beberapa menit kemudian,bel masuk sudah berbunyi.biasanya 10 detik lagi guru akan sampai menginjak kan kakinya di kelas mereka.
Bu Alya,guru lumayan kiler tapi tidak galak.ia sudah meletakkan map biru yang sepertinya berisi absensi siswa,dan di susul buku-buku materi di sebelahnya.setelahnya Bu Alya berdiri,bersiap menyapa anak-anak muridnya.ketika sedang mengedarkan pandangannya,Bu Alya seperti melihat yang ganjal di sana.yap Bu Alya melihat Rassya dan Keisha,memang mereka berdua terlihat asing di kelas tersebut.
"Kalian berdua ngapain di sini".
Rassya menghela nafas mencoba sesantai mungkin "Saya pindah disini Bu"
"Sejak kapan kalian berdua pindah kesini? Sekarang kalian pindah di kelas kalian masing²".
karena kedatangan Rassya membuatnya kesal,aqeela tidak akan tinggal sampai disini saja.ia memberanikan diri untuk angkat bicara.
"Udah Bu suruh keluar aja".
Rassya memutar bola matanya malas,lalu beralih melihat Bu Alya dengan wajah serius.
"Bu saya anak dari pak Ary Brawijaya yg punya sekolah ini.kalau ibu ngga mau Nerima saya dan teman saya di kelas ini.saya bisa nyuruh papa saya buat pecat ibu".
sedangkan Bu Alya yang katanya guru paling kiler di sekolahan,nyawa nya seketika menciut karena Rassya yang mengancamnya akan memecatnya.
sudut bibir sebelah Rassya terangkat melihat Bu Alya diam seribu bahasa karenanya,lalu matanya beralih melihat aqeela penuh kemenangan "Tolong bilang ke wali kelas XII B kalau saya dan teman saya pindah ke kelas ini".
Bu Alya pasrah "Yasudah nanti saya urus dan bilang ke wali kelas kalian berdua".
terserah aqeela sekarang pasrah,ia hanya diam di dekat rassya.hanya saja tangannya yang bergerak bersiap untuk mencatat materi yang akan di berikan oleh gurunya.
sedangkan Rassya,tidak usah ditanya lagi.ia pasti senang saat ini karena bisa duduk sebangku dengan perempuan incarannya.rassya sadar aqeela sekarang sedang kesal padanya,namun ia bersikap acuh saja.
2 jam berlalu kini bel istirahat berbunyi.
ratu berjalan di dekat tempat duduk di sebelah aqeela yang tadinya sempat di duduki oleh Rassya "Qeel ayo kekantin".
aqeela menompang dagunya dengan satu tangan kanannya,tangan kirinya sudah memegang novel "Nggak ah males".
Rassya yang berdiri di dekat Keisha,ia melihat aqeela seperti sudah tidak mempunyai mood sama sekali karenanya.
"Kenapa Lo ngga mau makan??kesel sama gw??" aqeela hanya diam tidak menggubris ucapan Rassya.
melihat aqeela yang seperti tadi,Rassya menjadi tidak tega kepadanya.ia pun langsung beranjak dari tempatnya untuk keluar kelas.
ratu melihat Rassya dengan wajah heran "Kenapa tu anak".
Keisha melihat punggung Rassya yang baru saja menghilang dari pintu kelas "Tau tu".
beberapa menit,Rassya kembali dengan membawa 5 mangkuk bakso dan es jeruk 5 gelas.ia tidak membawa sendirian ia di bantu oleh mbk kantin juga.rassya meletakkan di meja aqeela.
sadar karena Rassya membawa makanan banyak,mata jefan berbinar "Wiiihh makan gratis nih".
Rassya mulai menaruk satu persatu mangkuk di hadapan sahabat nya dan juga temannya termasuk aqeela "Nih sekarang kalian makan, termasuk aqeela Lo makan yah".
Keisha terkekeh kecil "Rassya sekarang lagi baik nih" ia pun mengambil bakso sebelum Rassya mengambilkannya untuknya.
1 mangkuk sudah berada di depan jefan, setelahnya ia memberikannya ke ratu.
"Wiihhh thanks ya sya" ucap ratu.
mangkuk terakhir untuk aqeela.
"Qeel ayo makan" ucap Rassya sembari menusuk bakso yg berada di mangkuknya itu dan mulai memakannya satu suap.aqeela belum juga mengambil bakso tersebut membuat Rassya menghela nafas kesal.
"Qeel Lo ngga makan?" Ucap Rassya lembut.
tangan aqeela masih setia menyanggga dagunya "Ngga gw ngga laper".
ratu beralih melihat aqeela dengan wajah iba "Qeell ayo makan setidaknya perut Lo keisi lah" tuturnya.
kedua tangan aqeela beralih sama-sama memegang novel nya "Ngga rat gw ngga laper" tolaknya kedua kali.
"Yaudah gw ngambek sama Lo,gw ngga akan mau duduk sama Lo lagi,gw ngga mau ngmong sama Lo lagi"
mendengar ratu yang terus cerewet di dekatnya,aqeela mengalah "Hufft yaudah iya".
"Yaudah sekarang Lo makan " Rassya menusuk satu bakso dan mulai memberikannya pada aqeela.
aqeela langsung meraih mangkuknya "gw bisa sendiri".
"Makasih" tambah aqeela.
rassya senang mendengar aqeela yang berterimakasih padanya.
Beberapa menit berlalu jam istirahat sudah selesai.mangkuk bakso tadi pun sudah di kembalikan oleh Keisha.
Rassya berdiri sembari menenteng tasnya "Rat Lo sekarang duduk disini ya".
"Kenapa bukannya Lo mau duduk di situ" ucap Keisha.
Rassya melirik aqeela "Gw ngga mau aqeela merasa tertekan dengan keberadaan gw di deketnya,nanti yg ada gw malah ganggu konsentrasi aqeela buat belajar".
Aqeela yg mendengarnya pun merasa tersentuh.
"Ternyata di balik Rassya yg senyebelin ini,ada Rassya yg baik ya" batin aqeela sembari bengong melihat buku yg dibacanya.
ratu menghela nafas lega "Yaudah gw juga seneng Lo ngga duduk sama aqeela lagi, setidaknya gw juga ngga duduk lagi sama tu anak tengil".
ratu segera cepat-cepat pindah dari tempat Keisha ke sebelah aqeela.
mata kiesha membulat,dagunya terangkat ke arah ratu "Maksud Lo apaan" ucap Keisha.
"Lo merasa kesindir?".
"Ya iyalah gw kesindir kan tadi gw duduk sama Lo" ucap Keisha ngegas.
"Iya tapi jangan ngegas juga sama cewe" saut jefan.
"Huh"ucap ratu kesal.
Pelajaran pun di mulai lagi setelah tadi istirahat.
***
Beberapa jam pun berlalu akhirnya pun bel pulang berbunyi
Rassya menenteng tasnya di belakang,ia berjalan cepat mengikuti aqeela dan ratu yang baru saja keluar kelas.
"Qeel gw anterin Lo pulang ya?".
aqeela menghela nafas jengah,matanya masih fkkus ke depan.tidak ada niatan sama sekali untuk melirik Rassya "Ngga usah makasih" singkatnya.
"Tadi kan papa Lo nitipin Lo ke gw".
karena mendengar ucapan Rassya,ratu membelalakkan matanya badannya ia majukan ke arah aqeela "Ha demi apa lo? Papanya aqeela nitipin aqeela ke elo".
"Iyaa" jawab Rassya singkat.
"Sejak kapan Lo kenal sama papa nya aqeela".
"Sejak kemaren malem".
"Demi apa".
"Udah lah,gw ngga mau di anterin pulang sama lo.trz soal papa gw nitipin gw ke elo gw ngga peduli,gw juga ngga minta Lo buat jagain gw" ucap aqeela menengahkan perbincangan ratu dengan rassya.ia sudah malas mendengar celotehan yang tidak terlalu penting baginya.segera ia berjalan mendahului Rassya dan ratu.
ratu melihat aqeela yang baru saja berjalan pergi "Sabar ya sya aqeela emang orangnya kaya begitu".
"Kalau Lo mau kejar kejar aja,pasti aqeela mau di anterin pulang sama Lo" tambah ratu.
jujur saja sebelum ratu berbicara seperti tadi,Rassya sudah ada niatan untuk mengejar aqeela.tanpa menunggu lama ia segera menyusul aqeela.
beberapa langkah lagi Rassya sudah akan berdiri di dekat aqeela.sampai akhirnya ia bisa menyamakan langkahnya dengan kaki aqeela.
"Qeel kenapa sih sikap Lo kyk gini ke gw, sedikit aja Lo ngehargain gw kek".
"Kenapa?bukan urusan Lo juga kan?gw juga ga peduli kali".
aqeela memberhentikan langkahnya di sebuah halte tidak jauh dari sekolahnya "Yaudah pergi sana,gw pulang mau naik taxi".
"Yaudah".
Rassya beranjak pergi meninggalkan aqeela, kembali masuk ke halaman sekolahnya menuju parkiran sekolah.
aqeela menunggu sudah hampir setengah jam, benar-benar taxi saat ini tidak bisa di ajak kerja sama.
"Yakin Lo ngga mau bareng gw?" celetuk Rassya yg datang membawa mobilnya dari parkiran sekolah.
aqeela menegakkan kepalanya yakin "Yakinlah taxi nya paling juga mau sampe"
"Oke,gw tunggu" ucap Rassya santai
Beberapa jam berlalu,jam segera menunjukkan pukul 5.
"Qeel Lo yakin bakalan ada taxi sekitar sini.ini tu udah mau sore nanti mama Lo nyariin".
"Aduh si taxi ga bisa di ajak kerja sama ih kesel deh gw" batin aqeela.
handphone Rassya berbunyi "Tuh papa gw sampe telfon" ucap Rassya melihat ponsel nya.
Rassya : Halo pa, assalamualaikum
Ary B : Wallaikumsallam, aqeela sama kamu ngga tadi papanya nelfon ke papa nyariin aqeela
Rassya : ya ini lagi sama aqeela pa, nganterin aqeela ke toko buku" bohong Rassya
Ary B : Yaudah cepet pulang ya papanya nyariin soalnya.
Rassya : iya pah
Rassya menutup sambungan teleponnya,lalu beralih melihat aqeela yang masih berdiri dengan yakin disana.
"Tuh kan di cariin,apa gw bilang,udah sekarang Lo masuk" pinta rassya.
aqeela yg mendengarnya pun hanya diam.ia masih ingin melamun melihat jalanan,tekadnya yakin bahwa taxi akan segera lewat di sekitar sana.
"