scenario hayalan.
Dan tentang dia, aku juga mencintainya. Tapi aku masih belum percaya akan pengakuan nya yang tiba-tiba. Aku juga masih trauma akan luka lama.
"Maaf." Sepatah kata yang masih terngiang dalam benakku, bahkan sampai detik ini. Seperti kehabisan kata-kata, hanya itu yang dapat diucapkannya.Aku tak pernah marah kepadanya, hanya saja aku masih terjebak dalam dunia kenangan.
"Zhea, are you okey? " Tanya Miss Aurel yang membuyarkan lamunanku. Ya, saat ini pelajaran B. Inggris sedang berlangsung dikls 12ipa1.
"Yes, l'am fine miss. " Jawabku yang sukses mengundang perhatian semua murid-murid yang tengah fokus mengerjakan tugas yang diberikan Miss Aurel. Seketika tatapan ku bertemu dengan tatapan seorang Ahmad Alfian Aqil. Sorot matanya yang seolah-olah bertanya kenapa. Membuat ku langsung menggeleleng pertanda baik-baik saja. Oh tidak, aku sedang tidak baik-baik saja.
"Baik lah kita lanjutkan." Putus miss Aurel. Aku hanya memutar bola mataku jengah. Nggak tau kenapa malas aja rasanya.
"Kenapa? " Tanya laki-laki itu tiba-tiba. Siapa lagi coba kalau bukan Alfian, padahal tempat duduk kami berajauhan. Bisa-bisa nya dia pindah jadi disamping ku. Kayak hantu aja.
"Nggak papa." Balas ku pelan. Ya,, karena takut ketauan sama miss Aurel. Bisa dihukum akunya nanti.
"Maaf, soal perkataan gue tadi kalau lo merasa terbebani, anggap saja gue nggak pernah bicara apa-apa." Aku hanya melihat nya sekilas.
"Hm." Gumam ku singkat.
***
Author pov.
Teng... Teng... Teng...
Jam istirahat pun telah tiba. Hampir seluruh siswa-siswi SMA Albaihary menyatukan tujuannya ke kantin tempat yang bisa melepas kan lelah mereka setelah jam pelajaran mereka berakhir.
Sedari tadi Alfian hanya memperhatikan gadis itu sedang mengantri memesan makanannya. Perempuan yang terlihat tenang sambil sesekali tersenyum kearah orang-orang yang menyapa nya.
"Wajah yang damai. " Bathin Alfian. Alfian cukup tau bahwa gadis itu sedang memikul banyak masalah yang tak bisa dicerikannya bukan padanya sendiri melainkan pada semua orang.
"Qil, gue mau bicara sama lo. " Ujar Fathur yang datang dari arah belakang nya.
"Ikut gue. " Perintah nya lagi, Alfian hanya mengukuti arah langkah laki-laki itu. Meski banyak tanda tanya di benaknya, ada apa?
"Lo mau bicara apa? "Tanya Alfian seketika sampai di rooftop.
" Ekm,,, lo benar suka sama Zhea? "
Jawabnya kembali dengan pertanyaan. Alfian mematung seketika, bagaimana pun dia tau bahwa Fathur juga mencintai gadis itu. Bahkan sampai ditolak berkali-kali pun tidak membuatnya berubah untuk mencintai Zhea.
"Hm." Balas Alfian sambil menganggukkan kepalanya tanpa keraguan.
"Kerena apa? "Alfian tidak menyangka dengan pertanyaan Fathur barusan. Karena didalam hidup laki-laki itu tidak pernah ia mencintai siapa pun dengan alasan.
" Gue cinta sama Zhea, gue cuma nggak mau lo menyakiti perempuan itu karena rasa penasaran lo pada Zhea. Hatinya bukan mainan yang bebas lo coba-coba. Dia belum pernah jatuh cinta setelah kepergian Hafidz brengsek itu dari hidup nya. "Alfian masih bungkam dengan semua ucapan Fathur barusan. Hati nya juga ikut tersayat jika harus mendengar gadis itu tersakiti.
" Bukan apa Qil, Zhea itu sulit untuk suka pada seseorang.Sukit dekat dengan orang baru. Tapi gue lihat, lo berhasil mendekatinya. Zhea itu sahabat gue dari kecil, dari dulu gue berusaha untuk membuat nya jatuh cinta, tapi hasil nya sia-sia. Gue sadar dia hanya menganggap gue sebagai sahabat dan tak akan pernah lebih dari itu."penjelasan Fathur semakin lama semakin membuat nya membisu. Tak tau apa tujuan laki-laki itu.
"Qil, jangan diam saja.kenapa lo bisa suka sama Zhea? "
"Biarkan gue mencintai nya tanpa alasan Thur, tanpa pertanyaan apa dan kenapa, tanpa penjelasan mengapa dan bagaimana. "Keadaan saat itu langsung berubah drastis. Sekarang, Fathur lah yang bungkam. Ia mengerututi kebodohannya sendiri. Karena salah mengasih pertanyaan pada seorang Ahmad Alfian Aqil.
" Lo nggak perlu takut, kalau gue akan menyakiti gadis itu. Karena gue juga pernah berada diposisi tersakiti. Meski dengan cerita yang berbeda.kita sama-sama punya masa lalu Thur, dan tidak akan mungkin gue sebodoh itu dalam hal mencintai. Tenang aja, gue bakal selalu jaga dia. "
"Gue akan menyembuhkan trauma atas nama masa silamnya. " Sambung Alfian santai.
"Ok, gue pegang kata-kata lo. " Putus Fathur.
Aku akan berhenti Zhea, jika kamu telah menemukan kebahagiaan mu yang dulu pernah hilang. Sesuai janji ku dulu. Bathin Fathur.
***
Dear Langit Senja,,,
Aku tak pernah menuntut untuk kembali hadir di alam fatamorgana, menimbang rasa yang tak seharusnya ku pinta...
Aku tak pernah berharap, akan kembali berdamai pada masa lalu,yang dulu membuat ku terbelenggu.Dan berusaha menata hidup dengan tema baru, yang akan terus membuatku kembali ragu...
Namun, kenyataan mempertemukan ku dengan senyuman yang telah lama hilang. Bahkan rindu-rindu yang telah lama mati, mengajarkan kan ku untuk kembali berdiri...
Kamu, tawa pertama setelah sesal ku yang tak terkesima. Alunan terindah setelah luka lamaku kembali berdarah. Ternyata defenisi bahagia, cukup sederhana...
_Alzhea Naqueenza Altha.
Seperti itulah kata-kata yang ditulis Alfian untuk gadis pujaan nya. Memang hidup ini penuh misteri. Terkadang hal yang tak pernah kita duga, akan terjadi begitu saja. Setelah tak ada lagi harapan untuk kembali bangkit dari luka lama, namun taqdir tak pernah berjalan sia-sia. Inilah hidup Alfian.
***
Terkadang tidak semua kata mengapa, harus dijawab dengan awalan karena.Berhentilah untuk bertanya apa, siapa, atau bagaimana,sebab pertanyaan itu hanya bisa kembali menumbuhkan luka lama...
_Senjalfian.
Saat ini Alfian and the genks sedang berada di rooftop, padahal masih jam KBM.Bukan kerana apa,hanya saja sekarang adalah jamnya Pak Ardhan guru yang suka keluar dari alurnya, bagaimana tidak , guru berkacamata itu mengajar matematika tapi pembahasannya sampai ke masalah percintaan siswa/i nya.(kepo nih, pak Ardhan.)
"Ok, gue mau Aqil jadi wakil ketua Viktorian." Kata Alvarez, yang pasal nya saat itu terpaksa meninggalkan kls nya gara-gara anak-anak kls XII ipa1 yang maksa buat ngumpul di rooftop sekolah.
"Dan gue setuju sama Aqil kalau Zhea kita keluarin dari Viktorian. " Sambung nya lagi, bertepatan hari ini Zhea tidak ikut ngumpul bersama mereka.
"Gimana kalian setuju? "
"Setuju, setuju aja sih. Tapi lo utang penjelasan sama kita tentang hubungan li sama Danish dan kenapa Zhea yang jadi sasaran si brengsek itu." Jawab Zikran.
Ya,, mereka sedikit demi sedikit mengetahui bahwa Alfian punya masalah sama Danish, tapi, mereka tidak tau apa itu. Dan mereka juga udah tau kalau Alfian punya rasa buat Zhea.
"Ok, gue akan jelasin semuanya. Tapi tidak sekarang. " Tegas Alfian.
"Kita tunggu. " Balas Kenan.
Tapi berbeda dengan Alvarez yang terlihat santai. Tidak ada penuntutan dari nya pada Alfian. Bahkan dia kemarin menyuruh Alfian untuk menggantikan jabatan nya jadi ketua Viktorian dengan alasan agar Alfian lebih leluasa melindungi Zhea tanpa harus menunggu perintah dari Alvarez, tapi Alfian menolak kerana sebagai anggota baru Alfian juga sadar diri, anak-anak yang lain juga nggak akan mudah mau langsung menerimanya.
"R_Rez,,, ad_ada... " Kata Dave terbata-bata. Semua mereka yang berada disana hanya menatap wajah panik dari seorang Dave.
"Kenapa sih Dave? "
"Lo kesambet setan ya? "
"Ngomong yang jelas. "
"Ada apa? "
"Panik banget dah. "
Seperti itulah kira-kira tanggapan anak-anak Viktorian pada Dave, yang masih menarik nafasnya Dalam-dalan.
"Tenang,, sekarang lo cerita kenapa? " Perintah Alvarez sangat ketua yang paling dewasa diantara mereka.
"Se_sekolah kita diserang sama anak-anak SMA Darmajaya, khususnya Quagans. Mereka teriak-teriak di gerbang sekolah manggil-manggil nama lo sama Aqil. " jelas Dave pada Alvarez.
Tanpa fikir panjang mereka semua langsung menuju gerbang sekolah. Ternyata benar, sekitar seratus orang siswa SMA Darmajaya sudah berada disana dengan berbagai teriak an yang bemacam-macam.
"Aqil, keluar lo. Jangan jadi pengecut!"
"Alvarez ketua terhormat Viktorian mana. "
"Kalau kalian nggak keluar, kita paksa masuk. Sekalian hancurin nih Albaihary. "
Pranggg..
Seketika terdengar suara lemparan baru kearah jendela kaca yang membuat anak-anak Albaihary berhamburan keluar sari klsnya masing-masing. Para guru dan satpam sekolah membantu untuk mengamankan suasana yang sudah terlanjur kacau itu. Al hasilnya banyak dewan guru yang terkena lemparan batu, dan pecahan kaca.
Viktorian semakin geram melihat anak-anak Darmajaya yang kelewat batas.
"Berani juga lo keluar ternyata. " Kata Danish setelah melihat kedatangan Aqil, dan yang lainnya.
"Lo mau apa sih Dan? , nggak usah buat keributan disini... " Teriak Alvarez dengan nada marahnya.
"Mantan kakak ipar gue, yang nggak pernah jadi-jadi, lo bidoh juga ternyata.Bisa-bisa nya lo baik sama orang yang telah bunuh adik kandung lo sendiri." Jawab Danish sambil tersenyum miris kearah Alvarez.
"Gue pastikan hari ini Albaihary akan hancur, Viktorian akan bubar, anggotanya akan mati,dan_" Danish sengaja menggantung kalimatnya.
"Zhea jadi milik gue. " Lanjutnya tanpa wajah berdosa sedikit pun. Mendengar penuturan dari Danish, tanpa aba-aba Aqil langsung membuka pintu gerbang sekolah seakan-akan mempersilahkan mereka masuk ke lapangan Albaihary.
Bughh..
Sekali pikulan langsung mendarat di pipi Danish.kelihatan nya laki-laki itu tak lagi bisa mengatakan batas sabar itu sampai menginjakkan kaki kesurga.
"Udah sering gue bilang, jangan libatkan Zhea kemasa lalu gue atau pun lo! " Geram Alfian.
Bughhh...
Bughhh...
Bughhh..
Saat ini kondisi mereka benar-benar kacau, tak ada yang dapat didengar selain umpatan yang keluar dari mulut mereka, ringisan,suara pukulan, dan juga sura teriakan siswi dan guru-guru yang menyaksikan.
Satu -persatu dari mereka mulai tersungkur. Tak terkecuali dari anak-anak Albaihary, tapi anggota Viktorian masih terlihat kuat. Meskipun kondisi mereka sekarang tidak baik -baik saja.
Bau hanyir mulai menguap bersamaan dengan hujan yang turun lebat. Darah yang bergelimangan dilapangan sekolah perlahan hanyut dengan air hujan.
Sungguh tawuran yang paling besar dalam sejarah SMA Albaihary. Bukan hanya sekedar baku hantam saja, tetapi anak-anak Darmajaya ternyata membawa alat di luar dugaan mereka. Ya,, mereka menggunakan pisau.
Danish berhasil mengambil kesempatan ketika Alfian sedikit terlengah, karena bukan hanya Danish yang dihadapinya, tapi ada juga musuh yang lain, sebab Darmajaya menambah anggotanya yang tak tau kapan datangnya.
"Aqiiillll...!!! Teriak semua siswa/i yang menyadari ketika Danish ingin melayangkan pisau kearahnya. Dengan lihai Alfian mengelakkan badannya, alhasil nya pisau itu tertancap dipunggung salah satu anggota Quagans.
" Angkat tangan..! "
Suara itu berhasil menghentikan pertempuran sengit kali itu. Semua siswa Darmajaya berhamburan keluar dari gerbang SMA Albaihary. Sebagian dari mereka ada yang tertangkap dan sebagian nya lagi ada juga yang melarikan diri.
Sedangkan semua siswa/i serta guru yang menjadi korban penyerangan Albaihary secara mendadak, dilarikan kerumah sakit terdekat.Ada sebagian kecil dari mereka yang parah, seperti terkena lemparan batu dan kaca jendela yang pecah.
"Zhea, lo nggak papa kan? " Tanya laki-laki itu khawatir.Setelah selesai perkelahian , Aqil langsung teringat dengan gadis itu, karena melihat banyaknya siswa-siswi yang dilarikan kerumah sakit.
"Ya ampun, muka lo. " Bukanya menjawab pertanyaan Aqil barusan Zhea malah menatap bekas lebam-lebam di muka laki-laki itu.
Alfian hanya cengengesan nggak jelas, pasalnya dia sedang mendapat kan perhatian dari seorang Alzhea Naqueenza Altha. Pencuek serta pendingin SMA Albaihary.
"Obatin dong. " Pintanya manja. Kapan lagi dapat kesempatan kayak gini, fikir Alfian.
Lama, gadis itu sejenak berfikir, lalu menganggukkan kepalanya.Dia segera mengambil kotak P3K dari UKS.
"Makasih." Kata Zhea, setelah mengobati luka Alfian, yang membuat Alfian sangat heran.
"Lahh, nyindir atau gimana nih, masak iya, dia yang ngobatin ,dia juga yang bilang makasih. "Bathin Alfian.
" Makasih udah mau berjuang untuk Albaihary. "Alfian benar-benar bingung dengan gadis itu. Dia mengernyitkan dahinya.
" Emang lo siapanya Albaihary, kok gue jadi cemburu. "Tanya Alfian berniat sedikit menjahili Zhea.
" Gue murid nya. "Jawab Zhea.Datar tanpa ekspresi. Namun berbeda dengan Alfian yang tanpa henti-henti nya tersenyum.
" Oh,lo murid nya ya, kalau gitu gue jadi papan tulis Albaihary aja. "
"Kenapa? " Kali ini Zhea yang sangat heran perkataan Alfian barusan.
"Biar lo mau lihat gue setiap hari, sekalipun tanpa disuruh. Karena papan tulis itu jalan lo kemasa depan." Jawaban konyol Alfian barusan benar-benar membuat Zhea ngakak.
"Hahaha.."
"Lo cantik kalau lagi ketawa. " Goda Alfian dengan wajah seriusnya. Yang sekses membuat Zhea kembali ke dunia aslinya.ya,, dunia es.
****
Gimana guys part ini???..
Jadi kepingin ketemu Alfian author nya, tapi takut Zhea cemburu,,,😞 gimana dong...??? 😅
Vote ya teman-teman author yang baik hati... 💓💓💓