Chereads / Hal Yang Sulit Dilupakan / Chapter 21 - #20 PENGUNTIT PART 2

Chapter 21 - #20 PENGUNTIT PART 2

(Darsa)

Mendengar Alisya mengatakan bahwa ada seseorang yang sedang mengawasinya, aku meminta kepada Sekretaris Kim untuk mendatangi bagian CCTV di Toko itu untuk melihat siapa yang sedang mengawasi Alisya sejak tadi ketika aku mendapat info dari Sekretaris Kim bahwa yang mengawasi Alisya sejak tadi adalah seorang laki-laki menggunakan jas hitam layaknya seperti bodyguard seseorang.

Aku meminta Sekretaris Kim untuk terus menjaga Alisya setiap hari nantinya dari jauh ketika Alisya ingin pergi keluar. Aku memperhatikan Alisya begitu takut saat dia tahu ada orang yang mengikutinya sejak tadi, tetapi sahabatnya berusaha untuk membuatnya tetap tenang dan tidak panik dalam situasi ini. Saat mau pulang, Alisya ikut pulang bersamaku sedangkan sahabatnya juga pulang kerumah masing-masing.

"Kamu masih memikirkan yang tadi?" tanyaku

"Iya," jawab Alisya.

"Jangan takut semua akan baik-baik saja orang itu tidak akan macam-macam denganmu jika dia muncul aku akan menghajarnya," ucapku.

Sesampai dirumah, Alisya langsung pergi untuk istirahat didalam kamarnya sedangkan aku menyusun rencana dengan Sekretaris Kim untuk mencari tahu orang tadi suruhan dari siapa. Karena Alisya adalah anak teman Ayahku, jadi aku tidak bisa membiarkan orang melukainya atau pun berbuat macam-macam dengan Alisya.

"Mengapa Tuan sangat perduli pada Nona Alisya? Apakah Tuan menyukai Nona Alisya?" tanya Sekretaris Kim

"Tentu saja tidak bagaimana bisa aku menyukainya. Itu tidak mungkin," jawabku.

"Tapi dari ekspresi Tuan yang khawatir pada Nona Alisya itu sudah menunjukkan bahwa Tuan menyukai Nona Alisya," ucap Sekretaris Kim.

"Tidak semua ekspresi khawatir menunjukkan bahwa orang itu suka padanya. Lagi pula dia adalah anak teman Ayahku mana mungkin baru ketemu sudah langsung jatuh cinta saja," ujarku.

Sekretaris Kim hanya tertawa kecil ketika mendengar penjelasanku. Jujur saat didekat Alisya jantungku selalu berdebar, melihat dia mengomel saja dia begitu cantik apalagi saat dia sedang marah.

Tapi, tidak mungkin aku menyukainya apalagi dia sedang tidak ingin untuk membuka hati kepada siapapun karena masa lalunya dulu yang di selingkuhi oleh Adrian itu.

Keesokan harinya, saat mencari tahu terkait orang yang mengikuti Alisya kemarin tidak berhenti sampai situ saja ternyata dia masih mengawasi Alisya seperti menyusun strategi untuk berbuat sesuatu pada Alisya aku bisa membaca gerak-gerik orang itu aku membiarkan orang itu, lalu saat dia lengah baru aku akan memberi orang itu pelajaran.

Hingga esok harinya di pagi hari, ketika aku pergi keluar tiba-tiba saja ada gadis berlari kehadapan ku dan langsung memelukku. Gadis itu tidak lain adalah Ratna, dia memeluk ku dengan erat sambil menangis seperti kejadian sebelumnya Ratna masih tidak menyerah dan ingin mengajak ku untuk balikan dengan dia kembali. Tapi hati ini yang dulu aku berikan untuk dia, rasa sayang ku kepadanya dulu kini semua aku kubur dalam-dalam hingga tidak ada lagi rasa sayang untuk dia.

"Lepaskan aku. Bagaimana kamu tahu aku tinggal disini?" tanyaku

"Aku mengikuti mu apa sih yang tidak bisa dilakukan olehku demi bisa ketemu kamu. Aku mohon kembali lah kepadaku Darsa. Aku masih mencintaimu, kumohon maafkan aku," jawab Ratna sambil menangis.

"Aku sudah memaafkan mu, tapi untuk kembali padamu, aku tidak bisa. Hatiku yang dulu untukmu, sekarang sudah terkubur begitu dalam. Sebaiknya kamu pergi dari sini. Carilah lelaki yang bisa mencintaimu lebih dari aku mencintaimu dulu," ucapku.

"Apakah karena gadis waktu itu yang bersamamu? Kamu menyukainya?" tanya Ratna dengan sinis

"Bukan urusanmu. Jangan pernah libatkan dia dengan urusan kita," jawabku.

"Apakah dia begitu istimewa untukmu?" tanya Ratna

"Jika dia istimewa bagiku lalu kenapa?" aku bertanya balik pada Ratna

"Baiklah ingat ini baik-baik jika aku tidak bisa mendapatkan mu makan kamu juga tidak akan bisa mendapatkan gadis itu," jawab Ratna.

Ratna pergi setelah mengatakan hal itu kepadaku seperti sebuah ancaman untuk Alisya. Aku mengenal Ratna sejak lama, dia adalah orang yang sangat berbahaya ketika ada gadis yang ingin mendekati pacarnya ataupun ikut campur maka gadis itu tidak akan bisa lepas dari Ratna hal itu yang membuatku kepikiran sekarang semoga saja itu bukan ancaman sungguhan untuk Alisya. Prang!!

Suara itu terdengar di belakangku, membuatku langsung menoleh ke belakang. Tetapi tidak ada siapa-siapa disana, hanya berupa gelas yang berisikan air pecah terjatuh dilantai. Apakah tadi itu adalah Alisya? Aku berharapnya itu bukanlah Alisya karena apa yang aku katakan kepada Ratna tadi hanya untuk membuat supaya Ratna tidak lagi menggangguku. Aku mempertegas Sekretaris Kim kembali, untuk lebih ketat menjaga Alisya saat dia sedang pergi ke luar rumah.

Handphoneku tiba-tiba saja berdering. Tidak seperti biasanya di jam segini ada orang menelfon kecuali Sekretaris Kim. Ternyata Ibuku menelpon aku langsung mengangkat telfon dari Ibu.

[Ibu] "Nak bagaimana kabarmu disana? Apakah kamu baik-baik saja?"

Ibu sepertinya mengetahui bahwa diriku sedang dalam masalah memang perasaan seorang Ibu pada anaknya sangatlah kuat.

[Darsa] "Aku baik-baik saja Ibu. Ibu sama Ayah dan Adek bagaimana kabarnya?"

[Ibu] "Kami semua baik-baik saja disini Nak. Gimana dengan Alisya?"

Ibu melemparkan pertanyaan yang membuatku sangat susah untuk menjawab.

Aku hanya diam tidak bisa berkutik apa-apa, tetapi sepertinya Ibu paham mengapa aku hanya diam saja. Iya tidak ada perubahan. Masih sama saja seperti awal bertemu dengannya sinis dan seperti tidak ingin dekat denganku.

[Ibu] "Sepertinya belum ada perubahan ya Nak. Jangan menyerah ya. Ibu yakin tidak lama lagi Nak Alisya juga akan mencintaimu. Karena Ibu yakin hanya kamu yang bisa membuat dia kembali seperti dulu. Dia adalah anak yang sangat baik, ramah pada siapapun termasuk kepada keluarga kita. Tapi karena masa lalunya, dia menjadi berubah drastis seperti sekarang. Jika nantinya kalian memang ditakdirkan bersama jangan sakitin Nak Alisya ya Nak. Karena hati wanita itu jika sudah hancur maka dia akan sulit untuk percaya lagi, jangan sampai hal itu terjadi ya Nak."

Bagaimana Ibuku bisa tahu bahwa aku menyukai Alisya? Apakah memang perasaan seorang Ibu sehingga aku menyukai Alisya pun Ibu juga mengetahuinya?

[Darsa] "Ibu aku baru bertemu dengannya mana mungkin langsung suka ataupun cinta dengannya. Jika memang berjodoh dengannya Alhamdulillah, tapi jika tidak ya berarti Darsa kurang beruntung Ibu."

Aku berusaha menyembunyikan wajahku yang tersipu malu setelah mengatakannya. Karena ini video call, aku jadi tidak bisa menyembunyikan apapun.

[Ibu] "Iya sudah Nak jaga kesehatanmu disana ya. Jangan sampai sakit, karena Ibu tidak ingin kamu kenapa-kenapa disana. Ibu akan sedih nanti."

Wajah Ibu begitu sedih. Aku tidak bisa melihat Ibuku bersedih seperti ini, karena tidak biasanya Ibu begini kalau bukan karena rindu pada anaknya.