Chereads / Reincarnation of The Silver Wolf : Kaishi / Chapter 34 - Bunuh Seele sebelum Seele membunuhmu, Shiro

Chapter 34 - Bunuh Seele sebelum Seele membunuhmu, Shiro

Shiro Point of View

Kau tau? Bahagia itu, saat melihat orang yang kau cintai tersenyum karena keinginannnya terpenuhi.

Ya, begitulah menurutku, Fumika, Dewi Cahaya, ah tidak, Pelayan pribadi yang ku cintai itu menginginkan kalau aku membiarkan sachie dan fumika tinggal di mansion ku.

Awalnya aku menolak karena... ya.. kau tau sendiri.

Tapi, Aku tak bisa menolak untuk ke 2 kali nya karena ia bersujud di kaki ku, ayolah, maksudku dia adalah seorang dewi, kenapa malah bersujud di kaki manusia biasa seperti ku?

Ayah Fumi tak melarang fumi untuk tinggal di mansionku, malahan dia berkata "Bahagiakan putri ku, Pahlawan! aku ingin segera menggendong cucu!"

Dengan ibu jari yang ia acungkan.

"Shiro sama!"

Fumi menyambut kedatanganku, ya, 2 bulan lalu ia dilantik menjadi dewi cahaya.

"Pagi Fumi, Mana sachie?"

>3Rd PoV

"Sachie masih tidur, saya akan membangunkannya."

Fumi segera berlari kecil ke arah kamar Sachie, Shiro memperhatikan punggung kecil fumika yang tak terbungkus kain, karena memang pakaian maid nya seperti itu.

'Kau yang terbaik, fumi.' Shiro tersenyum dan berjalan menuju kamar mandi.

Mencuci muka

Membersihkan mulut

'Shiro.'

Suara seorang gadis yang tak lain adalah Seele terdengar di benak shiro.

"Itu kau, nona seele?"

'Ya ini aku, aku menggunakan skill telepati untuk berkomunikasi denganmu.'

"Lalu ada apa?" Shiro bersandar di pintu kamar mandi dan mengurungkan niatnya untuk berendam karena ia dan seele sedang terhubung, dengan kata lain, seele saat ini leluasa untuk melihat aktifitas mandi shiro.

'Kuil di serang coenubia, Aku kewalahan dan kehabisan mana, ku mohon, cepatlah datang ke kuil, Akh!'

"Nona! Baiklah!"

Shiro langsung keluar dan berlari ke arah fumi yang sedang menyiapkan makanan di meja.

"Ara shiro sama! Silakan."

"fumi aku buru buru, aku akan memakan makanannya nanti, saat ini, kuil dewi specia di serang Coenubia!" Shiro mengambil pedangnya dan berlari ke luar.

"Shiro sama! T-tunggu!"

"Onee-chan, Sebaiknya onee-chan tunggu di sini, jika onee-chan terluka lagi, onee-chan hanya akan menyusahkan shiro sama." Sachie yang polos mengatakan sesuatu yang benar adanya.

"Kau benar, tapi.. tapi shiro sama.."

"Shiro nii chan adalah sang pahlawan, dia bukan tandingan coenubia, dia akan tertawa saat bertarung dengan coenubia."

"Kamu, terimakasih karena sudah menenangkan fumi." Fumika mengelus kepala kecil sachie.

Namun, keadaan di kuil semakin darurat.

"AAH!! T-tidak ak..an..."

"Berisik."

BUAGH!

"Banyak bicara."

BUAGH

"Menjijikkan."

BUAGH!

Seele terlempar ke sana kemari, coenubia menyerang seele seolah olah ia lah yang mengendalikan medan magnet.

"Lihatlah, jantungmu pecah, tulang mu remuk, dan kau masih saja hidup? Aku benar benar membenci mu."

BUAGH!!

Coenubia memukul seele dari atas dengan medan magnet nya sehingga membuat sebuah kawah kecil di sekeliling seele yang terbaring.

"Ka..sama..." Mata seele tak berbinar lagi.

"Sh..i..ro.. hiks..." Perlahan air mata nya mengalir, karena rasa sakitnya.

"Shi...ro... AAAAKKHH!!!!"

BUAGH!!!

Coenubia menginjak perut seele dengan sangat keras, seele mengeluarkan banyak darah dari mulutnya.

"H...hen...t...ti...ka..an... AAAAAKKH!"

Rasa sakit ini tak pernah ia rasakan sebelumnya.

"HENTIKAN!"

Shaaassh!!

Seele mengeluarkan gelombang kejut. Tubuhnya yang penuh luka kini sembuh total.

Mata merah cerah nya berubah menjadi berwarna emas.

"Kaa-sama selalu melarangku menggunakan penampilan ini, karena ini bisa saja membunuhku. Tapi, TAPI! Aku tak peduli lagi! MATI LAH!!!"

"HAHAHAHA LUAR BIASA!"

Coenubia berwajah murung itu seketika berubah ekspresi nya menjadi senang.

"Tujuan hidup seele adalah untuk mendapatkan pria yang seele cintai, saat ini, seele sudah mendapatkan pria nomor 1 di hati seele. Seele tidak perlu jadi wanita nomor 1 di hati nya, namun, pria itu, SHIRO NISHIKUJOU, sang pahlawan yang telah menyelamatkan seele dari kegelapan di masa lalu, dialah yang akan membunuhmu, COENUBIA!!"

3 Pelindung malaikat seele muncul dan menyerang coenubia, Namun, saat mereka hendak menghunuskan tombak perang mereka, para malaikat pelindung itu tiba tiba habis menjadi butiran mana.

"Tcih."

Seele mendengus.

"Tujuan hidup seele sudah tercapai, seele tidak peduli, MESKI HARUS MATI DI SINI!!"

2 sayap tambahan muncul di punggung seele, langit menjadi cerah, bahkan ini terlalu berlebihan.

"Luar biasa." Coenubia kembali menghujamkan bebatuan tajam yang ada di kuil specia itu

"Seele tidak peduli."

Sementara itu, shiro berlari dengan perasaan cemasnya, dia takut kalau dia akan terlambat menyelamatkan malaikat cantik itu.

"Nona seele, bertahanlah."

Seekor monster tiba tiba menghadang shiro, ya, coenubia.

"MINGGIR!!"

"Wah wah, Bunuh saya dulu."

"KAU!!"

SKILL: FUMA

Shiro melemparkan pedang kembarnya dan memenggal kepala Coenubia.

"Hahaha, imut sekali." Monster itu berubah wujud menjadi wujud adiknya.

"Maika... Tidak, Dia coenubia!"

"haha."

TRANG!

Coenubia menggunakan senjata yang mirip katana milik maika.

Mereka berdua beradu pedang dengan kecepatan tinggi, meskipun pedang kembar shiro termasuk pedang yang sangat berat.

"Minggirlah, aku tak ada waktu untuk melayani mu, Nona seele dalam bahaya!"

"Justru itu tujuan saya, jika saya membiarkanmu pergi ke sana, kamu hanya akan mengganggu teman saya."

"Berisik!!"

"SHIRO SAMA!!"

Suara pelayan yang sangat familiar di telinga shiro.

"BIAR SAYA YANG MENGHADAPINYA!"

Fumika menggunakan kekuatan dewi nya untuk melesat ke tempat ini.

"Fumi, kenapa kau bisa ada di sini?"

"Saya mengikuti shiro sama, saya cemas."

Fumika dengan mata indahnya memandang khawatir pada shiro. "Justru aku lebih mengkhawatirkan mu." Shiro menyentuh dagu fumika

"EHM, maaf mengganggu."

"Kau baik sekali karena mau menunggu."

"Nah, makhluk jahannam, saatnya mendapat pelajaran dari ku."

Gerbang sihir berunsur cahaya muncul di samping shiro.

"Shiro sama, Masuklah ke sana, gerbang itu akan membawa anda ke kuil dewi kehidupan."

"Makasih, fumi, aku tak selevel denganmu."

"Shiro sama boleh memuji ku dengan cara tidur 1 malam dengan fumi, nah, berangkatlah, fumi akan menyibukkan makhluk ini!"

>Kuil Specia

"Hah...Hah... Seele... masih belum.." Baju seele sudah sangat rusak, untungnya masih menutupi area intimnya.

"Hah, apa pun itu, aku sudah mulai bosan, ini saatnya untuk mengakhiri ini."

BUAGH!!

Tubuh fumi tiba tiba terpental dan menabrak dinding kuil.

SKILL: TRANSFORMATION

Shiro mencakar tubuh coenubia dengan skillnya.

"Nona seele!"

"A..ahaha...hahaha...HAHAHAHAHA!!" Seele terjatuh dari atas dan tertawa keras, entah apa yang ia tertawakan saat ini.

"Ah, ini dia, waktunya untuk pergi."

"Shiro..!!"

Seele tiba tiba menembakkan sihir tingkat tinggi.

TRANG

Shiro menangkis serangan seele. "Nona! Sadarlah!!"

"Akh... Bunuh...Seele...Shiro.. sebelum.. Seele melukai..mu.. AHAHAHAHAHA!!"

"Aku tak bisa melakukannya.."

"Seele... m..mohon..."

"Shiro, bunuh putriku, tenang saja, kau hanya akan membunuh tubuhnya saja, jiwa nya akan tetap bersama mu." Roh dewi Specia berbisik dari belakang shiro.

"Aku tak bisa."

"SHIRO!!"

Seele berteriak sambil meremas tangan kanannya.

"seele mohon.. jika.. seele tidak dibunuh.. seele akan membinasakan seluruh dunia manusia... Bunuh seele dan selamatkan... Seele.."

Sring

Shiro menyimpan pedang kembarnya dan menarik pedang cahaya nya.

'shiro, kalau mau, kau boleh melampiaskan amarahmu pada tubuh seele.'

'Shiro, Sekarang, kita menjalin kontrak spesial, ya.' (Seele tersenyum indah)

"Maafkan aku, nona."

Shiro memasang kuda kuda.

"S-skill.. Pedang sonic."

"telat."

CLEB!!

Tiba tiba seele menusuk jantung shiro dengan tangannya sendiri.

Darah bercipratan, tatapan shiro menjadi kosong.

"K-Kau bercanda.."

"AAERHH.... S-Shiro..Sudah..kubilang...kan? Hiks...AHAHAHAHA!!!"