"Baiklah, Cap," ujar Hyker yang mengiringi langkah kaki sang kapten meninggalkan ruang kokpit. "Mari kita lihat, siapa yang punya nyali untuk pergi bersamaku."
Dharma tertawa tanpa suara menanggapi ucapan anak buahnya tersebut. "Kau memang gila, kau tahu itu!"
Hyker tertawa lebih lepas. "Kau tahu, Cap," ujarnya, lagi. "Sebuah permainan dan kehidupan nyata, tidak jauh berbeda. Kau berani melakukan terobosan, maka kau akan menang di akhir cerita."
"Amin pada ucapanmu itu," sahut sang kapten.
Di sinilah sang kapten kini, ditemani Hyker. Keduanya berada di ruang makan di mana orang-orang sedang bersantap.
"Hey, Cap," beberapa orang menyapa sang kapten. "Cepat, Cap, atau kau akan kehilangan jatah makananmu." Dan kemudian, tawa semua orang bergema di dalam ruangan tersebut.
"Tidak masalah," Dharma pun jadi ikut tertawa. "Aku tidak melihat Fraya dan Guntur, ke mana mereka berdua pergi?"