Sementara itu di kapal SC-45, hanya tersisa beberapa orang saja yang kini berada di ruang makan. Selebihnya, mereka kembali ke pos masing-masing, atau sebagian kecil memilih untuk beristirahat saja di kamar.
Dharma kini berada di ruang kokpit, sang kapten telah bersantap bersama anak perempuannya yang bernama Xian, dan bersama istrinya juga. Kini di ruangan tersebut, sang kapten hanya seorang diri saja. Pical, Quinn, dan juga Oryza telah diperintahkan sang kapten sendiri untuk segera mendapatkan makan siang mereka selagi kondisi di luar masih terlihat baik-baik saja. Setidaknya, belum ada satu drone pun yang mencurigai kapal mereka, tidak pula sebuah probe penghancur. Mungkin semua orang masih trauma dengan kehancuran Ibu-Bumi, begitu yang dipikir sang kapten.
Di dalam sebuah kamar, Fraya dan Guntur menikmati momen kebersamaan mereka dengan saling melepas keinginan yang telah lama dipendam.