Kembali kepada Kapten Dharma dan Ryan. Kedua orang tersebut sedang melangkah menyusuri lorong level atas, bermaksud akan turun ke lorong level tengah, tepat di bawah kaki mereka sendiri.
"Kau jangan khawatir," ujar Kapten Dharma kepada Ryan. "Di ruangan itu nanti, semua yang kau butuhkan untuk mengubah program Aios akan tersedia. Komputer terbaru, C-Pad tercanggih, semua ada. Kecuali, seorang programer seperti dirimu itu."
"Aku dengar," ujar Ryan menimpali ucapan sang kapten. "Orang yang menjadi programer untuk pesawat ini menjadi korban saat Anda dan rekan-rekan Anda berusaha menerbangkan pesawat besar ini."
Kapten Dharma tertawa mendengar itu. Ia menggeleng. "Bukan," ujar sang kapten. "Dari mana kau mendengar hal semacam itu?"
"Tadi, sewaktu kita meninggalkan atmosfer Bumi. Aku mendengar salah seorang anak buahmu mengatakan hal itu."
"Ouh," lagi-lagi Kpaten Dharma tertawa halus.
Keduanya kini menuruni jejeran anak tangga menuju level tengah, melewati kabin utama.
