"Jika demikian," ujar Cinnong tertuju kepada Tyana. "Di mana teman kami itu sekarang?"
"Di ruangan Aios," jawab Tyana. "Kapten sendiri yang memberi tahu padaku tadi."
Kini, semua yang ada di ruangan makan tersebut mengerti. Setidaknya, mereka bisa memperkirakan dengan apa yang sedang dikerjakan Ryan di dalam ruangan di mana Aios berada, sendirian.
"Apapun yang sedang dikerjakan teman kalian itu," Fraya menepis tangan Guntur yang tahu-tahu sudah berada di atas pahanya. "Gue berharap dia berhasil melakukannya."
Lalu, Fraya mendelik kepada Guntur. Laki-laki itu tertawa halus, mengusap-usap tangannya yang ditepis gadis itu tadi.
"Alright guys," ujar Fraya, lalu bangkit berdiri. Sekilas, gadis tersebut mengedipkan sebelah mata kepada Guntur. "Gue mau ke kamar dulu. Mau bersih-bersih badan. Gerah."
"Kalau melihat keberhasilan teman kalian di ruangan mesin warp tadi," Wong pun angkat bicara soal Ryan. "Aku bertaruh untuk hal ini. Dia pasti bisa melakukannya. Aku yakin itu."