Niken melepaskan infus yang masih terpasang di tangannya. Darah mengucur begitu deras.. tapi ia tak memerdulikan.. ia hanya berjalan dengan gontai ke arah kamar mandi.. berendam di dalam bathup menggosok dengan keras seluruh tubuh nya.
"Mengapa masih ada bau laki-laki itu di tubuhku!! Bau ini susah sekali hilang!!! Huuuu huuu huu hiks.."
Niken pun kembali menangis dan berteriak sejadi-jadinya.
Setelah dirasa tubuhnya telah bersih, ia pun menatap cermin yang ada di hadapannya melihat seluruh tubuhnya yang di penuhi oleh tanda-tanda kemerahan dari laki-laki jahanam itu. Lagi lagi ia kembali menangis mengingat malam naas itu.
Ia pun kembali memakai pakaian yang telah disediakan pria itu. Mengambil tasnya lalu segera keluar dari kamar penyiksaan itu..
Sesampainya di tempat kost, ia pun meminta cuti pada bossnya selama 1 minggu.. dalam seminggu hanya ia habis kan untuk mengurung diri di kamarnya. Dan setelah itu pun ia memutuskan kembai bekerja.
Saat di tempat kerja, ia selalu merasa ketakutan, ia takut akan bertemu dengan pria jahanam itu lagi. Tapi di lain sisi ia juga sangat ingin bertemu, karena ia ingin menghabisi lelaki itu!! Sebuah pisau kecil ia selip kan setiap hari di antara gulungan rambutnya.
Ia tak perduli jika akhirnya ia harus di penjara. Toh dy juga hidup sebatang kara pikirnya.
Namun hari yang di tunggu tak kunjung tiba.. 3 bulan telah berlalu.. hampir saja keadaan niken mulai membaik.. niken pun sudah mulai bisa tersenyum lagi.. walau tak selepas dulu.
Tiba-tiba di suatu pagi,,
Wuueeekkk wuuueekkk wuuekkk.." niken muntah-muntah..
Ia pun teringat bahwa periode menstruasi nya tak datang sudah 2 bulan. Tanpa pikir panjang lagi, ia mendaftar pada dokter kandungan di klinik tak jauh dari kost an nya.
Dan benar saja.. apa yang di takut kan terjadi. Niken telah hamil 8 minggu.. bahkan bentuk bayi itu sudah terlihat jelas.. ia pun kembali teringat pada kejadian malam itu. Dimana ia di culik, dijebak dan di perkosa.
Ia seakan kehilangan harapan untuk hidup.. ia mendatangi hotel tertinggi di kota XX pagi itu juga. Perlahan berjalan gontai dan termenung di tangga darurat.
Disana lah pertemuan pertamanya dengan Orland, orland remaja berusia 16th..
Ia menyelinap di tangga darurat karena ingin merokok.. ia takut ketahuan oleh kakeknya..
kini orland remaja sedang pergi berkeliling dunia untuk mempelajari bisnis yang di jalan kan oleh kakek Antonio.
Ia menatap curiga pada Niken yang berjalan termenung menaiki tangga dengan mata sembab nya. bahkan kini sudah di lantai 25.
"Apa kakak ini berjalan dari lantai 1?" Pikirnya
"Halo kak.. ngapain sendiri?"
Tapi Niken tak juga membalas pertanyaan orland. Niken hanya berjalan semakin keatas dan keatas lagi.
Saat telah menghabiskan 1batang rokoknya, orland pun teringat pada kakak tadi.
"Apa dy mau bunuh diri?"
Orland mencoba melupakan, namun tak bisa, hati nya terus gusar dan teringat dengan ekspresi kakak tadi. Akhirnya ia putuskan untuk menaiki lift menuju lantai 40 untuk memastikan apakah kakak tadi ada di lantai paling atas gedung itu atau tidak.
Ting... pintu lift terbuka, orland pun berjalan menuju tangga darurat dan menaiki 1 tangga untuk menuju keatap hotel tersebut.
Dan sungguh benar-benar seperti yang ia takut kan.. kakak itu telah berdiri di atas pinggiran gedung hotel dan bersiap untuk loncat kebawah.
Orland pun melangkah perlahan mendekati kakak itu, dapat terdengar olehnya tangisan kakak itu
"Ayah.. ibu.. aku kangen kalian.. di dunia ini aku tak memiliki siapapun.. salah kah aku ingin lebih cepat bertemu kalian???
Ayah.. maaf kan anak mu tidak menepati janji untuk hidup baik di dunia ini.. aku sudah tidak memiliki harapan lagi yah.. aku telah dinodai oleh pria brengsek yang bahkan nama nya saja aku tidak tau.. dy menculik ku, membekapku dan menjebak ku!! Tadi nya aku ingin membunuhnya.. namun.. dy tiba2 menghilang yah.. malah kini aku telah mengandung anak dari bajingan itu... aku tidak meng ingin kan bayi ini yah.. maaf kan aku.. biarkan aku menyusul kalian.." setelah menyelesai kan kata-katanya, niken pun bersiap untuk melompat.
Namun aksi bunuh dirinya itu gagal, karena tangan nya lebih dulu di tarik oleh orland.
"Lepasin!!! Apa yang kamu lakukan lepasin bocah!!! Aku tak punya siapa-siapa lagi didunia ini. Aku ingin bertemu keluarga ku!!! Biarkan aku mati menyusul mereka!!!"
Plak!!! 1 tamparan mendarat di pipi Niken.
"Apa yang kau lakukan?!!" Pekik niken
"Aku ingin menyadarkan mu!!! Apa yang kau lakukan kak?? Bagaimana bisa kau melakukan hal hina dan serendah ini!!! Aku ini adik mu!! Aku dan kakek datang kesini untuk menjemput mu!!!"
"Apa yang kau bicarakan bocah? Aku tak mengenal mu!!"
"Aku adik mu kak.. kita terpisah sedari kecil karena aku sakit.. aku dititip kan pada kakek.. dan kini aku dan kakek datang menjemputmu.. percayalah.. mari kita menemui kakek.." orland pun mengulur kan tangan nya.
Sedangkan Niken yang masih syok hanya menurut pada apa yang di katakan orland. Mereka pun berjalan bergandengan, kini sampailah mereka di lantai 25 kamar president suite termahal di hotel ini..
Niken menghentikan langkah kakinya, "kau berbohong... keluarga ku bukan dari keluarga kaya!!! Kau menipu ku!!! Aku tidak punya siapa-siapa di dunia ini biarkan aku menyusul keluarga ku. Hanya mereka yang menyayangiku dengan tulus!!!"
Niken berusaha melepas pegangan tangan orland, namun orland tak mau melepaskan. Ia malah memeluk Niken. "Aku memang bukan adik kandung mu kak.. tapi biarkan aku menjadi adik mu dan menjaga keponakan ku..
Aku juga sudah tak memiliki ayah dan ibu.. aku juga hanyalah anak tunggal.. aku ingin sekali memiliki kakak.. mau kah kau menjadi kakak ku? Dan menganggap kakek ku kakek mu juga??"
Kemudian, kakek antonio pun keluar dari kamarnya. Ia cukup mendengar pembicaraan kedua remaja itu.. dan telah memahami apa yang telah terjadi.
Kini saat nya ia muncul..
Kakek antonio berjalan dengan gagah nya keluar dari kamarnya, ia mengenakan stelan jas berwarna putih bersih.. saat mendekati niken, ia pun tersenyum.. dan merentangkan tangannya memeluk kedua bocah yang berpelukan itu..
"Panggil aku kakek antonio.. siapa namamu?"
"Niken.." ucapnya..
"Maukah niken menjadi cucu perempuan kakek??? Dan menjadi kakak dari orlando?"
"Apa aku bermimpi?? Disaat aku ingin mati dan menemui keluarga ku, aku malah mendapatkan keluarga baru? Jika ini mimpi, aku tak ingin terbangun.." Ucap niken tak percaya
Namun malah membuat antonio dan orland tertawa terbahak-bahak..
••••••••••••••••
Walau Niken telah mendapatkan keluarga barunya, tapi ia masih terus bermimpi buruk setiap malam.. hingga hampir setiap hari ia mengunjungi psikiater..
Perlahan mimpi buruk nya pun mulai berkurang,.
Antonio begitu tulus.. ia sedari dulu menginginkan anak perempuan, namun takdir berkata lain.. istrinya malah terlebih dulu dibunuh.. dan masih belum mengetahui dalang di balik kematian istri tercintanya..
sejak saat itulah antonio berubah menjadi kejam pada setiap lawan bisnisnya..