Volume 2
Fumika POV
Fumika, Itu namaku, lengkapnya Fumika. Orang orang suka memanggiku Fumi, Aku bekerja di kedai kota sofya sebagai pelayan, walau pelayan, aku hanya mengutamakan Shiro sama untuk ku layani.
Usia ku baru menginjak 16 tahun, yup, seumuran dengan adiknya shiro sama.
~~~
Sebenarnya, menjadi seorang maid itu bukan keinginanku, dulu aku ingin menjadi pandai besi!
-
-
Namun...
-
-
Orang tua dan keluarga ku melarang dengan alasan aku gadis yang cantik, tidak cocok menjadi pandai besi karena pekerjaan itu keras.
Huft
Oh! Hari ini shiro sama mengajakku untuk jalan keluar, Aku harus membuatnya merasa lebih baik.
-
-
Itu adalah tugaa seorang Maid
>Normal Pov
>Kamar Fumika
"hoaaaamm.." Fumika bangun dari tidurnya, Hari minggu, hari yang ia tunggu tunggu sejak kemarin.
"Nggh.. Pagi.." Ujarnya sambil menggaruk tengkuknya.
"Ah! Ini adalah hari yang ku tunggu!" Mata fumika berbinar binar.
"Hoo.. Putri ku mau berkencan dengan seorang pahlawan, ya." Seorang pria bertubuh kekar dengan rambut kemerahan bersandar di pintu.
Dia adalah Zaldo, Si pandai besi yang terkenal di sofya karena keahliannya dalam menempa dan merombak zirah.
"A-ayah! Aku bukan mau berkencan, tau!" Wajah Fumika memerah padam.
"Haha! Jangan lupa minta izin sama mendiang ibu mu, oh, sebelum itu, ayahmu yang keren ini sudah memasak makanan untukmu!" Zaldo mengacungkan jempol.
Dia bilang mendiang ibu? Yup, Ibu Fumika meninggal beberapa tahun lalu karena ulah minotaur yang tiba tiba mengamuk dan mengacaukan kuil yang kini menjadi reruntuhan.
'Arone, Putri kita sudah tumbuh, andai kau bisa melihatnya pergi berjalan bersama seorang pahlawan, kau pasti senang.' Batin zaldo.
>Kediaman Shiro
"Itadakimasu." Shiro menutup mata nya, Untuk menenangkan pikirannya.
Pikirannya selalu tertuju kepada teman temannya yang 1 bulan lalu pergi selamanya.
"Oh, kemarin aku mengajak Fumika untuk jalan keluar ya. Entah kenapa.. aku jadi sangat kesepian, semoga saya maid cantik itu bisa menenangkan pikiranku." Ujar shiro.
>Selesai makan
"Maika, Ayato, touka-chan, Aku berangkat dulu." Shiro memberi hormat dengan membungkukkan badan kepada 3 foto mendiang teman dan adiknya itu.
Ia mengambil tas pinggang kecil nya dan segera berjalan keluar.
Dengan Jaket hitam abu nya yang sering disebut dengan mantel pembunuh, Shiro berjalan santai.
Sambil tersenyum dipaksakan.
>Kota sofya
>Depan Perpustakaan
Seorang gadis dengan baju maid duduk di kursi kayu sambil membaca sebuah buku. Pipi nya yang sedikit kemerahan menambah kecantikannya.
Rambut Lavender nya yang sedikit tertiup angin pelan, Mata berwarna Hijau Tosca tertuju pada tulisan yang ada di buku itu.
"Yo, maaf menunggu." Shiro melambaikan tangan.
"Ah, Shiro sama! Saya baru sampai kok." Fumika menyimpan buku nya di tas kecil yang ia bawa.
"Kenapa kau memakai baju maid? Bukannya ini hari libur mu?" Shiro menaikkan sebelah alisnya.
"Hari ini aku jadi pelayan anda! hehe. Shiro sama mau kemana hari ini?" Tinggi badan Fumika hanya se dada di shiro, jadi untuk menatap wajah shiro, ia harus mengangkat wajahnya ke atas.
"padahal aku hanya meminta mu untuk menemaniku jalan jalan, hah.. tapi.. memang sih kamu cocok dengan baju maid itu." Shiro menepuk bando berwarna perak yang terpajang rapi di kepala Fumika.
"Aku... bagaimana kalau kita cek tanah pembangunan yang dari dulu gak pernah rampung?"
"Boleh, Saya akan mengikuti saja."
"Bersikaplah seperti biasa, kamu bukan pelayanku." Shiro menggandeng tangan Fumika.
Seketika wajah Fumika memerah, perasaannya bercampur aduk.
Mulai dari malu, karena banyak orang yang menatapnya, termasuk para wanita.
Juga ia sedikit senang, karena Shiro yang ia sukai itu menggandeng tangannya.
-
(Shiro malah ngeharem :v)/Plak
-
Mereka berdua berjalan beriringan, Angim bertiup pelan, sehingga membuat poni shiro sedikit terbuka dan memperlihatkan mata merahnya.
"S-shiro sama? mata kanan anda.." Fumika menyentuh mata kanan shiro.
"Ah, ini adalah kekuatanku, Aku bisa mengeluarkan mana dengan jumlah besar dengan mata ini."Jelas shiro.
"Jadi.. ini adalah kekuatan mata anda ya."
TAP TAP TAP TAP
Seorang pria yang tak lain adalah petugas administrasi kota sofya berlari dari tanah pembangunan.
"eh, tunggu! kenapa kau tergesa gesa?"
"Tuan pahlawan! Para pekerja di tanah pembangunan diserang monster Colon, tidak hanya monster colon, namun, ada colon yang ukurannya lebih besar! Dia memakan Para pekerja!"
"A-APA?!" Shiro segera mengambil pedang proto clarity rose nya, karena pedang kembar miliknya di ambil Coenubia.
"Fumika, kamu tunggu disini." Shiro berjalan dengan tergesa gesa.
"Tidak, aku ikut!"
"Fumika, ini berbahaya!"
"Tidak papa!"
Fumika bersikeras untuk ikut.
"Baiklah, Kau tetap dibelakangku."
>Tanah pembangunan
"AAAARHHHH!!!" Teriak seorang pria yang tubuhnya di gerogoti para colon.
"Sialan hentikan itu!!"
SKILL: PEDANG SONIK
Shiro melesat dan menebas secara vertikal ke tubuh para colon itu.
"SHIRO SAMA!" Fumika berteriak.
"DIBELAKANGMU!!"
SIHIR: DINDING ES
Trang
Colon raksasa itu mencakar dinding sihir.
"Hah..." Fumika kehabisan mana, ia belum sepenuhnya bisa mengendalikan sihirnya.
"Fumika! Oh, jadi kau boss dari makhluk jelek ini?"
"Colon adalah makhluk terkuat! Kamu takkan bisa mengalahkan colon!" Monster itu berbicara keras
"Sebelum itu, aku akan memperkenalkan diri, Namaku Nishikujou Shiro! Sebaiknya kau mengingat namaku, DI ALAM BAKA!"
SKILL: TIKAM
CRASSH!
Shiro menikam mata dari monster itu.
"RAAAAHHHGG!! RASAKAN INI!!" Colon itu mengayunkan cakar kayu nya.
Skill: Tebasan Penumpas
Cahaya dari pedang itu memanjang dan membelah tubuh colon.
"Monster level rendahan, tidak akan mampu melukai ku, Cuih." Shiro meludahi monster itu.
"fumika." Shiro melihat fumika yang memegangi kepala nya.
"Hei, kau baik baik saja?" Shiro menangkap Fumika yang hendak terjatuh.
"Ya, Saya hanya kehabisan mana."
"Kau ini.. Tak usah melindungi ku kalau kau sendiri yang mendapat batunya." Shiro menyentil dahi Fumika.
"Sebaiknya aku membawa mu ke rumahmu saja, Kondisi mu kurang baik."
"Shiro Sama!" Panggil Fumika.
"Hm?"
"Izinkan saya menjadi pelayan pribadi mu!" Fumika mencoba berdiri.
"Aku.. tidak punya uang banyak untuk membayarmu." Ujar shiro. "Tidak perlu di bayar!"
"Kenapa kamu bersikeras begini?" Tanya shiro.
"Saya ingin berada dekat dengan anda! Jadi, kumohon!" Pinta Fumika.
"hah... Boleh, asalkan kamu izin dulu sama ayahmu, nanti aku akan kasih imbalan tiap 1 minggu." Ujar shiro.
Bersambung